Kamis, 13 Desember 2012

CINTAILAH MENULIS


Sebenarnya tamat menjadi sarjana belum menjadi jaminan untuk menguasai apa yang disampaikan di bangku kuliahnya. Seperti halnya menulis yang seharusnya menjadi kebiasaan para sarjana ternyata masih banyak guru sarjana yang belum mampu menulis. Bukan karena bodoh atau tidak memiliki kemampuan untuk menulis tersebut. Jawaban hanya satu “malas.” Mengapa sampai demikian? Dengan tanpa bisa menulis juga anggapannya tidak penting dan tanpa menulis juga sudah mapan dengan keuangan. Memanglah demikian tidak ada yang menyalahkan, tetapi kita berpikir secara mendalam. Menulis bukan hanya sumber tempat datangnya penghasilan saja, tetapi dapat juga dijadikan sumber datangnya penghasilan. Apabila kita tidak mau menulis dengan alasan begitu, kita alihkan tujuan kita menulis dalam hubungannya dengan misi kebenaran.

Para guru yang sudah sarjana alangkah lebih baiknya mau membiasakan diri untuk menulis lebih banyak dan lebih berkualitas. Diupayakan semaksimal mungkin dan sebaik mungkin kita menulis terutama yang berkaitan dengan pendidikan atau pembelajaran. Kita alihkan sejenak pikiran kita dari fokus ke pekerjaan sebagai guru atau kepala sekolah yang selalu disibukkan dengantugas pokok mengajar atau memimpinnya ke masalah kegiatan menulis yang mampu menindaklanjuti kegiatan pembelajaran atau kepemimpinan pembelarannya.

0 komentar:

Posting Komentar