Sabtu, 03 November 2012

MARI MENJADI GURU PENULIS

mrwahid.wordpress.com/2012/02/23/mari-menjadi-guru-penulis/

clip_image002Saat ini kita sering mendengar istilah Guru-Penulis, istilah ini berarti seorang yang berprofesi sebagai guru sekaligus menjadi penulis. Loh koq bisa ? jelas, tidak hanya bisa, tetapi sangat bisa.

Mungkin jika kita ditanya mampukah kita menulis jawabannya sudah pasti BISA, karena sejak TK kita sudah diajarkan menulis. Namun, jika pertanyaannya ditambah denga satu kata lagi seperti menulis Artikel , Cerpen , atau Karya Ilmiah jawabannya akan lain. Lantas mengapa tidak semua orang mampu ? Anda pasti tau jawabannya.

Apa benar ya menulis itu butuh bakat ? Pertanyaan semacam ini saya pernah tanyakan ketika saya mengikuti workshop menulis selama 2 hari bersama Irfan Amalee seorang penulis dan Pemimpin Redaksi Mizan. Apa kata Bang Irfan saat itu ? menurut beliau kita semua sebenarnya bisa menulis asalkan kita mau belajar dan rutin berlatih, jadi menurutnya menulis bukanlah bakat, karena meski bakat itu sudah ada tetapi jika tidak diasah hasilnya juga tidak akan bisa. Menulis adalah keterampilan yang didapat dengan banyak latihan, semakin banyak kita menulis lambat laun dengan sendirinya tulisan kita akan bertambah baik.

Tantangan terbesar dalam menulis adalah menyingkirkan rasa malas untuk mulai menulis, karena ketika hendak menulis biasanya kita di serang berbagai macam perasaan bingung harus menulis apa, mulai dari mana, bahasanya benar atau tidak, dan lain-lain yang semua itu berujung timbulnya perasaan minder dan tidak PD untuk menulis, karena mungkin kita sudah beranggapan menulis bukanlah bakat kita.

Sayapun masih sering mengalami gangguan atau bisa dikatakan semacam virus yang menyerang kita ketika kita hendak mulai menulis. Obat satu-satunya adalah mulai menulis tanpa mempedulikan pikiran-pikiran negatif seperti takut salah dan segala macamnya.

Sebagai seorang guru sebenarnya kita sangat akrab dengan kegiatan tulis menulis. Dengan kata lain menulis bukanlah hal yang asing. Dalam kegiatan rutin, guru tidak lepas daru menulis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata menulis diartikan sebaga membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya). Dari makna ini berarti guru sudah melakukannya. Seperti menulis RPP, Sialbus, Program Semester, Jurnal kelas, catatan kepribadian dan kejadian, sampai mengevaluasi dan menganalisis, semuanya tidak lepas dari kegiatan menulis.

Saya pribadi mulai terinspirasi untuk rutin menulis setelah saya berkenalan dengan seorang guru yang luar biasa yang menuliskan semua pengalaman mengajarnya dalam sebuah blog, bertahun-tahun beliau istiqomah hingga akhirnya berbuah manis, blognya dikenal hampir seluruh Indonesia dan beliau sering diundang ke berbagai daerah untuk mengisi training-training guru, kemudian belum lama ini blog tersebut terpilih sebagai blog pendidikan terbaik dalam ajang Guraru Acer Award 2011 dan membawa pulang hadiah sebesar 20 juta rupiah, ditambah laptop, dan di kontrak selama satu tahun sebagai Icon Guru Era Baru yang memanfaatkan Teknologi untuk pembelajaran.

Saya sendiri sudah mendapatkan buah manis dari kegiatan ngeblog dan menulis, Alhamdulillah setelah saya mengikuti lomba menulis resume dari kegiatan TOT pemanfaatan ICT untuk pembelajaran bersama 100 orang, Komunitas Blogger Bekasi, dan IGI Bekasi tulisan saya terpilih menjadi juara pertama dan berhak mendapatkan Blackberry dan gratis hosting dan domain selama satu tahun.

clip_image004

Hal inilah yang terus menjadi motivasi saya untuk terus menulis, niatnya hanya satu berbagi ilmu, berbagi pengalaman, menebar energi positif kepada para guru di tanah air. Menurut Hery Nugroho dalam bukunya yang berjudul Cara Mudah menjadi Guru Penulis setidaknya ada beberapa modal awal untuk menjadi guru-penulis :

1. Niat yang kuat untuk bisa menulis

2. Bermimpi menjadi guru-penulis

3. Kemauan yang kuat untuk menulis

Setidaknya modal awal diatas sudah saya miliki, yang pertama niat, karena niat adalah keinginan yang mendasar ketika seseorang melakukan sesuatu. Niat juga faktor utama diterima atau tidaknya amal ibadah kita. Dengan niat kuat halangan sebesar apapun tidak masalah, semua akan dianggap sebagai tantangan yang akan membuat proses belajar kita menjadi lebih bermakna. Modal kedua punya impian, karena mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, seperti OST Laskar pelangi. Namun, mimpi di sini berfungsi sebagai pendorong agar kita lebih semangat menulis dan tidak putus asa jika bertemu dengan kegagalan. Bukankah orang-orang sukses terdahulu juga pernah mengalami kegagalan ?

Selanjutnya adalah memiliki kemauan yang kuat untuk menulis, inilah inti dari modal awal kita. Seperti yang saya tuliskan diatas, ketika kita hendak menulis pasti akan muncul virus yang akan menghalangi kita menulis. Dengan kemauan yang kuat Insya Allah virus tersebut mampu kita atasi.

Semoga kita mampu menjadi guru yang juga seorang penulis. Saya mau… Anda mau ??

0 komentar:

Posting Komentar