Jumat, 16 November 2012

MARI MENULIS DENGAN JUJUR

ngerumpi.com/.../mari_menulis_dengan_jujur_20120701183914.ht.


Mengapa saya menulis? karena menulis bisa mengasah otak untuk selalu bekerja dan berfikir hal-hal positif dan melalui tulisan orang akan lebih mudah/ jelas mengerti apa yang ingin disampaikan, dan dengan menulis pesan yang bisa dibaca orang kapan saja/diingat. Mba Lady

Suatu hal bernama tulisan, selalu mampu membuatmu jujur. Setidaknya pada dirimu sendiri. Mas Aih

Mengapa menulis? karena menulis membuat kita meninggalkan sesuatu di dunia ini. Mungkin tidak berharga, tapi ini sebuah karya. Mba Yessy

Ungkapkan karena setiap kepak punya keindahan tersendiri. Mbah Camar

Dengan menulis, kita bisa meluapkan perasaan tanpa seorang pun yg bisa mengeluh untuk mendengar. Karena sejatinya, "kertas dan pena" punya mata dan telinga. Kak Andrie

Ketika engkau sedih, senang, sendiri, dan tidak ada orang disekelilingmu untuk berbagi, maka menulislah. Tumpahkanlah semua aksara yang dipunya dalam sebuah kertas putih yang tidak akan pernah habis untuk ditulis. Indah

Di atas adalah salah satu alasan mengapa saya dan teman-teman saya menulis. Menulis itu asyik dan menyenangkan. Untuk saya sendiri, selain alasan di atas, alasan saya suka menulis karena dengan menulislah saya dapat mengekspresikan perasaan saya. Apa yang saya lihat, saya baca, saya dengar, dan saya rasakan, semuanya dapat saya tumpahkan dalam sebuah tulisan. Terlepas dari ada atau tidak yang membaca, setidaknya ada sebuah karya yang saya tinggalkan sebagai kenangan.

Selain itu saya menulis karena dengan tulisan saya bisa berbagi. Bukan harta dan benda yang ingin saya bagikan, tapi dalam artian, dalam bentuk pengalaman hidup yang saya temui di sepanjang hari-hari saya. Yang terkadang pertemuan-pertemuan indah itu mengajarkan sebuah kisah hidup untuk bisa dibagikan dengan sesama.

Menulis itu susah-susah gampang. Mengapa saya bilang begitu? karena memang begitulah kenyataannya. Yang paling susah adalah mencari ilham dalam menyusun kata per kata sehingga menjadi satu kesatuan yang padu sehingga pesan yang ingin kita sampaikan bisa diterima oleh pembaca. Jujur saya sendiri ketika menulis membutuhkan waktu yang lumayan lama dan panjang untuk bisa mempublish satu tulisan. Dan ketika telah selesai, saya baca kembali tulisan itu apakah sudah layak atau belum untuk diterbitkan. Belum selesai sampai disitu, ketika semuanya telah fix, saya kembali dibuat bingung untuk menentukan judul dari tulisan itu. Hadeuhh, terlihat banget yak kalau saya penulis amatiran :D.

Mengapa saya menulis artikel ini?

Karena menyambung tulisannya mba lady yang ini, perihal copy paste. Masalah copy paste termasuk sebagai salah satu pembajakan hasil karya seseorang. Karena disitu kita mengopi hasil karya seseorang dan mencantumkannya ke karya kita. Bagi saya copy paste itu boleh-boleh saja, asalkan mencantumkan sumber penulis asli atau mendapatkan izin dari penulis asli, sehingga penulis merasa karyanya dihargai.

Saya juga pernah mengcopas tulisan temen-temen saya , ada yang saya tulis penulisnya, ada juga yang tidak. Untuk yang tidak, sebelum saya copas, saya minta izin dulu kepada penulisnya dan biasanya saya tulis di paragrap awal kalau tulisan itu saya copas. Mengingat kesusahan yang saya alami ketika saya menulis, jadi saya tahu bagaimana rasanya ketika tulisan di copy paste semena-mena oleh orang lain.

Menulis itu asyik. Mari menulis. Tapi menulis dengan jujur dan dengan prinsip saling menghargai hasil karya orang lain :). Mari menulis, mari berbagi, mari mengisi. *Mencari ilham. Sing :Ilham,come, come, come :))

0 komentar:

Posting Komentar