Jumat, 04 Oktober 2013

SANG GURUKU, BUKU DAN ALAM , OTAK DAN HATI

SANG GURUKU
Tadi sudah aku katakan bahwa peristiwa air mengalirpun dapat dijadikan pembelajaran dengan baik. Sarat dengan materi keilmuan, akhlak, dan perkembangan jiwa raga manusia. Namun kita mesti menyadari pula kita secara ideal harus bisa membaca dan menulis dengan cepat dan efektif dalam upaya pengembangan diri. Selamat di dunia dan selamat di akhirat. Aku harus belajar secara menyeluruh, yaitu belajar dengan membaca buku, artikel, dan bahan tertulis lainnya. Begitu pula membaca kitab yang terbuka di alam ini, alam, bumi, langit, beserta isinya adalah kitab yang sengaja Allah berikan untuk dibaca manusia, termasuk aku di dalamnya harus membacanya pula.

BUKU DAN ALAM
Aku belajar menulis dengan bahan rujukan bahan cetakan dan bahan alam yang terbuka luas membentang dari arah barat ke timur dan dari arah utara ke selatan ini. Pada awalnya aku hanya belajar terpaku pada kitab secara tertulis tanpa memperhatikan kitab yang tersirat. Ternyata dasyat sekali manfaatnya. Aku dapat melakukan percepatan menulis yang dapat diterima di media cetak, walaupun berskala kabupaten dan sedikit berskala propinsi. Padahal belum lama yang aku lakukan dengan hanya belajar seperti itu.

OTAK DAN HATI
Dari awal kejadian air pancuran itu dibuat sampai saat ini, mungkin sudah lima puluhtahuan lebih, air masih mengalir dengan derasnya. Anehnya, pada waktu musim kemarau air tersebut malah semakin besar dan deras keluarnya. Dapat aku jadikan guru kepenulisanku saat ini. Begitu diri kita semakin sering berlatih menulis dan menulis apa adanya tanpa terlebih dahulu banyak memperhatikan baik dan buruknya bentuk tulisan atau isi tulisan. Menulislah secara spontan untuk mengeluarkan semua unek-unek, ide-ide atau gagasan, semua hal yang menjadi bahan pemikiran, penelitian, dan perenungan.

IBARAT OTAK DAN HATI RUSAK
Berbeda dengan aliran air sanyo yang terganggu kondisi sanyonya, air mengalir tersendat-sendat. Menunjukkan bahwa air bukannya habis, tetapi memang kondisi sanyonya mengalami gangguan. Layaknya kondisi jiwa dan raga kita yang mengalami gangguan akan kurang lancar dalam mengekspresikan sesuatu lewat tulisannya. Keadaan tangan, mata, hati, dan pikiran kita harus dilatih atau dipelihara kesehatannya agar dalam pelaksanaan tugasnya lancar. Tangan lancar digunakan untuk menulis karangan, baik karangan fiksi maupun karangan non fiksi.

JADIKAN BAIK SEGALANYA
Mata kita juga harus sehat dengan melakukan pandangan yang baik-baik saja. Mata kita digunakan untuk menulis, membaca, meneliti, mengamati, merenung, dan apa saja dalam hubungannya dengan penglihatan hal-hal yang berarti bagi kehidupan kita. Begitu juga mataku harus dilatih untuk melihat tulisan-tulisan, benda, peristiwa, dan kegiatan yang bermanfaat. Terutama dalam menulis menggunakan indera mata dengan baik akan menghasilkan karya tulis terbanyak sekaligus terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar