Sabtu, 13 Oktober 2012

GURU HARUS MAU MENULIS DAN MEMBACA


Oleh: Jajang Suhendi
(Cikedal-Pandeglang-asal Sumedang)


Saya merasa yakin setiap guru bias menulis. Tanpa kemampuan menulis mereka tidak mungkin bisa menyampaikan materi pelajaran dengan baik. Itulah suatu prinsip yang mesti kita akui kebem\narannya. Apalagi sekarang para guru berpendidikan minimal Diploma II. Bahkan sekarang guru sudah sebagian besar lulusan Sarjana Strata 1 (S.1). Jadi tidak mungkin guru tersebut tidak bisa menulis. Apabila kenyataan ada guru yang belum bisa menulis artikel atau makalah bukan berarti mereka tidak bisa menulis secara sederhana. Mereka belum menjadikan menulis dan membaca sebagai budayanya.


Namun menulis yang bagaimana yang harus dikatakan mampu oleh seorang guru? Semua guru bisa menulis. Namun yang menjadi pertanyaan adalah menulis yang bagaimana yang belum dikuasai guru? Yang saya maksud adalah menulis yang isinya bermanfaat untuk dibaca oleh kalangan guru atau orang yang punya niat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan berpikir. Sebelum guru mampu menulis makalah dan buku yang panjang-panjang isinya. Para guru hendaknya banyak belajar dan berlatih menulis apa saja. Tanpa harus mematuhi peraturan menulis dulu. Biarkan kata-kata mengalir lewat komputer misalnya.


Menulis memang harus memiliki tekad yang bulat untuk memulainya. Namun kebanyakan dari guru sudah menyerah sebelum mencoba. Saya merasa sulit melahirkan tulisan jika dibandingkan dengan para penulis profesional. Yang menbuat saya mengalami kesulitan menulis adalah tidak menjadikannya kegiatan menulis sebagai kebiasaan sehari-hari. Jika dibiasakan menulis sejak saat ini ketika saya menyadarinya, maka kebiasaan tersebut akan melahirkan kemampuan. Bisa dibayangkan jika semua guru gemar menulis akan banyak melahirkan banyak penulis di Indonesia. Negara maju berawal dari warganya yang gemar membaca dan menulis. Jadikanlah membaca dan menulis sebagai tuntutan untuk mencapai kesuksesan di dunia pendidikan pada khususnya dan dunia pada umumnya.


Kenyataan guru belum banyak banyak yang bisa menulis yang isinya merefleksikan pandangan tentang sesuatu tema dalam bentuk tulisan. Jangankan kita orang awam, guru sebagai salah satu kaum intelektualpun belum banyak yang mampu menulis. Menulis bagi seorang guru tidak harus menjadi penulis professional, tapi minimalnya dapat menguasai cara menulis yang baik, karena budaya kita yang lebih senang melihat dan mendengar. Keterampilan menulis bagi seorang guru penting, karena ia akan terus mengaktifkan kreativitas berfikir, selain itu bisa membantu guru untuk lebih terbiasa memilih kata-kata yang mudah untuk orang lain pahami dan terkhusus buat siswanya.

0 komentar:

Posting Komentar