Jumat, 04 Oktober 2013

TANYALAH DIRIMU


Pertanyaan yang kita lontarkan kepada diri kita sendirilah yang harus kita dahulukan. Siapa diri kita, ke manakah arah yang kita tuju,dan bagaimanakah kita menghadapi perjalanan tersebut? Banyak bertanya tentang diri akan membuat kita mengerti tentang eksistensi diri kita masing-masing. Bertanya tentang diri, kegiatan pikiran, perasaan, pikiran dan badan kita akan selalu menyadari hidup dan kehidupan yang sedang kita jalani. Setelah itu baru kita fokuskan lagi pada pertanyaan tentang orang lain, lingkungan fisik dan sosialnya.
Tujuan pertanyaan agar kita bisa menjawab dan mengaplikasikannya. Adanya perubahan demi perubahan yang kita harapkan. Perubahan dari kelemahan menjadi kekuatan, kekurangan menjadi kelebihan, kemiskinan menjadi kekayaan, keterbatasan menjadi keluasan, dan semua sifat atau keadaan yang salah menjadi suatu kebenaran hakiki. Benar-benar dengan adanya pertanyaan diri dan lingkungan tersebut menjadi serba baru hasil hubungan harmonis antara keadaan sebelum dan sesudahnya kita berbuat.
Sekecil apapun kita harus berubah kea rah yang lebih baik. Kita ciptakan situasi dan kondisi yang kondusif untuk melakukan belajar, bekerja, berdoa, berpikir, berdzikir, dan berikhtiar semaksimal mungkin. Biarpun perubahan-perubahan tersebut tidak berubah 180 derajat sekaligus. Terpenting perubahan yang berkualitas untuk kehidupan diri sendiri dan orang lain. Teutama perubahan dengan sarana menulis yang bisa diterbitkan. Bukan kuantitas perubahan untuk sementara waktu ini yang dipentingkan, tetapi nanti kuantitas dan kualitas harus seimbang dalam mencapai kesempurnaan hidup.
Oleh karena itu sangat penting kita tingkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebagai upaya proses perubahan diri dan lingkungan sekitarnya. Pertanyaan yang memerlukan jawaban positif dalam upaya perubahan setiap hari harus kita lontarkan. Hal ini tidak bisa kita lupakan, karena banyak dampaknya terhadap kesinambungan hidup kita.

0 komentar:

Posting Komentar