Minggu, 04 November 2012

MEMBELI IMPIAN




Bersifa Sosial

Sebagian orang tentu mempunyai impian yang tinggi untuk dicapainya. Impian dalam menafkahi anggota keluarga atau impian dalam memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang banyak. Memberi manfaat bagi sesama merupakan pekerjaan mulia sebagai manusia yang berkualitas dalam bereksistensi di dunia untuk bekal di akhiratnya kelak. Memberi manfaat dalam menjalankan tugas sebagai khalifah meneruskan tugas suci para nabi dan rasulnya. Hidup kita di alam dunia ini untuk memberi kemanfaatan bagi sesama manusia. Impian yang mempunyai nilai tertinggi merupakan dambaan setiap manusia yang berkualitas.

Bersifat Ibadah

Impian kita beli dengan kegiatan sedekah, shalat dhuha, shalat tahajud, berdoa, berdzikir, dan membaca Al-Qur’an secara langgeng tanpa putus-putusnya karena alasan kesibukan, sakit, atau alasan lainnya. Impian kita beli dengan amal kebaikan atau ibadah yang dilakukan penuh kesungguhan. Pelaksanaan amal ibadah dan kebaikan untuk menebus apa yang kita impikan. Pelaksanaan amal ibadah menyita waktu produktif kita akan diganti langsung tanpa penangguhan oleh Allah. Hanyalah perasaan kita saja yang tidak peka atas balasan yang Allah berikan setiap kita selesai menyelesaikan amal ibadah tersebut. Sebenarnya kita belum menyadari betapa besarnya balasan yang Allah berikan kepada kita setelah kita berupaya untuk berani menebus impian dengan amal ibadah.

Ikhtiar dan Ibadah

Impian dapat kita raih dengan upaya ikhtiar dan ibadah yang sebaik-baiknya. Antara ikhtiar dan ibadah tidak bisa dipisahkan, karena bagi kita ikhtiar yang berdasarkan niat ibadah berarti ikhtiar itu sama dengan ibadah. Antara ikhtiar dan ibadah mempunyai kesamaan bagikan dua sisi yang melapisi koin keberuntungan. Dalam ibadah terdapat ikhtiar dan dalam ikhtiar terdapat ibadah. Ikhtiar adalah ibadah dan ibadah adalah ikhtiar. Kita bekerja sebagai guru dari pukul 07.30 WIB sampai waktu siang adalah ikhtiar dengan niat dan makna untuk menafkahi keluarga, memberi manfaat kepada sesama,dan menjalankan peran sebagai khalifah sama dengan ibadah kepada Allah.

Permudah Rizki

Ikhtiar dan ibadah mempunyai kekuatan untuk mempermudah datangnya rezeki, melapangkan waktu, memelihara kesehatan, dan menghabiskan waktu produktif yang bisa diganti dengan uang kontan yang tidak kepalang tanggung. Ikhtiar bisa menjemput impian dan mendekatkan diri kita kepada Allah. Impian bisa terkabul dengan pelaksanaan ikhtiar dan ibadah yang baik. Impian terkabul merupakan gabungan impian, ikhtiar, ibadah, keimanan dan hati penuh keikhlasan. Walaupun pelaksanaan ikhtiar dan ibadah tersebut diawali dengan perasaan terpaksa apabila dilakukan secara bertahap, terus-menerus, dan komitmen akan menjadi kebiasaan yang baik. Dalam pelaksanaan ikhtiar dan ibadah tidak perlu diawali dengan keikhlasan. Terpenting pada akhirnya menjadi kebiasaan yang baik. Begitulah seterusnya kita melakukan ikhtiar dan ibadah untuk mencapai impian terbaik demi kelangsungan hidup diri kita dan kelangsungan hidup banyak orang.

Bagian Dari Iman

Impian yang kita tetapkan adalah impian yang memiliki keutamaan dan memiliki nilai keimanan. Impian yang merupakan bagian dari iman kepada Allah. Merasa takut kepada Allah dan balasannya apabila kita tidak melaksanakannya dengan baik. Takut pekerjaan dan tingkah laku kita tidak sesuai dengan apa yang dukehendaki Allah. Oleh karena itu kita harus berikhtiar dan melakukan ibadah yang sesuai dengan tuntutan agama Islam. Karena ketakutan kepada Allah, maka kita melakukan ibadah dan ikhtiar tersebut. Dengan melakukan hal-hal tersebut kita akan terhindar dari dibencinya kita oleh Allah. Dengan ikhtiar dan ibadah diharapkan kita dapat menghilangkan dan memecahkan solusi dari berbagai masalah.

Cinta Ikhtiar

Kita juga perlu berharap kepada Allah agar kita mendapat kemaslahatan di dunia dan di akhirat. Kita semoga mendapat kemudahan dengan meningkatkan ibadah dan ikhtiar tersebut. Memang hidup penuh perjuangan dengan suatu tanda adanya ikhtiar dan ibadah yang kita lakukan. Timbul perasaan cinta akan ikhtiar dan ibadah yang kita lakukan tersebut. Alasan mengapa kita cinta melakukan ikhtiar dan ibadah adalah terhindarnya diri kita dari kefakiran. Dengan berhasilnya ikhtiar dan ibadah berarti kita tidak menanggung kefakiran dan kesengsaraan. Di sini perlu adanya kesungguhan dalam pelaksanaan ibadah dan ikhtiar. Dengan ibadah dan ikhtiar penuh kesungguhan kita akan terhindar dari kemiskinan, kekurangan, terjauhnya hubungan dengan keluarga yang tempatnya jauh, dan berbagai hal yang nilainya baik.

Sebuah Keniscayaan

Kita mempunyai impian, cita-cita, dan visi hidup yang jauh ke depan. Berharapnya kita kepada Allah memang fitrahnya manusia. Allah mendidik kepada diri kita sebagai manusia agar berharap diselamatkan, diberi kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Impian merupakan keniscayaan yang ada pada diri manusia. Hanya orang yang tidak normal saja yang tidak mempunyai impian hidup

1 komentar:

Unknown mengatakan...

semangat terus berkarya, kami segenap civitas akademika SDN. Karyasari I Rengasdengklok Karawang memberi apresiasi kepada Bapak

Posting Komentar