Jumat, 01 Juni 2012

DZIKIR ITU MENGUATKAN JIWA RAGA
(Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang)

Saya akan mencoba menggali setiap kata yang akan menjadi perhatian dalam menulis. Kata “dzikir” mulai saya dekati. Saya rasakan dan saya pikirkan tentang maksud di balik keberadaan kata tersebut. Ada orang berbicara “Tak kenal maka tak sayang” begitu juga dengan kata “dzikir” bagi saya sangat berperan di dalam kehidupan saya. Bergandengan dengan kata piker, maka dzikir lebih ke arah hati yang harus bergeraknya, sedangkan piker bergerak ke arah otak. Antara hati dan otak memiliki fungsi yang berbeda dalam sasarannya. Dzikir bukan untuk banyak dibicarakan, tetapi untuk banyak dilakukan. Mengasah dzikir dengan banyak kita melakukan dzikir tersebut dengan jumlah yang banyak dan berupaya dilakukan seoptimal mungkin.
Banyak berdzikir sampai menimbulkan bekas di dalam hati dan berdampak praktis di dalam kehidupan sehari-hari. Lafadz “Laa ilaha ilallah” walaupun hanya terdiri dari tiga kata bagi saya sangat berarti dalam mempengaruhi kehidupan saya. Bukan karena banyak saya sebut-sebut atau banyak bicarakan di dalam percakapan sebagaimana pembicaraan lewat diskusi, seminar atau pendidikan dan latihan para PNS. Dzikir bukan untuk banyak ibicarakan, tetapi harus banyak dilakukan. Dalam setiap kesempatan, dzikir dengan lafadz Laa illaha ilallah harus berates-ratus balikan diucapkannya. Dengan gerak fisik dan mental secara stabil dzikir tersebut saya ucapkan menimbulkan dampak positif pada perilaku dan kehidupan saya.
Mulai dari niat sampai pada pelaksaan berdzikir, berdasarkan keikhlasan dan rasa syukur. Bukan karena paksaan dan perintah orang lain saya berdzikir, tetapi berdasarkan dorongan ibadah dan sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah banyak Allah berikan kepada saya. Dapat saya rasakan proses dan hasil berdzikir, perasaan tenang, nyaman, tentram, bahagia, dan perasaan positif lainnya. Walaupun keadaan diri saya dalam keadaan kekurangan bidang keuangan. Bahkan masih banyak utang melilit dan melingkar di leher saya, maka saya tetap merasakan nikmatnya keadaan seperti itu. Memang hidup bukan selamanya mengandung logika. Terkadang logika di kesampingkan tanpa harus merana karena hukum sebab akibat berlaku. Agnes Monica mendendangkan lagu yang katanya “hidup bukanlah logika.”
Perhitungan matematika kadang-kadang kurang berlaku di dalam kehidupan saya ketika telah masuknya bagian keagamaan. Terutama Islam mengandung banyak misteri yang tidak bisa kita uraikan dengan hukum matematika. Dalam hubungannya dengan agama Islam dan karakter suatu bangsa, hukum matematika ditunda dulu. Seburuk apapun kelakuan orang tua atau orang lain, masih mengandung sisi positifnya. Oleh karena itu kita bergaul dengan orang lain harus tetap memperhatikan misteri di luar hukum alam yang berlaku. Kembali pada peran dan fungsinya berdzikir, berdo’a, membaca shalawat, dan membaca Al-Qur’an apabila kita lakukan sepenuh hati dan penjiwaan yang mendalam, maka semuanya menghasilkan sesuatu yang sangat berharga bagi kita. Sayapun dapat merasakan bagaimana besarnya manfaat berzikir yang lebih banyak dari kebiasaan sebelumnya.
Kekurangan dalam bidang finansial hampir saya lupakan setelah saya banyak berdzikir dengan suara nyaring atau dalam hati. Saya yakin di balik melakukan dzikir sebanyak-banyaknya dalam keikhlasan akan berdampak positif bagi saya. Mudah-mudahan upaya kreatif berdzikir membawa diri saya ke arah kebahagiaan. Kreativitas berdzikir membuka pemahaman tentang cara kerja pikiran dan perasaan saya. Dzikir itu dahsyat. Semakin saya paham tentang cara kerja pikiran, semakin banyak hikmah yang bisa ditemukan dari berbagai ibadah ritual dalam agama Islam. Salah satunya ialah hikmah dari dzikir. Dzikir adalah salah satu pelatihan yang hebat dalam melatih kualitas pribadi umat Islam baik secara ukhrawi maupun duniawi. Kita akan mendapatkan hasil ganda dari dzikir yang kita lakukan.
