Selasa, 13 November 2012

APA BEDANYA SUKSES DAN GAGAL?

Oleh: Jajang Suhendi ( Ganeas/Sumedang-Cikedal/Pandeglang )

Aku yakin Anda akan lebih menyukai sukses dalam berbagai situasi dan kondisi. Begitu juga sebagian besar orang akan memilih kehidupan yang sukses, bukan kehidupan yang gagal. Betapa tidak? Kesuksesan lebih menyenangkan, membahagiakan, dan segala hal yang membuat diri kita beruntung. Namun kegagalan membuat diri kita rugi, baik segi materi maupun non materi. Apabila kita memandanya kegagalan sebagai hal yang negatif. Mari kita rasakan dengan pendekatan keimanan dan ketakwaan kita kepada pemberi Kegagalan tersebut.


Pada hakikatnya antara sukses dan gagal itu sama menurut pendapatku. Tinggal kita bagaimana cara menyikapi kedua hal tersebut. Apabila kita kuat dalam menjalani kesuksesan dan kegagalan dengan hati yang jernih tanpa ada penyakit di dalam hati, apapun jeleknya keadaan akan terekspresikan dengan positif. Kegagalan akan dirasakannya sebagai peluang baik dalam mencapai prestasi. Kegagalan akan bisa membuat diri kita lebih dewasa.


Kegagalan akan bisa membuat diri kita matang dan kuat dalam menghadapi kedaan sesulit apapun. Alasannya, kita sadar siapa yang memberi dan mentakdirkan kegagalan tersebut. Tidak ada yang mesti kita hindari kegagalan yang menimpa diri kita. Kita berupaya menghindari kegagalan yang satu, maka kita akan menghadapi lagi kegagalan yang lain.


Kegagalan demi kegagalan malah akan lebih banyak menimpa diri kita. Percayalah wahai kawan, tinggal upaya kita yang mesti diperkuat semangat dan tenaganya. Semakin banyak kegagalan yang kita hadapi harus semakin kita memperkuat jiwa dan raga. Banyak kegagalan menimpa diri kita, harus semakin diperbanyak upaya bangkit dari kegagalan tersebut. Bukan kelemahan setelah kegagalan, tetapi kekuatanlah sebagai tandingannya.


Namun kekuatan bukan atas dasar egois dan kesombongan diri. Bukan merasa kuat tanpa melibatkan kekuasaan Allah yang ada di dalam diri kita. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali daya dan kekuatan Allah. Daya dan kekuatan setelah kita berupaya semaksimal mungkin.


Semakin diperas kelapa yang diparut akan semakin banyak bakal minyak yang kita dapatkannya. Buang ampasnya dan dapatkan saripatinya setiap hal yang kita hadapi. Begitu pula kegagalan bukan dianggap sebagai suatu yang merusak kepribadian kita. Malah sebaliknya, kegagalan akan memperkuat kepribadian kita. Bagiku antara kegagalan dan kesuksesan sama dalam segi hakikat dan dampaknya apabila kita menerimanya dengan semangat dan jiwa yang optimis. Seburuk apapun keadaan di luar diri kita akan diterima dengan sikap tenang dan baik apabila kita mempunyai jiwa yang positif.


Secara lahiriahnya antara kesuksesan dengan kegagalan berbeda. Namun pada hakikatnya sama. Apabila bisa dihadapi dengan penuh kesabaran atau ketabahan akan membuat diri kita menjadi orang beruntung. Seorang guru akan naik jabatan dan harga dirinya kea rah yang lebih baik apabila telah mampu menghadapi kegagalan atau kesuksesan.

Mengalami orang sukses bertambah syukur kepada Allah atau mengalami kegagalan bertambah sabar. Begitulah hakikat sukses atau gagal. Dengan kesuksesan merasa senang, bahagia, tenang dan tentram tanpa melupakan apa yang diperintahkan Allah. Di kala gagal tetap bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.


Apabila kesuksesan terjadi kita tidak terlena dengannya, dan apabila kegagalan terjadi tidak membuat diri kita kufur kepada Allah. Bahkan dirinya semakin kuat dalam menjalani semua kejadian. Terjadi kepada diriku pada saat ini kegagalan dalam mengelola keuangan walaupun aku dan istriku sama-sama mendapatkan uang gaji setiap bulan dengan jumlah yang cukup besar.


Besar hanya pada angkanya saja sedangkan kenyataannya sudah habis dipotong utang yang sangat besar. Itulah kegagalan yang aku derita sungguh menghawatirkan apabila dihadapi tanpa keimanan kepada Allah. Namun keadaan sudah terjadi dan tidak bisa aku hindari. Benar-benar telah terjadi.


Aku mempunyai dua pilihan, yaitu antara hidup menyerah atau hidup tanpa menyerah dengan keadaan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar