Jumat, 04 Oktober 2013

SANTAPAN PAGI



Sangat aku rasakan betapa nikmatnya bangun awal pagi kira-kira pukul 02.30 pagi. Apa yang aku lakukan cukup banyak, dari pada aku bangun pukul 05.00 pagi. Selisihnya 2 jam setengah, kalau digunakan untuk perjalanan pakai kendaraan bermotor tentu kira-kira jarak yang ditempuh berpuluh-puluh kilometer. Apabila digunakan hanya untuk menulis atau mengetik karangan betapa banyaknya karangan itu ditulisnya. Ditambah karangan itu sampai bisa diterbitkan setiap bulan untuk lebih dari satu penerbit.
Yang aku alami saat ini, aku dengan bangun awal pagi dapat melakukan kegiatan bervariasi. Shalat malam, memeriksa rencana yang akan aku lakukan siang hari, memeriksa keuangan yang telah dan akan digunakan setelah mendapatkan uang sertifikasi, dan banyak lagi yang lainnya. Waktu satu menit juga aku sisihkan untuk refleksi diri, maka rasanya sangat berharga bagiku. Memikirkan kesalahan yang aku perbuat dan bagaimana solusi agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Perbaikan demi perbaikan aku lakukan sebagai pembelajaran yang paling berharga.
Terutama masalah utang besar yang aku alami, terkadang membuat diri aku dihina dan dijauhi teman atau saudara yang kaya-kaya. Ada yang mengatakan aku orang sedang “calangap.” Maksudnya, orang yang benar-benar sengsara sekedar makan saja susah. Susah karena saking tidak adanya uang. Susah tidak punya uang untuk membeli beras, memenuhi kebutuhan yang primer saja tidak mampu apalagi kebutuhan mewah. Yang pada awalnya dekat menjadi jauh karena mungkin ketakutang uangnya dipinjam.
Alhamdulillah, aku merasakan nikmatnya mendapatkan karunia dari Allah, bahwa aku mendapatkan uang sertifikasi selama enam bulan baru dibayar oleh pemerintah. Aku bisa membayar utang kepada rentenir yang sangat mencekik leherku hampir-hampir aku tidak bisa bernafas karena beratnya beban bunga kelewat batas kewajaran. Terutama para rentenir bunga berbunga yang aku mintai pertolongan. Terpaksa aku meminjam kepada mereka, karena sangat kepepet kebutuhan mendesak. Semoga mulai saat ini aku tidak terlibat pinjam uang kepada mereka.
Kesengsaraan memang sangat kejam. Aku pernah diancam dengan keras seandainya aku tidak tepat bayar utang kepada orang yang meminjamkan uangnya kepada aku. Mungkin membunuh juga dia berani, karena uang matanya jadi gelap. Nyawa orang rasanya tidak berharga sama sekali. Aku menjerit di dalam hati dalam keheningan waktu malam. Sementara orang-orang kaya sedang nyenyaknya tidur nikmatnya mereka dalam menghadapi waktu malam sementara aku dan istriku dalam kesedihan.
Pernah kami sekeluarga tidak makan karena memang tidak punya uang. Kami menangis sangat sedih, di samping kanan dan kiri rumah kami sering makan-makan bersama dengan nikmatnya. Saling bercanda makan-makan, dengan istilah “bacakan” yang maksudnya, makan bersama dengan memasak ikan dibakar di luar rumah yang membuat bau ikan menyebar dan menusuk hidung dan hatiku yang sedang sedih. Memang mereka tidak mengetahui bahwa kami sekeluarga sedang sengsara yang tidak ada taranya.
Jangankan memasak ikan yang enak-enak, memasak air juga kami tidak bisa karena tidak punya uang untuk membeli minyak tanah. Ampunilah aku ya Allah bahwa aku tidak bisa membawa anggota keluarga dengan baik. Namun mulai saat ini semoga bisa membawa bahtera rumah tangga yang penuh kenikmatan. Aku bisa membawa anak-anak dan istri ke jenjang rumah tangga yang bahagia lahir dan batin, selamat di dunia dan selamat di akhirat dengan limpahan rijki yang banyak berdasarkan keimanan dan ketakwaan. Aku minta kekayaan sebagai bekal ibadah, bukan untuk poya-poya.
Aku mau menjadi orang kaya yang senang menolong orang susah karena rasanya menjadi orang susah itu sedih. Menjadi orang miskin ternyata sangat menyedihkan, dijauhi saudara kaya atau teman-teman karena mereka ketakutan uangnya dipinjam. Biar utang ke Bank tetap ada karena memang membayarnya di luar kemampuan aku,. Tetapi minimalnya aku tidak terjerat utang kepada kintah darat yang menghisap darah dan bermandikan keringat darahku ( kamis, 5 Agustus 2010)
SAATNYA YANG TEPAT
Pada umumnya orang hanya menyadari bahwa perut saja yang harus diberi makan sehari tiga kali supaya badan kita tetap sehat dan kuat untuk siap melakukan aktivitasnya. Makanan yang memenuhi syarat kesehatan dengan adanya syarat empat sehat lima sempurna. Walaupun harga makanan itu cukup mahal akan dibelinya. Memang kalau diperhatikan waktu badan sehat makanan yang sederhana juga bisa terasa enak dan nikmat dimakannya, apalagi makanan yang mahal dan bergizi rasanya sangat memuaskan. Oleh karena itu orang-orang agar badannya tetap sehat dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi.
Keberadaan manusia sangat berbeda dengan dengan makhluk lain, seperti hewan yang bisa sembarang apa saja yang dimakannya. Manusia sangat unik tidak hanya mementingkan fisik saja, harus memperhatikan psikisnya. Manusia mempunyai hati dan otak yang sangat berperan demi kelangsungan hidupnya. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah hati dan otaknya yang sangat berfungsi untuk bereksistensi di muka bumi ini sebagai khalifah. Hati untuk merasakan sesuatu yang terdalam sehingga menyadari adanya agama sebagai pedoman dan aturan hidup di dunia untuk akhiratnya.
Pikiran manusia sangat bermanfaat untuk berpikir mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan pikiran manusia bisa hidup tertib dan menjadi makhluk yang berbudaya. Dunia bisa berkembang seperti sekarang ini karena pikiran manusia yang dikembangkannya. Dari penciptaan yang sederhana sampai pada penciptaan yang sangat canggih, karena pikiran manusia yang digunakan seoptimal mungkin. Dengan pikiran yang dimembangkan terus, maka dunia bisa seperti sekarang ini. Bagaimana caranya agar pikiran bisa berkembang sebagaimana yang kita saksikan saat ini?
Hati dan pikiran kita agar berkembang harus sehat, sehatnya hati dan pikiran dengan melakukan olah raga seperti badan melakukan olah raga. Olah raga hati dan pikiran dengan banyak membaca dan menulis buku atau minimalnya artikel. Agar sehat badan dengan 0lah raga yang baik pula, begitu juga olah raganya hati dan pikiran dengan cara yang baik pula. Membaca dan menulis sebagai olah raganya hati dan pikiran harus memenuhi aturan tertentu. Ada teknik dan metodenya membaca dan menulis yang dikembangkan orang-orang sebagai ahli.
Salah satu metode membaca SURTABAKU yang digunakan oleh DP Tampubolon sangat berarti bagi para pembaca dan sekaligus bagi para penulis. SUR singkatan dari survai maksudnya, apa yang akan kita baca berupa artikel, makalah atau buku disurvai dulu. Dengan cara membaca sekilas apa judul, daftar isi, pikiran utama dan pikiran penjelasnya setiap paragraf. Maksud membaca survai itu untuk memperhatikan gambaran umum bahan bacaan tersebut.
Dari membaca survai dilanjutkan membuat pertanyaan dari hasil mensurvai tadi.

0 komentar:

Posting Komentar