Rabu, 20 Juni 2012

PERJALANAN HIDUPKU

PERJALANAN HIDUPKU

Oleh: Jajang Suhendi
(Kepala SDN Padahayu 2, Cikedal-Pandeglang)

Aku bertanya kepada ayah dan ibu ketika aku tamat SMP. Aku minta dilanjutkan sekolah ke SMP. Begitu pula ketika aku tamat SPG. Kedua orang tuaku sangat senang bahwa aku mau melanjutkan lagi sekolah tanpa disuruh oleh mereka. Nama ayahku adalah Bapak Ana Atmaja (dipanggil Bapak Adama) almarhum. Ibuku namanya Ibu Eem Komirah. Ayah bekerja sebagai tukang jahit yang akrab dengan anak-anaknya. Aku berkesan sekali ketika aku masih usia SD. Beliau sering mengajar dan mendidik dengan semangat kebapakan. Namun sekarang telah tiada hanya tinggal kenangan manisnya saja.

Begitu pula ibuku mengajar dan mendidik dengan antusias tinggi bahwa aku harus dilanjukan belajarnya ke sekolah yang lebih tinggi. Kenyataannya keberadaan ekonomi keluarga aku kurang setelah kakekku telah meninggal dunia. Aku salah seorang cucu yang disayangi kakek. Di desa Ganeas kecamatan Sumedang Utara kabupaten Pandeglang aku tinggal. Melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Situraja kabupaten Sumedang. Mengapa aku tidak melanjutkan ke SMP yang berada di kecamatan Sumedang Utara? Aku merasa lebih nyaman sekolah di SMPN 1 Situraja, karena letaknya di sebuah kecamatan yang cukup jauh dari kota kabupaten, berbeda dengan SMP yang ada di lingkungan kecamatan Sumedang Utara.

Pada waktu aku termasuk anak yang pertama masuk di SMPN 1 Situraja yang berasal dari desa Ganeas. Teman-temanku, baik yang setarap maupun yang usianya di bawah usiaku sangat bersahabat. Sekarang yang aku tahu nama teman sekolah yang berasal dari kampung dan desa Ganeas sudah ada tambahan di depan atau di belakang namanya. Mereka memiliki jabatan yang terhormat. Yang masih aku ingatkan, nama-nama aku itu Drs. Ade Kusnadi, Kapten Dedi Junaedi, Drs. Yopi Widiana, Rd. Cecep Teten Sutisna dan Rd. Deden Heri Supriatna.

Tinggal kenangan bagiku setelah aku sudah dan Rd. Deden Heri Supriatna. Tinggal kenangan bagiku setelah aku sudah lama berpisah. Sungguh mengesankan pertemanan bersama mereka. Mengapa aku sampai bisa berpisah yang lama?
Setelah aku tamat SMP, mulai hubungan aku bersama teman-teman tersebut semakin menjauh. Mereka ada yang menjadi guru SMA, danramil, dan pembisnis yang cukup berhasil. Mungkin aku yang berada di bawah mereka. Begitu aku tamat SPG PGRI Sumedang, aku pergi ke luar kabupaten, yaitu pergi ke wilayah Pandeglang Banten. Pada saat itu masih propinsi Jawa Barat.

Tepatnya aku mulai berada di wilayah Banten Juni 1982 dan mendapat SK CPNS pada bulan Desember 1982. Aku menjadi guru SDN Sindangraja desa Babakanlor kecamatan Jiput kabupaten Pandeglang. Selama aku belum mendapat SK CPNS, aku tidak pulang ke Sumedang, tetapi aku menjadi tenaga honorer di SMP Yayasan yang ada di kecamatan Jiput. Kemudian di MTs MA Cening sampai aku menjadi tenaga CPNS masih membaktikan diri di sekolah tersebut. Tidak mengganggu waktu mengajar di SD, aku menjadi tenaga honorer di MTs pada waktu siang hari sampai sore hari.

Aku dimutasikan dari SDN Sindangraja ( sekarang SDN Babakanlor 3) ke SDN Bungbulang (sekarang SDN Cening 2), dan SDN Dahu 2. Pada tahun 2005 aku diangkat menjadi Kepala SDN Karyasari 2 kemudian dimutasikan ke SDN Padahayu 2 yang semuanya berada di kecamatan Cikedal kabupaten Pandeglang Banten. Aku sangat senang mengajar atau mendidik di sekolah yang lebih tinggi lagi. Aku menjadi tenaga honorer pada waktu siang hari sampai sore hari di SMAN Labuan (sekarang SMAN 3 Pandeglang) dari tahun 1996-2002. Tenaga honorer di SMAN 11 Pandeglang, dan pernah memberi materi perkuliahan di UT dan UNMA untuk kelompok Pagelaran.

Dan sekarang aku berhenti menjadi guru honorer di SMA, beralih untuk mempersiapkan diri untuk menjadi penulis artikel, makalah, dan Insya Allah akan mengisi kekurangan para guru untuk menulis di media cetak maupun di media online. Bukan aku berniat untuk menyombongkan diri dengan menulis artikel ini. Aku hanya mau memberi motivasi dan semangat kepada rekan- rekan guru untuk mulai menulis sekarang juga. Sambil kita membaktikan diri sebagai guru sekaligus menjadi penulis. Dengan pekerjaan menulis diharapkan kita mampu berbagi dengan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi orang banyak lewat tulisan. Menurut Abu Al-Gifary (Toha Nasrudin, S.Pd.I) menulis adalah dakwah bil-lisan.

Aku mengajak kepada semua guru yang ada di kabupaten Pandeglang dan Sumedang khususnya untuk mulai menulis sekarang juga. Kita jangan melihat usia tua dan mudanya, tetapi semangatnya yang harus kita perhatikan untuk mau menjadi guru sekaligus menjadi penulis. Aku merasa bangga dan bersyukur kepada Allah bahwa tulisanku telah bisa dibaca oleh banyak orang yang jauh sekalipun tempatnya. Aku menulis artikel di Blog.

Walaupun aku tidak bisa membuat Blog, ternyata salah seorang murid kesayanganku waktu di SD sekarang telah menjadi penulis dan pembicara muda yang handal, mau membuatkan Blog. Aku merasa bangga mempunyai murid yang sekarang telah aku anggap menjadi guru menulisku. Semoga sebelum pensiun aku bisa menjadi penulis sebagaimana Pak Hernowo dengan buku “Mengiakat Makna Updatenya”

Guru menulis yang langsung maupun guru menulis yang tidak langsung akan tetap aku jadikan penulis idolaku. Aku tidak melupakan atas jasa-jasanya secara tidak langsung aku sedikitnya telah bisa menulis. aku telah berubah dari tidak bisa menulis menjadi bisa walaupun masih dalam taraf pemula. Memang daripada tidak memulai menulis, aku lebih baik memulai menulis walaupun masih banyak kekurangan dalam hal struktur kalimat maupun kekurangan isinya. Lebih baik aku melakukan kesalahan menulis daripada aku tidak melakukan kesalahan menulis karena tidak melakukannya. Semoga kesalahan atau kekurangan dalam menulis menjadi guru terbaikku.

Aku sangat kangen kepada rekan-rekan waktu kecil dan sekarang telah menjadi guru atau menjadi dosen. Mari kita budayakan menulis dari tulisan yang sederhana maupun tulisan yang bersifat lebih kompleks. Dan aku menunggu saran dan kritiknya yang membangun. Mari kita saling berbagi ilmu dan pengalaman lewat tulisan. Mari kita berproses untuk mengadakan perumbahan diri. Awali kita menulis di buku harian. Sebab buku harian menurut Sofa Nurdiyanti (sarjana Psikologi) bermanfaat untuk (1) menghilangkan stress, (2) merencanakan target, (3) menuliskan komitmen, (4) mengontrol target, (5) memformulasikan ide baru, (6) gudang inspirasi, (7) menyimpan memori, (8) memudahkan penyelesaian masalah, dan (9) media refleksi serta kebijaksanaan. Untuk lebih lengkapnya silakan Anda untuk membuka http://maydav.wordpress.com/2011/04/05/cerita-tentang menulis/

Sebelum aku menutup tulisan ini, aku mau mengajak kepada rekan-rekan guru untuk membaca beberapa artikel di www.js-ruangberbagi.blogspot.com. Aku berharap kepada rekan-rekan guru yang kebetulan membaca artikelku untuk memberi saran dan kritikannya yang membangun, supaya proses menulisku semakin bertambah maju. Mengalami perbaikan demi perbaikan. Isi Blog aku masih banyak kekuarangan dan aku mengakui aku masih belajar menulis di Blog tentu di dalam hati masih banyak rasa takut salah. Namun aku sudah berniat untuk menulis yang belajar dari banyak kesalahan menulis tersebut. Aku mau mempraktikkan 90 persen latihan menulis dan 10 persen bakat.


0 komentar:

Posting Komentar