Kamis, 06 Desember 2012

AKU MERASA BEBAS DENGAN MENULIS

Jajang Suhendi

Apabila aku ingin menulis, tak ada cara yang lebih baik bagiku selain mengambil pena dan kertas, kemudian duduk dan menulis. Atau aku menyalakan komputer atau notebook, kemudian mengetik. Aku menuliskan saja apa yang ada di benakku. Tak perlu pedulikan tata bahasa atau EYD. Yang penting menulis membebaskan diri aku sendiri. Aku menghilangkan belenggu. Tak akan ada rasa marah, sedih, khawatir, dan kecewa yang tak aku tuliskan. Aku benar-benar ingin menciptakan dunia aku sendiri dan bermain-main bersama kata-kata, kalimat, paragraf, dan wacana lengkap. Rasanya bahagia menulis apa yang aku ingin tuliskan. Menulis rasanya sebagai upaya penyembuhan diri, jiwa dan ragaku. Memang yang aku rasakan setelah aku banyak menulis, badanku, pikiranku, dan perasaanku sehat.

Proses menulisku terkadang terasa mudah dan terkadang terasa sulit. Saat mudah dan sulitnya menulis tetap aku jalani, karena ada dampak positifnya bagiku, yaitu rasa senang dan rasa puas. Sulitnya aku menulis belum apa-apa aku menulis sudah ingin menulis sesuatu yang berbobot dengan isi dan bentuk tulisannya sesuai aturan penulisan, ingin membuat pembaca terharu, mengajak pembaca tertawa dan sebagainya. Akibatnya aku berpikir, lebih banyak berpikir daripada menuangkan gagasan melalui tulisan. Banyak ambisi yang hanya membebani diri sendiri. Padahal menulis adalah sebuah proses, ada awal ada akhir. Bagaimana akan berakhir kalau tidak mau mengawalinya. Terkadang aku merasa senang menulis walaupun terkadang ada kendala rasa segan, aku menyenangi suatu proses. Dalam hal ini proses menulis harus secepatnya dimulai tanpa harus banyak pertimbangan apapun.

0 komentar:

Posting Komentar