Selasa, 29 Mei 2012

IMPIAN MENJADI PEMIMPIN EFEKTIF
(Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang)

Kepala Sekolah merupakan pemimpin dalam suatu sekolah yang berdasarkan Surat Keputusan Gubernur setelah melalui beberapa tahap dan persyaratan yang memadai. Menjadi kepala sekolah tidak asal tunjuk saja. Apalagi sekarang cara memilih kepala sekolah melalui tes kemampuan personal, profesional, dan sosialnya. Namun dalam tes atau seleksi belum maksimal mengukur kemampuan memanajemen tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan dalam praktek beberapa bulan misalnya. Padahal tes semacam kepribadian sangat penting untuk dilakukan oleh pihak yang berwewenang. Minimal kepala sekolah dapat memahami salah satu konsep, misalnya konsep “Pemuasan Kebutuhan Bersama.” Maksudnya, seorang pemimpin (Kepala Sekolah) dan orang-orang yang dipimpinnya (tenaga guru dan tenaga kependidikan) harus merasa puas, karena kebutuhan masing-masing terpenuhi, termasuk kebutuhan organisasinya.
Seorang pemimpin harus efektif dalam melaksanakan kepemimpinannya. Agar efektif kepemimpinan kepala sekolah harus mampu berdiri di atas kepuasan bersama antara dirinya dengan orang-orang yang dipimpinnya. Mereka memegang prinsip hidup berpartisipasi dengan para guru dan tenaga kependidikan. Mengembangkan prinsip partisipasi dalam mengambil setiap keputusan dan pelaksanaannya. Mengambil keputusan bersama dan melaksanakan keputusan secara bersama-sama pula. Semuanya merasa terlibat dalam setiap perencanaan dan tindakannya. Tidak ada pihak yang tidak merasa terlibat dalam berbagai kegiatan untuk pencapaian tujuan bersama pula. Dalam pertemuan (rapat) melaksanakan manajemen partisipasi. Dalam pelaksanaan pertemuan untuk membahas masalah atau kesulitan supaya bisa mencari solusi bersama.
Kesulitan apapun diatasi secara bersama-sama, buka secara sendirian dari seorang pemimpin saja. Orang-orang yang dipimpinnya mendapat perlakukan yang baik, memberi motivasi dalam pelaksanaan tugas dan memelihara hubungan kemanusiaan yang harmonis. Orang-orang yang dipimpinnya agar tetap bersemangat dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi sekolahnya. Upaya pertemuan, rapat dan musyawarah berlandaskan kepuasan bersama tanpa pemenang atau tanpa ada yang kalah. Antara pemimpin dengan yang dipimpinnya menghadapi konflik menggunakan metode “tanpa pemenang.”
Menggunakan rapat sebagai strategi kepemimpinannya. Dalam rapat berprinsip pada penerapan tanggungjawab bersama yang diawali keputusan bersama dan pelaksanaannya. Rapat dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan organisasi (sekolah). Rapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan secara bersama di dalam sekolah dengan cara mendengar pasif, aktif dan empatik. Pemimpin efektif adalah pemimpin yang menggunakan rapat sebagai sarana berpartisipasinya pemimpin dengan orang-orang yang dipimpinnya. Dalam rapat menggunakan strategi kepuasan kebutuhan bersama, keputusan dan pelaksanaan keputusan secara bersama-sama pula. Dengan rapat untuk mencapai tujuan bersama di dalam kepemimpinannya. Mencapai tujuan organisasi lebih efektif.


0 komentar:

Posting Komentar