Jumat, 04 Oktober 2013

KUMPULAN ARTIKEL

PASTI BENARNYA
Merasuk ke dalam tubuh, pikiran, dan hati nurani apa yang kita saksikan, maka tidak ada lagi hal yang dianggap tidak masuk akal. Ketentuan Allah akan lebih berperan apabila kita semakin hari semakin meningkatkan semangat spiritual dalam hubungnnya dengan keberanian berbagi dalam keikhlasan. Begitu banyak yang kita berikan, maka akan begitu banyak pula apa yang kita terima. Itulah kalimat yang sering aku baca dari buku-buku yang bergizi menurut pandangan orang-orang yang rajin membaca.

TERPENTING KEIKHLASANNYA
Keluarnya air dari sumbernya memberi tanda dan ibarat kepada aku dan Anda bahwa dengan besarnya apa yang kita berikan kepada sesama yang sangat membutuhkan dengan semangat keikhlasan, maka akan besar pula makna yang kita dapatkan. Makna yang kita dapatkan lewat membaca, mendengar, dan berenung akan mampu kita keluarkan kembali lewat menulis. Bagiku sudah terasa manfaat dari kegiatan memberi, walaupun sedikit terpenting ikhlasnya. Dalam keterbatasan kita harus berani mengeluarkan walaupun baru sedikit.

KEAJAIBAN MEMBERI
Pada intinya apabila kita sering memberi berupa tenaga, pikiran, perasaan, pengabdian, benda, dan uang tanpa diukur besar dan kecilnya dengan hati yang ikhlas, maka kegiatan menulis seperti dalam kondisi yang ajaib saja. Bagaikan air sumber yang keluar dari sumber mata air yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak ada habisnya. Air mengalir bagiku adalah bagaikan seorang guru menulis yang sedang khusyu memberi pelajaran dan pelatihan kepada diriku. Bagiku bukan tahyul, tetapi suatu hikmah di balik peristiwa alam. Di sanalah peran serta otak kanan yang sudah lama tidur untuk dibangunkan dan bisa membawa diriku kea lam kreativitas yang penuh makna.

BANYAK MEMBERI DAN BANYAK MENERIMA
Air bening mengalir apabila kita amati dengan pendekatan syukur atau pendekatan otak kanan, maka akan memberikan keajaiban bagi siapa saja. Air tanpa memperhitungkan untung ruginya memberi manfaat kepada orang-orang, bukan habis malah semakin lama semakin banyak. Begitu juga kita apabila semakin lama kita memberi kemanfaatan kepada orang-orang, maka kita akan semakin berkualitas sesuai dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

YANG DIRIDHAI ALLAH
Diambil dari asal hurufnya, maka AIR singkatan dari Agama Ilmu dan Ridha Allah. Maksudnya, kita dituntut harus memiliki keyakinan agama yang kuat dengan memiliki ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain agar mendapat ridha Allah SWT. Salah satu sarana untuk diridhai Allah, maka kita harus menuntut ilmu sebanyak-bayaknya dari mulai kita dilahirkan sampai kita meninggal dunia. Setelah ilmu yang diridhai Allah untuk diamalkan sebaik-baiknya.

MENULISLAH!
Biasanya orang sedih diekspresikan lewat raut wajah yang lemah lunglai. Tidak bergairah dalam menghadapi sesuatu, apalagi menghadapi masalah berat seperti ditinggal apa yang kita kasihi. Seperti Angelia Sondakh, mantan istri Adjie Massaid, bisa tegar menghadapi masalah kematian suaminya dengan banyak menulis buku atau menulis lagu yang menjadi kegemaran sewaktu suaminya masih hidup. Buku yang dia tulis sampai dua puluh halaman. Katanya, dengan menulis dia mampu menghilangkan rasa sedih. Apabila merasa sedih lagi, maka dia semakin termotivasi akan menulis dan menulis buku lagi. Mudah-mudahan berjalan setiap tahun untuk menghasilkan buku, katanya.

OLAH RAGA OTAK
Dalam Urip.wordpress.com aku mendapatkan ilmu kepenulisan yang bersifat praktis dan sangat berguna bagiku mulai saat ini pula. Bermanfaat bagiku untuk mulai saat ini dengan menulis artikel dan buku selaligus. Aku tidak akan banyak pertimbangan baik dan buruknya apa yang aku tuliskan. Sekali lagi aku tidak akan menghiraukan baik atau buruknya tulisan. Sewaktu aku menjadi pembaca hanya melakukan kegiatan membaca saja tanpa menulis, maka yang terjadi aku mengantuk. Apa yang aku baca tidak membekas di dalam benakku. Pikiran dan perasaan melayang-layang seolah-olah membaca tersebut percuma, hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja.

SIBUKKAN OTAK
Membaca tanpa dibarengi kegiatan menulis yang ada hanyalah mengantuk, kelelahan, dan membuang waktu percuma bagiku, entah bagi orang lain yang cerdas membaca tanpa menuliskannya. Menulis merupakan kegiatan untuk menyibukkan otak bekerja keras dan menghasilkan sesuatu. Menulis sebagai bukti nyata dari apa yang kit abaca atau kita pelajari. Sungguh menulis adalah kegiatan yang sangat produktif apabila mengandeng kegiatan membaca. Membaca dan menulis adalah dua hal yang sangat berhubungan erat. Tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Seperti anak kembar yang selalu bepergian bersama-sama.

SARIKANLAH BACAAN
Aku akan meningkatkan aktivitas membaca bersama menulis untuk meningkatkan kemampuan menulis profesionalku. Membaca selaligus menulis dan menulis sekaligus membaca. Apabila sengaja aku tinggalkan salah satunya berarti ada hal yang kurang, walaupun tidak sepenuhnya salah. Rajin membaca dengan menyarikan bacaan dengan menuliskannya. Agar bermanfaat melebihi dari sekedar membaca. Dari bahan bacaan yang dianggap ringan sampai yang dianggap sulit, maka aku tidak akan melupakan kegiatan membaca dan menulis sekaligus. Memang bagiku telah terasa menfaatnya. Aku bisa melakukan percepatan menulis langsung bisa diterima media cetak tingkat kabupaten dan tingkat propinsi walaupun hanya baru satu artikel.



BERPENDIDIKAN RENDAH VS BERPENDIDIKAN TINGGI
Tidak Sekedar Menerima
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat menerima ilmu pengetahuan, informasi, fakta dan data hasil penulis lewat media tulisan. Semakin dikembangkan oleh para ahli kebahasan tentang makna dari membaca tersebut. Pembaca tidak sekedar menerima tetapi bisa saja mengkritik, menilai dan mengembangkan seoptimal mungkin.
Belum Menjamin
Kegiatan membaca bisa dilakukan oleh setiap orang, dari lulusan sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Tingkat pemahaman pembaca sesuai dengan pendidikan yang telah disandangnya. Namun kenyataannya, tidak sedikit orang yang memiliki gelar kesarjanaan tingkat penguasaan membacanya sangat lemah. Sementara ada orang yang hanya lulus sekolah dasar memiliki tingkat penguasaan membacanya tinggi melebihi orang yang lulus tingkat sarjana.
Senang Membaca
Tentu kita berpikir jernih dan berprasangka baik bahwa mereka sering berlatih membaca dengan rasa senang. Media cetak seperti koran dibacanya dengan antusias yang tinggi. Hampir setiap kata yang tertuang di dalam media cetak tersebut dibaca, dipahami, dan dikembangkannya lewat berbicara bersama rekan-rekan, keluarga, dan tetangga misalnya. Biasanya, mereka merasa senang dengan melakukan membaca dari kurang lancar menjadi lancar membaca. Berbeda dengan para guru, karyawan, pegawai negeri lainnya yang merasa telah mampu membaca. Tanpa mau membaca dengan antusias yang tinggi.


Membuka Wawasan
Setiap menonton televisi mereka membaca teks-teks yang ditayangkan. Terutama film barat kesukaannya, setiap terjemahan yang ditampilkan cepat dibaca dengan cepat pula alasannya apabila tidak dibaca cepat, mereka ketinggalan membaca teks yang cepat menghilannya. Ketinggalan membaca teks berarti pemahaman terhadap isi film itu setengah-setengah. Saya menyaksikan sendiri ketika orang tersebut masih muda dan belum menikah. Saya kalah membaca cepatnya oleh dia, padahal dia hanya tamatan sekolah dasar. Bagi kita telah memiliki jabatan, kedudukan, dan profesi seorang guru bisa kalah dalam hal pemahaman dan kecepatan membacanya. Apasannya sungguh bisa dipertanggung jawabkan. Orang seperti yang saya contohkan adalah orang yang tekun melakukan kegiatan membaca. Sementara kita malas membaca. Jangankan membaca, buku bacaannya tidak punya. Di rumah kita tidak memiliki koleksi buku bacaan yang berkualitas. Begitu juga membacanya sangatlah jarang dilakukan, karena diawali dengan perasaan bahwa membaca itu tidak penting. Tidak langsung merasakan manfaat dari membaca tersebut.
Belum Mengerti
Apabila ada orang menganggap membaca bagi guru itu tidak penting harus kita perhatikan tingkat pendidikannya, pengalaman dalam hal membaca, egoisme yang kuat atau apa saja yang menjadi kecenderungannya dalam kehidupan orang tersebut. Seandainya orang tersebut tingkat pendidikannya tinggi sampai sarjana misalnya, berarti tingkat pengertian terhadap membaca sangat kurang sekali.
Keharusan
Untuk memahami akan materi membaca, kita harus memulainya dari niat bahwa membaca itu keharusan agar kita menjadi orang yang paham akan ilmu kemudian dalam pelaksanaannya tepat sasaran. Asalkan buku-buku yang kita bacanya adalah buku-buku tentang ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap atau karakteristik terpuji. Ada beberapa aspek yang kita kembangkan untuk menjadikan diri kita berkepribadian utuh. Dikembangkan lewat kegiatan membaca.
Gunakan Semua
Sebagai manusia, mempunyai kelengkapan otak, hati dan anggota badan. Oleh karena itu kita kembangkan dengan membaca secara efektif dan efisien. Membaca efektif maksudnya, membaca yang menggunakan tenaga pikiran hemat tanpa banyak yang dikeluarkannya tetapi hasilnya banyak. Mengapa bisa banyak materi membaca yang kita dapatkan? Jawabnya mudah, karena menggunakan metode membaca yang tepat. Membaca efisisien maksudnya, membaca yang menghasilkan uang. Sebagai aplikasi dari membaca dengan berbicara atau menuliskannya.
Dapatkanlah Semuanya!
Dengan membaca diharapkan para guru bisa memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan berbicara dan menulis sebagai profesinya. Memang mengajar dan mendidik para siswa bagi guru merupakan tugas pokok harus dikembangkannya dengan kegiatan berbicara atau menuliskannya apa yang dibacanya. Membaca bagi guru adalah sangat penting dilakukan supaya upaya pelaksanaan tugas tidak kering akan makna, sebab dengan membaca bagi guru sebagai upaya menambah wawasan ilmu pengetahuan, informasi,
dan pengalaman dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas tersebut.

Dapatkanlah Maknanya!
Kita perhatikan orang-orang yang sangat rajin membaca setiap harinya. Berbeda dengan orang yang tidak suka membaca Setiap ucapan dan perilakunya akan jauh berbeda, bagi pembaca sewaktu berbicara lebih efektif tidak banyak waktu terbuang percuma. Apa yang dikatakannya mesti kata yang berisi apa yang telah dibacanya, banyak berbicara ada kemungkinan banyak materi ilmu yang dikatakannya.
Memang Bedanya
Setiap pembicaraan orang yang rajin membaca sistematis dalam penempatan pikiran utama dan pikiran penjelasnya dalam bahasa lisan maupun bahasa tertulis. Sebab, pengaruh bahan bacaan berupa buku atau yang lainnya sangatlah besar. Perilaku membaca yang dia lakukan adalah mengandung upaya perbaikan dan pengembangan dirinya. Dari pengaruh membaca, setiap pembaca yang efektif mampu menerapkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Pengembangan Diri
Upaya membaca baginya merupakan upaya proses perbaikan dan pengembangan perilaku yang mengarah pada pendewasaan diri. Tidak bisa anggap sepele dari kegiatan membaca itu. Efektivitas membaca mempengaruhi semua aktivitas kita, baik aktivitas peresaan, pikiran, jiwa dan raga kita. Membaca bukan hanya mengucapkanlambang kata-kata. Bukan sekedar memahami makna leksikal, tetapi membaca dalam konteks yang lebih luas lagi.
Yang Bermakna
Apa yang dia ucapkan dalam bahasa lisan maupun tulisan lebih bermakna. Dalam konteks wacana yang telah dia baca berhubungan satu sama yang lainnya di dalam dirinya. Bersatu dalam hati dan bersatu dalam pikiran. Membentuk satu kesatuan yang padu, dikeluarkan lewat kata-kata lisan maupun tulisan. Adanya penghematan dalam berbicara dalam konteks pribadi dan sosialnya.
Lebih Produktif
Orang yang suka membaca efektif terasa hidup dalam hubungannya dengan dunia ilmu pengetahuan lebih produktif. Apa yang telah dia baca masuk ke dalam hati dan pikirannya. Kecenderungan hati dan pikiran yang dipengaruhi membaca sangat produktif. Dapat kita lihat dalam pergaulannya dengan orang lain penuh makna. Apa yang dia katakan menyebarkan makna yang berguna dalam kehidupan.
Efektivitas Apa?
Kita banyak bergaul dengan mereka akan ketularan makna akan buku-buku yang pernah dibacanya. Sama halnya dengan kita membaca akan banyak makna yang didapatkan, begitu juga mendengar dan diskusi dengan pembaca yang efektif itu akan banyaklah makna yang kita dapatkan. Beruntunglah orang yang banyak membaca dan bergaul dengan pembaca, sedikitnya kita akan menerima ilmunya.
Bekal Berkomunikasi
Hasil dari kegiatan membaca dapat berguna sebagai bekal dalam pergaulan atau tujuan pendidikan dan pelatihan. Waktu berkomunikasi langsung maupun maupun tidak langsung, dia sangat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap kita. Benar-benar dirinya membawa pengaruh positif. Sebagai penghantar pengaruh kebaikan kepada orang lain. Oleh karena itu kita harus banyak bergaul dengan para pembaca efektif. Bergaul melalui membaca buku-buku dan tulisan lainnya. Apalagi membaca tulisan di media internet yang sangat banyak dan berkualitas materinya.
Pengaruhnya Positif
Dekatilah mereka dalam hubungannya dengan kegiatan membaca dan bergaul. Sedikitnya mereka akan membawa pengaruh positif terhadap kita apabila kita biasa bergabung dengan mereka. Ada peribahasa yang masih berlaku sampai saat ini bagi orang-orang yang suka bergaul secara efektif. Apa yang mereka katakan mempengaruhi orang di sekitarnya.
Pengaruh Orang Positif
Peribahasa Apabila kita sering bergaul dengan tukang minyak wangi, maka kita akan terkena wanginya minyak. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih dan memilah teman itu yang banyak pengaruh positifnya. Terutama membawa pengaruh dalam bidang ilmu pengetahuan yang sedang mendominasi situasi dan kondisi saat ini.
Kemampuan Apa?
Semakin banyak membaca buku sambil mengaktifkan diri dengan tanya jawab mengenai materi yang kita baca itu, maka ilmu kita akan semakin berambah dan kemampuan membaca kita akan semakin bertambah pula. Kegiatan tanya jawab mengenai materi bacaan bisa kita lakukan sendiri dengan menggunakan metode membaca efektif dan efisien. Akan kita kemukakan contoh membaca dengan cara yang lebih efektif sehingga mengasyikkan apabila sering dikembangkan setiap kali membaca artikel atau buku.
Tanya Jawab
Membaca yang kita kembangkan adalah membaca yang bervariasi dengan kegiatan tanya jawab. Tanya jawab yang dilakukan dengan diri kita sendiri maupun Tanya jawab yang dilakukan bersama orang lain. Maksudnya, membaca yang diaktifkan dengan beberapa pertanyaan isi bacaan yang kita buat sendiri atau pertanyaan yang sudah ada di akhir wacana.
Menjawab Pertanyaan
Agar lebih jelas, kita lebih baik banyak mencoba bagaimana menjawab pertanyaan isi bacaan dengan sistematis. Menjawab pertanyaan sebagaimana kita menulis paragraf lengkap mana pikiran utama dan mana pikiran-pikiran penjelasnya. Menjawab pertanyaan ketika kita sedang diwawancarai. Walaupun kita bisa menjawab dengan jawaban singkat, hal itu kurang melatih kemampuan menulis efektif.
Kata Tanya
Setelah kita banyak bergaul dengan para pembaca efektif yang sangat membantu kita dalam mendapatkan makna dari bahan bacaan, maka kita harus memiliki kemampuan membaca tersebut. Salah satu cara membaca yang menggunakan media pertanyaan. Kita perhatikan para wartawan dengan cerdasnya menulis di surat kabar. Mereka menggunakan senjata kata tanya what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (bagaimana), dan how (bagaimana) dengan cara penggunaan yang sebaik-baiknya.
Dengan Pertanyaan
Bacaan tentang cerita berjudul “Burung Balam dan Semut Merah” adalah bahan bacaan siswa Sekolah Dasar, tetapi sangat baik apabila dijadikan contoh bagaimana membaca dengan mengaktifkan metode tanya jawab yang sering para guru gunakan dalam pembelajaran di sekolah. Kita sambil membaca sekilas untuk membuat beberapa pertanyaan isi bacaan atau bisa saja kita hanya menjawabnya karena sudah tersedia pada buku tersebut. Kita jawab satu per satu pertanyaan tersebut, misalnya, (1) Apa judul bacaan yang kamu baca? (2) Ada berapa tokoh dalam cerita itu? (3) Siapa yang minta tolong di danau? (4) Mengapa dia minta tolong? (5) Siapa yang menolongnya? (6) Bagaimana caranya dia menolongnya? Apakah yang menolong dalam cerita itu ditolong kembali? (7) Bagaimana cara menolongnya? (8) Cobalah ringkas cerita yang kamu baca tersebut!
Klasifikasi Pertanyaan
Sekarang kita tinggal menjawab setiap pertanyaan tersebut sambil membaca. Kita klasifikasikan dulu pertanyaan di atas, nomor (1), (2), dan (3) adalah pertanyaan ingatan sebab jawabannya singkat berupa fakta saja, sedangkan nomor yang lainnya termasuk pertanyaan bersifat pikiran banyak membutuhkan pemahaman yang mendalam. Oleh karena itu dalam penilaian jawaban atas pertanyaannya berbeda, pertanyaan yang menuntut jawaban bersifat hafalan dan pertanyaan menuntut jawaban bersifat pikiran.
Latihan Menulis
Kita sering mencoba menjawab pertanyaan kedua jenis pertanyaan secara bervariasi akan melatih kita dalam menulis paragraf yang efektif. Jawaban lengkap sebagaimana jawaban atas soal-soal ulangan. Jawaban yang dapat melatih kegiatan menulis adalah jawaban yang bersifat uraian lengkap dengan ilustrasi yang biasa disebut cerita atau deskripsi sebagai mana karangan ilmiah atau non ilmiah. Itulah cara melatih menulis yang lebih efektif sebelum kita menjadi penulis professional.
Makna Isi
Terpenting kegiatan membaca kita bisa mendapatkan makna dari bahan bacaan tersebut. Ada lima makna yang telah saya dapatkan dari kegiatan membaca berdasarkan pertanyaan isi bacaan tersebut. Kita membaca bahan bacaan, yang pertama, agar kita bisa merasa senang atau bahagia, kedua, agar kita bisa berbicaca, ketiga, agar kita bisa berbagi imu dan pengalaman kepada orang lain, keempat, agar kita bisa membebaskan perasaan dan pikiran dari hal-hal yang membatasi diri kita, dan kelima, agar kita bisa hidup sesuai prinsip bahwa manusia di dunia harus hidup dan berkembang.

MODAL UTAMA MENULIS
Senang dan Bahagia
Lima makna yang kita dapatkan dari proses dan hasil membaca sudah cukup bagi kita dalam pengembangan diri. Biarkan orang lain ada yang pandai berbicara secara lisan dengan sebutan trainer. Sementara kita yang memiliki potensi menulis, lebih baik mengembangkan potensi menulis sampai bisa mendapatkan kelima makna tersebut. Awali kegiatan menulis dengan perasaan dan pikiran senang. Tidak berdasarkan paksaan dari pihak manapun. Benar-benar menulis yang menyenangkan. Apabila ada waktu yang terlewat tanpa kegiatan menulis, kita merasa punya utang yang harus dibayar sesuai dengan kegiatan yang terlewatkan.
Penyembuhan
Kilatan SenangKilatan perasaan senang dan bahagia sewaktu menulis dan setelah menulis itu dilakukan harus sampai kita dapatkan. Dengan rasa senang menulis semoga bisa menjadi penyembuhan dari penyakit lahiriah maupun penyakit batiniah. Apapun yang dihadapi dengan rasa senang akan berdampak positif bagi pelakunya. Kita rasakan sewaktu akan berobat kepada dokter, sebelum melakukan pemeriksaan, hati kita sudah merasa sembuh.

Makna Bahagia
Hal itu sama pada waktu kita sebelum menulis apalagi setelah melakukan pengobatan perasaan sembuh total. Di sinilah manfaat bahwa menulis bisa mendatangkan perasaan senang dan bahagia. Makna pertama sudah kita dapatkan dari kegiatan menulis. Sekarang waktunya kita melakukan sesuatu yang menyenangkan termasuk kegiatan menulis. Sesuai dengan judul “Bacalah Buku Dapatkan Maknanya.” Maknanya adalah perasaan senang dan bahagia menulis.
Makna Berbicara
Makna kedua dari kegiatan menulis adalah kemampuan berbicara. Tentu bukan banyak dan lantangnya berbicara, tetapi berbicara yang berbobot, sistematis, mudah dicerna, dan kelihatan mana pikiran utama dan mana pikiran penjelasnya. Adanya komitmen pada tata cara keilmiahan berbahasa, tetapi bukan bahasanya. Bahasa bisa saja ragam populer, fleksibel, dan komunikatif. Sudah tidak dipakai lagi tata cara menulis seperti dahulu yang membuat kita tidak bisa-bisa menulis karena terbatas dengan tata bahasa baku.
Makna Berkomunikasi
Makna Ketiga, adalah keterapilan berkomunikasi. Banyak tulisan blog, artikel, makalah atau apa saja namanya di internet yang dapat dijadikan contoh bagai mana menulis yang berbas dan menyenangkan itu tanpa melupakan nilai-nilai keilmiahan isinya. Makna dari menulis yang kita maksud adalah keterampilan berbicara secara komunikatif dan berkualitas isinya. Menulis dan berbicara tidak bisa dipisahkan, seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Menulis dan berbicara adalah bagian dari keterampilan berbahasa yang sama-sama produktif. Bedanya, menulis dengan alat lambang kata-kata, sedangkan berbicara dengan lambang suara.
Makna Berbagi
Makna keempat, menulis itu berbagi, maksudnya, kita banyak menulis berarti banyak memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada diri kita sendiri dan kepada orang lain. Ada yang mengatakan bahwa menulis itu dakwah dengan lisan agar orang lain dapat mengetahui atau mendapatkan manfaat dari apa yang kita tuliskan itu. Kita bisa saling berbagi, baik berbagi dengan barang-barang maupun dengan ilmu, informasi, dan pengalaman yang sangat berharga.
Generasi Menulis
Kita perhatikan generasi dahulu dari umat Islam banyak meninggalkan buku-buku yang sangat berharga kepada kita. Padahal buku-buku itu telah lama ditulis para penulisnya, sampai berabad-abad lamanya masih bermanfaat sampai saat ini. Berapa banyak buku karya Imam Gazali? Banyak dan tebal-tebal buku itu, beliau menulisnya dengan hati dan pikiran cemerlang. Tulisan beliau tidak pudar oleh zaman dan waktu. Bahkan semakin lama semakin terasa manfaatnya apabila buku-buku beliau dibaca dengan tingkat perhatian yang lebih tinggi.
Konsentrasi
Membaca dengan konsentrasi yang mendalam, buku-buku seperti itu akan membuat pembacanya semakin berbobot dalam berbicara. Berbicara atau berdialog dengan dirinya sendiri maupun berdialog dengan orang lain, bagi pembaca sekaligus penulis seperti orang-orang yang kita sebutkan itu, sangatlah bermanfaat dalam hubungannya dengan kemampuan berbicara. Bagi kita sebagai penulis, kegiatan menulis sangat bermanfaat dan mengandung makna untuk membuat kita mampu berbicara dengan baik.
Generasi Berbagi
Maukah kita seperti para penulis professional zaman dahulu dan seperti para penulis zaman sekarang? Mereka bisa memberikan sesuatu yang paling berharga dengan ilmu dan pengalamannya. Mengapa kita tidak bisa? Bukan tidak bisa kita seperti mereka, mari kita saling berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik melalui kegiatan menulis. Selain memberi kesenangan, kemampuan berbicara, maka menulis bisa memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada sesama.
Yang Membebaskan
Menulis harus bisa membebaskan jiwa dan raga setiap penulis dan pembacanya. Bermanfaat ganda kegiatan menulis bagi penulis itu sendiri dan bermanfaat bagi para pembacanya. Ada yang mengatakan bahwa ketika kita sedang khawatir, sedih, takut, malu, dan perasaan negatif lainnya, kita harus menuliskan sesuatu sesuai dengan apa yang sedang dirasakannya. Hasilnya keajaiban, perasaan negatif itu berubah menjadi perasaan positif. Mengeluarkan Perasaan Negatif
Kita merasa sedih? Tuliskanlah perasaan sedihnya itu sampai tuntas tidak terlewatkan di dalam diri kita. Menulis semacam mengeluarkan segala kotoran di dalam hati dan pikiran. Mengeluarkan sampah dari jiwa dan raga diri kita. Segala kotoran tersebut bagaikan penyakit yang harus dikeluarkan. Kita rajin membersihkan sampah di rumah dan di pekarangan rumah, mengapa kita melupakan untuk membersihkan jiwa dan raga kita dari kotoran penyakit hati dan pikiran?

