Jumat, 04 Oktober 2013

SEKALIGUS MENULIS


Sebelum saya menyadari pentingnya kegiatan membaca dan menulis sekaligus dilakukan, maka saya hanya memprioritaskan kegiatan membaca saja. Kadang-kadang apa yang dibacanya itu tidak terasa apakah materi membaca itu telah dikuasai atau belum. Namun hasil membaca dapat dirasakan apabila saya mengikuti kuliah atau diskusi. Setiap ada pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah saya baca, maka pertanyaan tersebut dapat saya jawab dengan lancar. Itu manfaat membaca apabila materi membaca itu telah dikuasainya. Dalam berbicara secara lisan rasanya lancar apabila membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan mater membaca tersebut.
Dari kegiatan membaca saja yang diutamakan ada kelemahannya, yaitu saya tidak mampu menuliskan apa yang telah saya baca. Memang yang diutamakan hanya kegiatan membaca saja. Tidak melatih menulis dengan hanya kegiatan membaca. Membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat menerima ( reseptif ) dan bersifat menghasilkan ( menghasilkan ). Setelah menerima ilmu pengetahuan lewat membaca kita hasilkan menjadi karya tulis yang sangat bermanfaat bagi para pembaca tentang ilmu pengetahuan yang telah dibacanya itu.
Untuk apa seandainya kita menerima ilmu pengetahuan lewat membaca apabila tidak langsung kita berikan lagi kepada orang lain yang memerlukan? Kita hidup harus banyak memberi sesuatu, termasuk memberi ilmu pengetahuan. Sebab, ilmu yang tidak diberikan atau diamalkan sama halnya dengan pohon yang tidak berbuah. Memang tidak semuanya pohon yang dimanfaatkan hanya buahnya saja. Tanpa buah juga pohon bisa bermanfaat, seperti pohon albasiah atau pohon jati yang dimanfaatkan adalah batang dan rantingnya. Idealnya kita hidup bermanfaat segalanya. Fisiknya, perasaannya, pikiranya, dan intinya bermanfaat jiwa dan raganya.

0 komentar:

Posting Komentar