SIKAP TERBAIK DALAM MENDIDIK
(Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang)
Ketika baru beberapa bulan saya bekerja sebagai guru CPNS, saya sangat disenangi anak-anak. Begitu tiba di sekolah saya langsung dikerumuni anak-anak. Mereka bersalaman dan mengucapkan salam kepada saya. Waktu itu saya paling awal datang di sekolah. “Assalamu ‘alaikum!” Kata anak-anak hampir berbarengan mengucapkan salam kepada saya. Ada anak yang mengatakan, “Pak, tadi pagi saya shalat shubuh.” Ada lagi yang mengatakan tentang menghapalkan pelajaran di waktu malam, ada yang memnbantu ibunya memasak nasi tadi pagi, dan masih banyak lagi anak yang mengatakan tentang kegiatan di rumahnya masing-masing. Mungkin saat ini guru-guru tidak ada yang menerima laporan seperti itu dari para siswanya. Nilai-nilai karakter yang diperlihatkan anak-anak saat ini menunjukkan karakter yang kurang baik. Mungkin hal itu mungkin guru dan orang tua kurang membiasakan anak-anak untuk hidup menghargai terhadap orang tua dan guru-gurunya.
Saya menggunakan pendekatan kekeluargaan dalam mendidik anak-anak di rumah dan di sekolah saat itu. Dengan elusan, sapaan, dan tanda-tanda isyarat tangan yang menguatkan atas apa yang telah anak-anak kerjakan. Saya mengucapkan kata-kata yang memotivasi anak telah melakukan sesuatu kebaikan menolong ibunya. Ucapan yang saya lontarkan kepada anak tersebut, “Wah, bagus sekali kamu telah bisa membantu ibumu memasak di dapur padahal kamu masih kecil!” Dan apabila ada anak yang rajin mengerjakan PR waktu malam, saya mengatakan yang menguatkan, “Bagus sekali, nak, kamu nanti bisa menjadi anak cerdas di sekolah ini. Teruskan kamu belajar di waktu malam menjelang tidur dan ketika belajar di sekolah!”
Demikian saya merespon berbagai laporan para siswa sambil mengacungkan jempol untuk memberikan apresiasi ganjaran atas segala prestasi mereka. Terlihat di wajah anak-anak rasa gembira dan bangga dengan perlakuan seorang guru kepada anak-anak. Raut wajah mereka menggambarkan kepada siapa saja yang melihatnya bahwa dirinya memang sebagai anak yang shaleh dan shalehah. Sebelum mereka masuk ke proses pembelajaran di kelas, mereka sudah merasa senang dan menerima kepada gurunya. Itulah proses pembelajaran saat ini yang hampir dilupakannya. Hampir banyak kegiatan guru disibukkan oleh pencapaian target materi yang harus diselesaikan dalam satu smester tanpa memperhatikan situasi dan kondisi anak-anak.
Peristiwa itu terjadi hampir setiap pagi saya lakukan terhadap anak-anak didik di mana saya bekerja. Menjelang pelaksanaan pembelajaran dimulai saya melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut membiasakan diri anak didik kita hidup tertib, akrab, dan bisa membuat lingkungan belajar yang kondusif. Mereka bersemangat untuk belajar tanpa merasa terpaksa oleh sulitnya pelajaran yang diberikan guru di kelas. Memang perasaan senang siswa kepada guru apabila sudah tertanam di dalam jiwa anak-anak didik pelajaran sulitpun akan terasa mudah. Dapat saya rasakan pada waktu itu, pelajaran matematika yang cukup sulit hampir enam puluh persen mampu dikerjakan anak-anak dengan nilai di atas enam.
Dalam lingkungan seperti itu penaman budi pekerti dan nilai-nilai keagamaan bisa kita terapkan dengan sebaik-baiknya. Secara tidak langsung anak-anak dapat dipengaruhi dengan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan kemandirian dalam menghadapi pekerjaan sesulit apapun. Lingkungan yang kondusif dalam mengembangkan semangat pengembangan nilai-nilai melalui yang dialogis, terbuka, humanis, dan menyenangkan tanpa adanya kesan mendoktrin yang kaku terhadap sikap dan perilaku anak-anak. Lingkungan semacam ini akan membuat situasi dan kondisi proses pembelajaran yang berhasil.
