Kamis, 13 Desember 2012

COBAAN MEMATANGKAN KEDEWASAAN


Tingkat kedewasaan tidak bisa diukur dengan tua atau mudanya usia. Tidak sedikit orang yang usianya tua malah perilakunya seperti anak kecil. Sebaliknya ada orang yang usianya masih muda malahan perilakunya dewasa. Matang dalam pola pikir dan perilaku kesehariannya.

Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang, di antaranya banyak belajar dan berlatih dengan berpedoman pada buku-buku yang dibacanya. Pengalaman langsung dengan banyak berdialog, ngobrol, diskusi, dan hubungan antar pribadi sangat menentukan kematangan seseorang.


Termasuk membaca buku yang mengutamakan kekuatan otak kanannya. Terkadang kita mempunyai pengalaman dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi hanya mementingkan kekuatan otak kiri. Sementara kekuatan otak kanan dibiarkan merana tanpa perhatian yang serius.


Kecenderungan sebagian besar orang hanya meningkatkan bagaimana agar sesuai dengan akal pikiran dan logika. Kita ingat pada lagu yang dinyanyikan bahwa “Cinta bukan logika.” Apabila kita renungi memang yang berhubungan dengan cinta dalam arti yang lebih luas tidak sepenuhnya sesuai dengan logika.


Apa yang kita senangi, kita benci, dan kita rasakan bahagia misalnya, bukan urusan logika. Di sinilah hati nurani sangat berperan bagi kita yang akan berusaha untuk mengembangkan kekuatan otak kanan. Kita merasakan keringnya hidup dan kehidupan kita tanpa memasukan peran otak kanan dalam diri kita.


Saya menulis waktu yang lalu dengan selalu memperhatikan pikiran yang logis. Tata cara menulis saya pelajari, buku tata bahasa baku bahasa Indonesia dengan cermat saya pelajari. Namun apa yang saya hasilkan dari kegiatan tersebut dalam hubungannya dengan kreativitas menulis? Saya terlewati oleh murid saya sewaktu di SD dan sekarang telah lulus kuliah di UNPAD Bandung menjadi penulis buku yang berkualitas (BERSAMBUNG)

0 komentar:

Posting Komentar