Makna dzikir harus kita pahami sebaik-baiknya. Untuk memahami makna dzikir secara benar kita perlu bertanya kepada pak ustad atau pak kiyai. Berdzikir yang benar mampu membawa hikmah terhadap kehidupan dunia kita. Ternyata dzikir memberikan makna luar biasa kepada kehidupan kita. Selain hati kita menjadi lebih bening, maka dzikir akan melatih semangat kita menjadi lebih dahsyat untuk meraih prestasi. Prestasi dalam beribadah, beramal saleh, dan beraktivitas setiap hari dan malam. Ketenangan dalam melakukan sesuatu akan memberikan kemampuan kita mengendalikan pikiran kita. Kita melakukan dzikir dengan khusyu akan memberikan latihan yang sangat luar biasa dalam pengendalian pikiran kita.
Kalimat-kalimat dzikir mengandung makna akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga bisa membentuk ah\khlak yang mulia dalam kehidupan kita. Jika kita melakukan dzikir dengan cara yang benar, tenang, dan sambil menghayati setiap makna dari semua yang kita ucapkan, maka usaha tersebut akan membentuk amalan yang sangat luar biasa. Dengan berdzkir kita akan menjadi muslim yang taat beribadah. Membuat diri kita kuat, jenius, dan memiliki motivasi tinggi dalam melakukan berbagai hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak akan pernah malas lagi dalam melakukan berbagai ibadah baik ibadah ritual dan ibadah muamalah.
Dzikir merupakan salah satu metode kerohanian yang sangat baik. Metode ciptaan manusia yang terbaikpun tidak akan bisa melebihi dan kampuhan dzikir.Tidak ada metode yang dihasilkan oleh para ahli pengembangan diri melebihi dzikir. Namun kenyataannya orang hampir melukanan dan menyia-nyiakan dzikir. Sebagai rahmat Allah yang begitu pentingnya dibiarkan tanpa perhatian yang mantap. Kita sering menyia-nyiakan dzikir dan tapa melakukan dzikir dengan komitmen, hal itu menunjukkan kualitas umat Islam itu sendiri.
Kemunduran umat Islam dapat kita lihat dari banyak dan tidaknya umat Islam dalam mengerjakan dzikir. Mereka banyak yang meninggalkan dzikir, banyak mempermasalahkan bagamana cara dzikir yang baik sementara pelaksanaannya kurang. Meninggalkan dzikir berarti meninggalkan salah satu ajaran agama Islam itu sendiri. Meninggalakan salah satu ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari berarti kita meninggalakan ibadah. Marilah kita kembali untuk melaksanakan ibadah salah satunya berdzikir dengan penuh komitmen dalam upaya meningkatkan kualitas diri kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna.
Berdzikir yang dilakukan dengan baik sesuai ketentuan akan mudah mempengaruhi pikiran dan perasaan kita. Kekuatan pikiran bawah sadar kita akan bangkit. Oleh karena itu kita harus menjadikan dzikir sebagai salah satu pilihan kita dalam mencapai kesuksesan. Kesannya kesombongan bagi orang yang tidak mau berdzikir banyak dengan semangat menggebu-gebu. Pada umumnya orang memandang keberhasilan Rasulullah menjadi nabi dan rasul dari segi hasilnya saja sementara prosesnya kurang diperhatikan. Biasanya orang memilih sesuatu yang ringan-ringannya saja, bukan yang berat-beratnya. Padahal keberhasilan Rasulullah untuk mendapatkan hasil shalat wajib yang lima waktu dari perjalanan Isra dan Mi’rajnya diraih dengan perjuangan yang sangat berat. Begitu pula kita marilah menyukai prosesnya dulu agar kita mengamalkan hasil secara optimal. Kita memiliki semangat berdzikir karena kita ingat akan perjuangan sebelum berhasil menjadi sesuatu.


0 komentar:

Posting Komentar