Selasa, 13 November 2012

BICARA ATAU MENULIS YANG DIUTAMAKAN?


Waktu kecil aku termasuk salah seorang yang gagap dalam bicara dan tidak bisa menulis dengan baik. Sampai-sampai ibuku tidak percaya bahwa aku bisa bicara seperti anak-anak sebaya denganku. Di kelas satu SD aku termasuk anak yang tidak mampu menulis dibandingkan dengan teman-teman. Namun aku yakin seyakin-yakinnya bahwa latihan berbicara dan menulis bisa membuat aku sedikitnya berubah. Latihan dengan dukungan keyakinan bahwa Allah akan selalu menolong orang-orang yang selalu meminta pertolongan kepada-Nya.
Telah aku alami betapa Allah sangat mengabulkan permohonan makhluk-Nya. Aku tidak bisa mengaji Al-Quran, dengan keyakinan kuat bahwa Allah memberi pertolongan kepadaku tanpa ditunda-tunda. Aku banyak membaca doa dari buku kumpulan doa majmu syarif dengan penuh keyakinan bahwa aku akan bisa membaca Al-Quran dengan baik, apalagi aku banyak membaca Al-Quran sampai tamat beberapa kali dalam satu bulan.
Alhamdulillah ketika aku Bimbingan Muslim di Uninus Bandung dulu tahun 1997 aku lulus dalam membaca Al-Quran. Itulah sebabnya dengan keyakinan kuat segala sesuatu akan bisa terlaksana dengan baik. Jumlah dan keyakinan yangbesar dari doa dan permohonan kepada Allah akan membuat kita berubah dari tidak bisa berbicara menjadi bisa berbicara, dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis, dari tidak mampu menggunakan laptop menjadi mampu walaupun kita tidak mengikuti kursus.
Jalan ke arah perubahan bermacam-macam, ada yang melalui hp kamera atau ada yang berlatih di warnet, terpenting ada kemauan kuat berdoa dan berlatih seoptimal mungkin. Apapun alasannya, tidak bisa dipertanggung jawabkan kita untuk malas tidak mau berdoa, belajar, dan berlatih semaksimal mungkin. Kita pada awalnya tidak bisa berbicara dengan baik menjadi bisa dan dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis walaupun hanya sedikit perubahan harus kita syukuri karena akan berkembang terus sesuai dengan upaya yang kita lakukan.
Mulai sekarang juga kita agar banyak belajar dan berlatih menulis apa saja setiap hari dan kesempatan. Sebenarnya banyak cara berlatih menulis itu. Menurut pengalaman pribadi, kita melihat bunga di depan rumah diteliti bentuk daunnya, batangnya, warnanya, indah dan tidaknya dipandang mata kita merupakan objek penulisan. Dari objek yang sejenis seperti bunga yang kita lihat, dapat pula kita melihat objek yang sangat berbeda. Kita melihat di depan rumah ada seekor kucing sedang tidur di atas kesed, kita melihat batang cabe, sepeda motor, pagar bambu, orang lewat rumah kita, dan ada suara anak-anak tetangga sedang bermain. Semuanya dapat kita jadikan bahan penulisan yang sangat baik sebagai latihan menulis.
Apa yang kita lihat dan kita dengar sebagaimana kita katakan tadi dapat dijadikan karangan yang sangat baik. Dapat kita contohkan di sini: Kucing termasuk salah satu binatang pemakan daging seperti harimau. Kucing banyak disayangi manusia karena keindahan bentuk tubuhnya, warna bulunya, lucunya, tetapi terkadang ada kelakuan tidak baiknya yaitu suka mencuri ikan walaupun punya majikannya. Kucing tetangga memang ada perbedaan, dia mengerti apabila majikan pergi ke warung misalnya, dia ikut, disuruh duduk atau berdiri dia menurut seperti mengerti apa yang majikan katakan. Setelah pulang dari mengikuti majikannya, dia mampir di depan rumahku, kemudian tidur di atas kesed seperti yang nyenyak saja tidurnya. Kucing ada manfaatnya agar tikus-tikus pada ketakutan di rumah kita, seperti cabe bermanfaat buat sambal atau masakan agar enak. Benda-benda yang lain juga ada menfaatnya masing-masing, seperti sepeda motor untuk tranfortasi tempat yang jauh bisa dikejar dalam waktu singkat, segala pekerjaan lebih cepat kita selesaikan. Halaman supaya bisa ditanami tanaman apotek hidup, tanaman hias atau yang lainnya dengan aman dari gangguan ayam atau bebek. Kelihatan rapi walaupun sederhana kelihatannya sangat baik pagar itu ada setiap lingkungan rumah. Ada orang lewat mengatakan wah indah halaman rumah Bapak dipagar, banyak tanaman yang bermanfaat untuk kepentingan memasak, obat-obatan, dan sebagai hiasan. Sampai-sampai anak-anak bermain di halaman tersebut merasa nyaman.
Karangan seperti tadi belum disusun dengan baik, tetapi bisa dijadikan bahan karangan yang cukup panjang setelah ditambah tokoh-tokoh, karakter tokoh, alur, dialog, dan sebagainya. Menurut Pak Gol A Gong merupakan Kitab Sakti bisa ditunda apabila kita ada keperluan lain, saat lain kita teruskan lagi tanpa kita kehilangan jejak. Kita akan menulis kapan saja, di mana saja, atau kita bisa meneruskan menulis sesuai situasi dan kondisi kapan saja apabila kita telah memiliki sinopsis atau Kitab Sakti menurut Pak Gol A Gong yang memimpin Rumah Dunia itu.
Mari kita tingkatkan kemampuan berbicara secara lisan atau secara tertulis. Terutama kemapuan menulis sebagai uapaya pengembangan diri dan berjuang lewat tulisan untuk memberi petunjuk, nasihat, solusi atas permasalahan yang ada, dan bisa juga sebagai pengobatan kepada orang-orang yang butuh pertolongan karena jiwanya sedang gundah atau sedih. Apabila kedua kemampuan itu terlalu luas dan kurang fokus, maka kita memilihnya salah satu saja. Terutama kemampuan menulis yang lebih produktif dibandingkan dengan kemampuan berbicara secara lisan. Selamat mencoba untuk menjadi penulis saja dahulu sebelum kita menjadi pembicara yang mampu menulis secara produktif.






0 komentar:

Posting Komentar