Memberi Kehidupan
Perasaan senang dan bangga menyelimuti diri kita apabila telah sampai pada taraf menulis yang menyenangkan, memberi kemampuan berbicara, bisa berbagi dengan ilmu lewat menulis, dan bisa membebaskan diri kita dari segala penyakit jiwa dan raga. Apalagi kita tambahkan dengan makna menulis yang bisa memberi kehidupan sehat lahir dan batin, memberi ketenangan hati dan pikiran, memberi kehidupan yang menyelamatkan diri di dunia dan di akhiratnya. Semoga kita bisa menjadi penulis yang bisa mendapatkan makna dari kegiatan menulis sekaligus membaca.

YANG MENGHASILKAN

Jangan kita memandang laptop dari segi barang mewahnya, tetapi kita memandang laptop itu dari segi manfaatnya. Manfaat karena bisa digunakan menulis artikel atau buku. Dari tulisan sederhana sampai tulisan yang sangat tinggi nilai jualnya. Ada beberapa manfaat laptop apabila digunakan untuk menulis yang direncanakan dengan baik. Ada nilai fiansial dan nilai penghargaan terhadap kualitas diri kita sebagai penulis. Dari tulisan bersifat pribadi sampai tulisan yang bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Kita biasa membelikan anak-anak baju baru dan cukup mahal harganya, tetapi kita tidak banyak komentar dengan harga yang mahal. Sementara untuk membeli laptop banyak alasan tidak mampu. Memang benda itu mahal bagi orang yang tidak berantusias bahwa benda itu sangat banyak manfaat dari pada bahyanya.
Bagi kita harus ada upaya ke arah memiliki laptop itu, sebab apabila dibandingkan dengan buku dan pulpen untuk menulis karangan sangat jauh berbeda. Cara kerja laptop lebih praktis dan hemat tenaga dan biaya untuk langkah-langkah selanjutnya. Sebelum kita menggunakan laptop, kita tentu buku dan pulpen baguslah yang lebih praktis digunakan untuk menulis karangan atau apa saja dalam hubungannya dengan perihal tulis-menulis.
Ternyata apa yang terjadi? Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, bahwa benda itu sangat menolong cara kerja sebagai penulis pemula. Ide-ide lebih lancar mengalir keluar dari benak ketika kita mengetik kata-kata lewat laptop dari pada kita menulis di buku tulis menggunakan pulpen. Apabila kita salah ketik atau akan menambah dan mengurangi kata-kata dalam karangan tersebut, rasanya kita sangat terbantu dalam menulis.
Saya sebagai penulis pemula pada awalnya merasa tidak mungkin bisa menggunakan laptop. Saya merasa mustahil bisa mengerti internet dan mustahil bisa menulis karangan melalui alat itu. Sering saya berbicara di depan teman-teman guru dan Kepala Sekolah bahwa saya tidak mampu menggunakan komputer atau laptop. Sungguh Allah Maha Pengasih kepada umatnya yang mau berusaha untuk mengerti dan mau menggunakan laptop itu.
Hasrat menggebu-gebu seolah-olah saya masih pelajar saja. Sering saya dikritik istri apabila saya sedang menulis di buku tulis bahwa saya banyak menulis tidak pernah ada hasilnya. Tidak ada karangan yang bisa diterbitkannya. Memang hati saya sangat sedih mengapa saya banyak meluangkan waktu untuk menulis. Ada lagi orang yang mengatakan kepada saya bahwa saya seperti orang yang usia muda saja tidak karuan melakukan seperti siswa membaca atau menulis untuk memikirkan sesuatu yang mustahil.
Yang lebih menyakitkan hati saya ketika ada orang yang mengatakan “Sekarang bukan waktunya berpikir, tetapi sekarang waktunya untuk bekerja yang banyak menghasilkan” Maksudnya, saya harus banyak menghasilkan uang dan uang saja. Mulai saat ini saya harus membuktikan bahwa menulis merupakan kegiaatan yang bisa menghasilkan banyak hal dari pada pekerjaan lainnya.
Bagi saya menulis merupakan pekerjaan yang sangat menjanjikan dan memberi peluang untuk bisa berbuat lebih leluasa. Saat Hari Raya bisa berkunjung ke rumah orang tua dan saudara, saat orang lain membutuhkan pertolongan saya bisa lebih dahulu. Apapun hal yang penting-penting bisa saya lakukan, karena menulis yang bisa membuat saya banyak menghasilkan finansial.
Semoga ada pihak-pihak yang bisa memotivasi dan memberikan peluang karangan-karangan yang saya susun diterima menjadi bahan bacaan bagi kalangan tertentu, khususnya bidang pendidikan. Orang lain bisa hidup mengembangkan ilmu dan pengalamannya lewat berbicara secara lisan. Saya memohon kepada pihak penerbit untuk bisa mengabulkan niat saya sebagai penulis yang tidak sekedar menulis saja. Saya mau menulis yang bisa memberi peluang kepada kedua belah pihak untuk saling menguntungkan.
Bukan untuk kepentingan pribadi saja saya menulis, tetapi saya niatkan untuk kepentingan orang banyak. Benar-benar saya menulis agar saling memberi, karena dengan cara begitu saya bergerak di bidang profesi keguruan atau kependidikan. Tentu saja saya mengajak kepada seluruh guru atau Kepala Sekolah agar membiasakan diri untuk menulis mulai saat ini pula.
Marilah kita berjuang untuk melawan kebodohan agar kita dan para siswa menjadi orang-orang yang mengerti mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Sebelum memiliki laptop silakan menulis di buku tulis dengan alat tulis pulpen, tetapi sasaran laptop agar menjad i prioritas bagi Anda dan saya. Apalagi bagi guru dan Kepala Sekolah yang sudah mendapat gelar guru profesional dengan sertifikat sertifikasinya.
Kita jangan malu salah menulis artikel atau makalah, karena kesalahan menulis adalah hal yang wajar. Menjadi hal tidak wajar apabila kita tidak mau dan mampu mengembangkan potensi kita yang ada di dalam diri kita masing-masing. Kita harus malu kepada diri kita sendiri dan orang lain, karena kita tidak berani berbuat sesuai dengan potensi kita. Selamat berjuang lewat tulisan, semoga kita bertemu di setiap penerbitan majalah bulanan. Kita ikut serta memajukan wilayah Pandeglang khususnya dan Indonesia pada umumnya dengan berbagai tulisan di sekitr tema pendidikan atau kepribadian bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar