Jumat, 04 Oktober 2013

LEDAKKAN OTAKMU!


Saya membaca buku Meraih Kesuksesan dan Kekayaan Dengan Kekuatan Otak dengan judul aslinya Get Rich With Your Brain karya Irfan Setya Prima, penerbit Kinza Books tahun2009. Sungguh sangat menarik untuk diperhatikan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang kita membaca bukan lagi hanya melihat kata-kata atau kalimat yang membentuk kesatuan paragraf atau wacana, tetapi membaca dalam konteks yang lebih luas. Membaca unit pikiran akan lebih bermakna dalam satu buku atau konteks wacana. Membaca tidak sekedar bentuk kata, kalimat, paragraf, dan teks wacana saja.
Yang kita harapkan membaca isi bacaan, menghubungkan teks yang sedang kita baca dengan bahan apersepsi yang telah kita miliki sebelumnya. Membaca sebuah buku juga mesti kita hubung-hubungkan dengan kehidupan kita. Waktu membaca seharusnya menggunakan kelengkapan pikiran dan perasaan yang matang. Suasana penuh kedamaian, semangat, kewaspadaan, dan hal-hal yang mengembangkan kepribadian kita. Setiap kali kita membaca cita-cita menyatu dengan tekad yang kuat dalam satu ikatan media tulisan bermakna. Pengembangan demi pengembangan atau perubahan demi perubahan setiap kita membaca itulah yang menjadi tujuan membaca dalam arti mengikat makna.
Apabila kita menyaksikan seekor gajah yang besar dengan begitu menurutnya kepada manusia yang melatih untuk pertunjukan sirkus. Padahal gajah tersebut memiliki tenaga sangat kuat, tetapi menutut kepada manusia yang tidak memiliki tenaga kuat seperti gajah. Yang membedakan seekor gajah dengan seorang manusia adalah dalam hal otak atau pikirannya. Namun kita tidak sedikit menyaksikan sebagian besar manusia tidak menggunakan otaknya secara maksimal. Mereka kurang menggali potensi otak yang begitu besar manfaatnya bagi dirinya, keluarga, masyarakat sekitar dan dalam hubungannya dengan dunia glabal.
Sekarang kita tinggal ada kemauan untuk memberdayakan tenaga otak dalam memanfatkan sarana computer dan internet. Sungguh berharganya waktu, tenaga, dan kesempatan untuk kita gunakan sebaik mungkin dalam hubungannya dengan media tersebut. Sebenarnya belajar dan berlatih membaca, menulis, berbicara, dan belajar pada umumnya banyak di internet. Tinggal kita ada dan tidaknya kemauan untuk memanfaatkannya. Di sanalah otak kita gunakan untuk memperkuat pikiran dalam menghubung-hubungkan ilmu dan pengalaman kita yang sudah kita alami. Antara ilmu dan pengalaman yang satu dengan yang lainnya untuk saling berhubungan. Kita belajar pada air mengalir lewat bambu (pancuran) yang disambung satu sama yang lainnya. Dari ujung bambu yang ada di sumber air sampai ke ujung yang lainnya mengalir dengan derasnya.
Kita harus banyak belajar dari alam seperti air mengalir lewat bambu dengan derasnya, Hal itu menunjukkan bahwa kita harus menghubung-hubungkan ilmu yang telah kita kuasai dengan ilmu yang sedang kita pelajari supaya saling berhubungan terus-menerus. Begitu pula kita harus menghubung-hubungkan pengalaman yang telah kita alami dengan pengalaman yang sedang kita alami. Adanya hubungan terus-menerus tidaka ada henti-hentinya menyatu dalam satu kepribadian kita. Sangat cocok pendapat Pak Hernowo dengan bukunya yang membahas tentang “Mengikat Makna Lewat Menulis.” Untuk apa kita membaca atau menulis apabila sekedar membaca dan menulis hanya kata-kata, tulisan atau bentuk dan struktur kalimatnya saja? Hanya penghamburan tenaga, pikiran, dan waktu saja apabila kita membaca dan menulis seperti itu.
Di dalam kehidupan yang banyak masalah yang menuntut pemecahan serius. Dalam hal ini pemecahan masalah melalui kegiatan membaca. Membaca yang menyenangkan sulit ditinggalkan oleh siapa saja yang telah merasakannya. Membaca mampu menunjang kesuksesan seseorang apabila mereka telah sampai pada batas maksimal kemanfaatan membaca. Orang sakit agar sehat perlu membaca buku-buku tentang kesehatan, bagaimana cara mengobati penyakit yang sedang dideritanya. Orang malas harus memaksakan dirinya untuk membaca buku-buku tentang motivasi, seperti yang ditulis oleh para motivator, Mario Teguh, Ary Ginanjar, Aa Gym, dll. Orang miskin harus membaca buku-buku tentang bagaimana cara mencapai kekayaannya.
Penulis baru kali ini membaca buku-buku tentang kekayaan, baik kekayaan finansial, kinestik, maupun kekayaan social dan spiritual. Masih banyak lagi orang yang harus membaca agar bangkit dari keterpurukan menjadi sukses di berbagai bidang kehidupannya. Daripada tidak sama sekali penulis membaca buku-buku tentang kekayaan finansial, kecerdasar emosional dan kecerdasan spiritual, maka penulis harus memilih banyak membaca buku-buku tersebut. Walaupun usia penulis sudah 49 tahun, tidak merasa terlanjur tua atau terlanjur miskin. Selama kita masih hidup, tua dan mudanya tidak menjadikan kita mundur dan statis tidak mau mengubah diri ke arah yang lebih baik dan sukses. Masih di dunia tidak ada kata terlanjur baik, dan terlanjur kaya dan miskin. Ukuran kaya dan miskin atau ukuran sukses dan gagal tidak ada batasnya selama masih ada orang lain yang merasa kurang bahkan diri kita sendiri yang masih di bawah standar minimal kurang.
Kekayaan dan kesuksesan merupakan dambaan setiap orang. Memberdayakan secara maksimal kekuatan dan kapasitas otak, bukan kejeniusan, kepintaran, harta atau pinjaman, tetapi kekuatan otak. Membaca buku tentang kekayaan dan kesuksesan apa saja sangat terbuka lebar. Tinggal kesiapan diri kita saja untuk membacanya. Membaca yang benar-benar efektif dan efisien. Di dalam buku-buku tersebut banyak jurus ampuh tentang kekayaan dan kesuksesan tersebut. Secara bertahap kita membaca buku untuk mendapatkan jurus-jurus ampuh. Apabila kita belum mempunyai buku semacam itu, maka kita harus membelinya. Membeli buku yang bertujuan adanya perubahan hidup dalam hal finansial dan upaya menjadi kaya. Kita perlu perjalanan secara panjang bukan secara tiba-tiba. Perjalanan dengan cara yang berbeda dalam membaca buku tersebut. Kita dituntut untuk memutuskan berbalik arah dari orang pada umumnya (biasa) menjadi orang yang luar biasa dalam hal finansial dan semua hal. Kita putuskan untuk berubah menalukkan keraguan, ketakutan, dan kegagalan menjadi kesuksesan.BERSAMBUNG
Kedasyatan Otak
Kekuatan terbesar manusia adalah jiwanya. Tampak dalam otak dan hasil kerjanya, yaitu Quantum Learning (metode pembelajaran yang digunakan pembisnis dan pelajar atau mahasiswa), dan Fisika Quantum (tentang fenomena efek fotolistik).
Uang sangat bermanfaat untuk segala sesuatu hal yang terasa lebih mudah, hidup lebih enak, dan bisa membeli apa saja. Untuk mencapai keadaan bebas finansial ada 3 tahap, yaitu (1) kondisi keamanan kerja, (2) merangkak berjuang dan mandiri dalam keuangan, dan (3) kebebasan finansial. Kebebasan finansial bisa kita capai dengan peningkatan keterampilan, kemauan belajar, dan perjuangan serius dalam mencapai kebebasan finansial.
Kita perhatikan orang gagal dan orang sukses dalam bidang finansial, terutama berbeda kemauan dalam dirinya. Orang sukses memiliki rencana yang matang dan hasrat besar dalam mencapai kemakmuran. Sebelum memulai perjalanan sukses dan kaya mereka memahami definisi kaya dan sukses dengan benar, dan memiliki dasar yang kuat mengapa mereka harus kaya dan sukses. Dalam hal ini kaya dan sukses dalam keduniawian, social, dan spiritualnya.
Kaya dalam keseluruhan asset Rp. 10 milyar per tahun, penghasilan 3 kali pengeluaran bulanan, dan punya pendapatan pasif melebihi apa yang diinginkan. Dan sukses yang dicapai melalui kepedihan yang mendatangkan kenikmatan besar, hasil dari pikiran dan tindakan, dan keyakinan yang sampai pada tujuan.
Sukses Itu Keharusan
Mengapa sukses keharusan yang terjadi pada diri manusia? Kehidupan harus lebih berarti, teguh pada apa yang diyakini, memberlakukan cara berpikir/ paradigm tidak ada pilihan lain, kecuali harus sukses dan kaya, konsisten pada tujuan, dan bertekad bahwa sukses dan kaya itu lebih penting dari yang lainnya.
Sukses harus menjadi pilihan, tidak ada alasan untuk mundur, karena sukses dan kaya sebagai suatu keharusan. Sangat beralasan bagi kita bahwa sukses itu penting agar kita tidak hilang kemampuan belajar mengenai hal baru dan melangkah maju. Dengan sukses merupakan bagian dari rencana hidup, mendatangkan manfaat, kemenangan, dorongan dalam hidup, dan konpensasi kegagalan di masa depan.
Sukses merupakan bagian dari rencana hidup untuk mendapatkan pekerjaan yang membawa perasaan dan emosi positif. Kemenangan yang jauh di dalam lubuk hati bahwa kita harus menjadi pemenang.

0 komentar:

Posting Komentar