Saya merasa bangga dan kagum kepada anak-anak didik masih muda sudah mampu melakukan sesuatu yang baik dan berharga. Mereka sudah menyadari betapa pentingnya nilai-nilai kemandirian untuk dimiliki. Mereka berbuat dengan prestasi yang patut dibanggakan dan bisa dijadikan bekal dalam menghadapi masalah yang tentu akan dihadapinya di masa mendatang. Mereka sedikitnya akan bisa memilih dan memilah mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang tidak baik. Semoga mereka merasa bangga dengan melakukan sesuatu yang terbaik dan meninggalkan sesuatu yang dianggapnya salah.
Tata cara guru melakukan demikian untuk mengantarkan anak-anak membiasakan diri berbuat yang terbaik dari yang baik, berbuat yang baik dari yang kurang baik, dan pada akhirnya mereka mampu memilih sendiri perbuatan yang mendatangkan kemaslahatan untuk dirinya dan untuk orang banyak. Dari masalah ibadah dan amal shaleh mereka mampu menentukan sendiri di masa yang akan datang. Namun sebelum sampai pada upaya mandiri, mereka perlu bimbingan dari guru terlebih dahulu. Di awal anak-anak harus dibantu dalam memilih mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi untuk masa depan kita serahkan kepada mereka sendiri untuk menentukannya.
Prestasi anak-anak patut kita acungi jempol oleh guru dan orang tua. Ibadah dan amal shaleh semata-mata untuk Allah, bukan untuk mendapat penghargaan manusia. Namun dalam konteks ini penghargaan atas prestasi anak menempati prioritas utama. Mereka butuh perlakuan dan penghargaan. Mereka masih perlu membangun harga diri dan citra diri yang positif. Apresiasi kita terhadap prestasi anak menjadi penguatan yang diyakininya sebagai kebenaran. Sebelum anak-anak bisa hidup mandiri, maka guru dan orang tua sebagai pembimbingnya, pengarahnya, dan penolongnya.
Maukah Anda berbuat demikian? Marilah kita sebagai guru, sebagai orang tua untuk mendidik dengan pendekatan yang menyenangkan dan pendekatan yang diperlihatkan dengan perilaku terpuji. Di sinilah pentingnya keteladanan dari para guru dan orang tua dalam mendidik anak-anak. Bukan pendidikan atas kekuasaan seolah-olah anak-anak diperlakukan sama seperti orang dewasa.
Menulis Sepanjang Hayat
About Me

- Jajang Suhendi
- Seorang guru SD, 50 tahunan. Saat ini, bercita-cita pensiun dan berniat mengisi kesehariannya dengan menulis. Kontak 085883936196
Arsip Tulisan
-
▼
2012
(390)
-
▼
Juni
(26)
- MENULIS DIARY DAN JURNAL BAGI GURU
- MENULIS MENGGUNAKAN NOTEBOOK
- MENULIS UNTUK MENENTUKAN BAHAN TULISAN
- MENULIS UNTUK MENENTUKAN TEMA
- MENULIS UNTUK MENGEMBANGKAN KERANGKA TULISAN
- Nulis Buku, Pak Dosen!
- PERJALANAN HIDUPKU
- SUKSES MENULIS BUTUH KOMITMEN PADA TUJUAN
- TERNYATA MENULIS ITU MENYENANGKAN
- AGAR LAPTOP LEBIH MENGHASILKAN
- BELAJAR DENGAN RUMUS B DAN B (Jajang Suhendi, Cik...
- BELAJAR DARI SEGELAS AIR (Jajang Suhendi, Cikedal...
- BACALAH BUKU DAPATKAN MAKNANYA (Jajang Suhendi, Ci...
- MENULIS ADALAH TUGAS HARIANKU (Jajang Suhendi, Ci...
- FAKTOR PENGHAMBAT MEMBACA CEPAT (Jajang Suhendi, C...
- JANGAN BERHENTI MENULIS Oleh: Jajang Suhendi (Cike...
- MENGAPA GURU HARUS MENULIS? Oleh: Jajang Suhendi ...
- BELAJAR DARI ALAM Oleh: Jajang suhendi Perasaan s...
- DZIKIR ITU MENGUATKAN JIWA RAGA (Jajang Suhendi, C...
- WASPADALAH TERHADAP PENYAKIT HATI (Jajang Suhendi,...
- UBAHLAH KELEMAHAN JADI KEKUATAN (Jajang Suhendi, C...
- TUJUAN MENULIS (Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang...
- TIPS MEMBACA CEPAT (Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeg...
- SUKAI TANTANGAN (Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglan...
- SIKAP TERBAIK DALAM MENDIDIK (Jajang Suhendi, C...
- SALING MEMBERI DAN MENERIMA (Jajang Suhendi,Cikeda...
-
▼
Juni
(26)
Labels
- akses internet (5)
- alam terbuka (1)
- ambruk (1)
- anak (1)
- anak-anak. Peluang Agen (1)
- Artikel (457)
- asal banyak belajar (1)
- autosugesti (1)
- banyak membaca (2)
- Banyak uang (1)
- belajar (1)
- berhasil di RWP (1)
- berlatih (2)
- bisnis online (7)
- blog (1)
- buku (1)
- canggih (1)
- cara mengajar (1)
- cocok buat pemula (1)
- Daftar Nama (1)
- Dunia internet (1)
- era informasi (1)
- Fatih Zam (1)
- Fauzil Adzimdunia kata (1)
- fokus belajar (1)
- Fokus ke bisnis (1)
- Form Pemesanan (1)
- gambar siswa malas belajar (1)
- globalisasi (1)
- Gol A Gong (1)
- guru (4)
- guru dambaan (1)
- hasil optimal (2)
- Hernowo (1)
- hidup (1)
- Hubungi Saya (1)
- Ibarat air mengalir (1)
- Impian (2)
- internet (2)
- jatuh bangun (1)
- kata-kata positifn berjiwa positif. (1)
- kaum intelektual (3)
- kebahagiaan (1)
- kedisiplinan (1)
- kekayaan (2)
- kekuatan (1)
- kemaslahatan (1)
- kesadaran (1)
- kesuksesan (1)
- kesulitan (1)
- kompetensi (1)
- kondusif (1)
- kreativitas (1)
- lautan (1)
- MAKALAH (4)
- malas (2)
- manfaat (1)
- masalah (1)
- Membaca efektif (3)
- member Rahasia Website Pemula (3)
- membuat website (1)
- memperkenalkan diri (1)
- mendominasi (1)
- mengatasi anak malas belajar (1)
- mengikat makna update (1)
- menulis (2)
- menuntut diri (1)
- menyenangkan (1)
- online (1)
- orang gaptek (2)
- Order (2)
- order pertama deal (1)
- otomatis (1)
- Pak Davit (1)
- Pak Davit Saputra (1)
- Pak Davit Saputra. (3)
- pelajaran. karier (1)
- peluang (1)
- Pemula (4)
- pendidikan (2)
- peristiwa (1)
- pikiran bawah sadar (1)
- prestasi (2)
- profesional (1)
- Rahasia (3)
- rahasia website (1)
- RahasiaWebmaster.com (1)
- rahasiawebsitepemula (2)
- RahasiaWebsitePemula.com (1)
- RWP (8)
- satu kata' (1)
- sedikit uang (1)
- Sepatu Murah (1)
- SepatuBogor.com | Grosir Sepatu Murah - SepatuBogor.com adalah Grosir Sandal (1)
- simak penjelasan (3)
- STRUKTUR (1)
- tatacara order (1)
- tentang saya (1)
- tips belajar (1)
- untuk Wanita (1)
- usaha cetakan (1)
- usaha serius (1)
- visualisasi (1)
- webmaster (2)
- Website (6)
About
Blogger templates
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Saya ngobrol dengan para guru di SDN Babakanlor 4 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang pada saat istirahat per...
-
Sumber: 40bmadie.blogspot.com/2012/.../tujuan-pendidikankarakter-adalah.htm... Tujuan pendidikan karakter adalah : 1. Mengembangkan ...
-
TANTANGAN PROFESI GURU DI ERA GLOBALISASI vhivieeladawea.blogspot.com/.../tantangan-profesi-guru-di-era.html BAB I PENDAHULUAN Dari s...
-
Banyak berdzikir sampai menimbulkan bekas di dalam hati dan berdampak praktis di dalam kehidupan sehari-hari. La...
-
MANFAAT MENULIS BAGI GURU Oleh: Sukarto Pengarang : Cepi Triatna edukasi.kompasiana.com/2010/12/.../menggugah-guru-gemar-menul... Manfa...
Pengikut
Copyright (c) 2010 GURU PENULIS and Powered by Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar