Selasa, 29 Mei 2012

MENULIS MENGGUNAKAN NETBOOK
(Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang)

Sebagai guru harus memandang netbook dan sejenisnya sebagai barang yang sangat bermanfaat. Bukan dipandang hanya sebagai barang mewah dan sulit menggunakannya. Kita pandang benda itu sebagai barang atau sarana yang sangat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan karier dan prestasi untuk meningkatkan kemampuan personal dan kemampuan profesionalnya. Benda ini bermanfaat bisa digunakan sebagai media untuk menulis artikel atau buku. Dari tulisan sederhana sampai tulisan yang sangat tinggi nilai jualnya. Ada beberapa manfaat netbook apabila digunakan untuk menulis yang direncanakan dengan baik. Ada nilai fiansial dan nilai penghargaan terhadap kualitas diri kita sebagai guru sekaligus sebagai penulis. Tulisan dalam bidang pembelajaran maupun dalam bidang pendidikan pada umumnya.
Dahulu seorang guru dalam mengerjakan administrasi kelasnya, Seorang kepala sekolah dalam mengerjakan administrasi sekolahnya, dan siapa saja yang kerjanya berhubungan dengan tulis-menulis, hanya mengandalkan pulpen dan buku tulis. Namun sekarang ada alat yang sangat memudahkan kinerja kita yaitu komputer, laptop, netbook, dan sebaginya. Barang-barang inilah harus kita akrabi agar semuanya bisa akrab kepada kita. Dalam pekerjaan dalam bidang tulis-menulis dengan alat-alat ini semuanya jadi lebih efektif. Pekerjaan guru menjadi menjadi lebih efektif, hasilnya banyak dan tenaga yang kita gunakan sedikit. Alangkah beruntungnya seorang guru dan kepala sekolah yang bisa memanfaatkan alat-alat tersebut.
Sebaiknya seorang guru dalam mendidik anak-anaknya harus melebihi cara mendidiknya yang lain. Alasannya seorang guru termasuk salah satu pihak yang bergerak di bidang pendidikan. Seorang guru harus bisa mendidik dan mengajar terhadap dirinya sendiri sebelum mendidik dan mengajar orang lain. Di antaranya seorang guru harus bisa belajar dan berlatih bagaimana cara menulis dengan menggunakan media komputer dan sejenisnya. Dalam memperlakukan anak-anak biasanya orang tua lebih mementingkan untuk membelikan baju bagus daripada membelikan buku-buku atau media komputer atau laptop. Kecuali anak-anak nya yang memang tidak mau belajar dan berlatih dengannya. Membelikan baju bagus yang mahalpun orang tua tidak banyak komentar meskipun harganya mahal, tetapi untuk membelikan buku banyak komentar terhadap harganya yang mahal. Sementara untuk membeli laptop banyak alasan tidak mampu. Memang benda itu mahal bagi orang yang tidak berantusias bahwa benda itu sangat banyak manfaat dari pada bahayanya. Terutama bermanfaat dalam hubungannya dengan kegiatan tulis-menulis.
Di antara komputer dan laptop maka netbook lebih praktis. Mudah dibawa ke mana saja tanpa harus menggunakan tas besar. Sambil membawa buku-buku kita dapat membawa pula netbook. Namun bukan mudah dan sulitnya kita membawa benda-benda tersebut, terpenting banyak dan tidaknya kita memanfaatkan sebagai media untuk menulis. Mau menggunakan komputer, laptop maupun netbook tidak masalah, yang menjadi masalah adalah belum bisa memilikinya atau tidak bisa menggunakannya. Bagi kita harus ada upaya ke arah memiliki alat-alat itu, sebab apabila dibandingkan dengan buku dan pulpen untuk menulis karangan sangat jauh berbeda. Cara kerja alat-alat itu lebih praktis dan hemat tenaga dan biaya untuk langkah-langkah selanjutnya. Sebelum kita menggunakan alat-alat itu, tentu buku dan pulpen masih bisa digunakan. Namun apabila sudah memilikinya akan lebih bagus dan lebih praktis digunakan untuk menulis karangan atau apa saja dalam hubungannya dengan perihal tulis-menulis.
Mengapa komputer, laptop atau netbook harus bisa kita gunakan sendiri tanpa harus mempercayakan kepada orang lain? Dalam kegiatan menulis yang mengekspresikan isi hati dan isi pikiran lewat menulis, maka kemampuan sendiri menulis sangatlah penting. Benda itu sangat menolong cara kerja guru yang sekaligus mau menjadi penulis. Ide-ide lebih lancar mengalir keluar dari benak ketika kita mengetik kata-kata dari pada kita menulis di buku tulis menggunakan pulpen. Apabila kita salah ketik atau akan menambah dan mengurangi kata-kata dalam karangan tersebut, rasanya kita sangat mudah merevisinya. Saya sebagai penulis pemula pada awalnya merasa tidak mungkin bisa menggunakan netbook. Saya merasa mustahil bisa mengerti internet dan mustahil bisa menulis karangan melalui alat itu. Sering saya berbicara di depan teman-teman guru dan Kepala Sekolah bahwa saya tidak mampu menggunakan komputer atau laptop. Sungguh Allah Maha Pengasih kepada umatnya yang mau berusaha untuk mengerti dan mau menggunakan netbook itu.
Hasrat menggebu-gebu seolah-olah saya masih pelajar saja. Sering saya dikritik istri apabila saya sedang menulis di buku tulis bahwa saya banyak menulis tidak pernah ada hasilnya. Tidak ada karangan yang bisa diterbitkannya. Memang hati saya sangat sedih mengapa saya banyak meluangkan waktu untuk menulis. Ada lagi orang yang mengatakan kepada saya bahwa saya seperti orang yang usia muda saja tidak karuan melakukan seperti siswa membaca atau menulis untuk memikirkan sesuatu yang mustahil. Yang lebih menyakitkan hati saya ketika ada orang yang mengatakan “Sekarang bukan waktunya berpikir, tetapi sekarang waktunya untuk bekerja yang banyak menghasilkan” Maksudnya, saya harus banyak menghasilkan uang dan uang saja. Mulai saat ini saya harus membuktikan bahwa menulis merupakan kegiatan yang bisa menghasilkan banyak hal dari pada pekerjaan lainnya.
Bagi saya menulis merupakan pekerjaan yang sangat menjanjikan dan memberi peluang untuk bisa berbuat lebih leluasa. Saat Hari Raya bisa berkunjung ke rumah orang tua dan saudara, saat orang lain membutuhkan pertolongan saya bisa lebih dahulu. Apapun hal yang penting-penting bisa saya lakukan, karena menulis yang bisa membuat saya banyak menghasilkan finansial.
Semoga ada pihak-pihak yang bisa memotivasi dan memberikan peluang karangan-karangan yang saya susun diterima menjadi bahan bacaan bagi kalangan tertentu, khususnya bidang pendidikan. Orang lain bisa hidup mengembangkan ilmu dan pengalamannya lewat berbicara secara lisan. Saya memohon kepada pihak penerbit untuk bisa mengabulkan niat saya sebagai penulis yang tidak sekedar menulis saja. Saya mau menulis yang bisa memberi peluang kepada kedua belah pihak untuk saling menguntungkan.
Bukan untuk kepentingan pribadi saja saya menulis, tetapi saya niatkan untuk kepentingan orang banyak. Benar-benar saya menulis agar saling memberi, karena dengan cara begitu saya bergerak di bidang profesi keguruan atau kependidikan. Tentu saja saya mengajak kepada seluruh guru atau Kepala Sekolah agar membiasakan diri untuk menulis mulai saat ini pula.
Marilah kita berjuang untuk melawan kebodohan agar kita dan para siswa menjadi orang-orang yang mengerti mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Sebelum memiliki laptop silakan menulis di buku tulis dengan alat tulis pulpen, tetapi sasaran laptop agar menjadi prioritas bagi Anda dan saya. Apalagi bagi guru dan Kepala Sekolah yang sudah mendapat gelar guru profesional dengan sertifikat sertifikasinya.
Kita jangan malu salah menulis artikel atau makalah, karena kesalahan menulis adalah hal yang wajar. Menjadi hal tidak wajar apabila kita tidak mau dan mampu mengembangkan potensi kita yang ada di dalam diri kita masing-masing. Kita harus malu kepada diri kita sendiri dan orang lain, karena kita tidak berani berbuat sesuai dengan potensi kita. Selamat berjuang lewat tulisan, semoga kita bertemu di setiap penerbitan majalah bulanan. Kita ikut serta memajukan wilayah Pandeglang khususnya dan Indonesia pada umumnya dengan berbagai tulisan di sekitar tema pendidikan atau kepribadian bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar