Selasa, 29 Mei 2012

RENUNGAN MALAM SEORANG GURU
(Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang)



Pada waktu malam hari saat orang lain sedang tidur apa yang Anda lakukan? Setiap orang akan berbeda-beda dalam mengisi waktu malamnya. Ada yang langsung tidur tanpa banyak yang dilakukannya. Biasanya setelah shalat Isya langsung tidur atau melakukan shalat Isya di tengah malam setelah tidur. Perilaku seperti itu tidak menjadi pembahasan saat ini.
Perilaku terbaik yang dicontohkan generasi Islami biasa mengisi waktu malam dengan melakukan ibadah, seperti shalat tahajjud, dzikir, membaca Al-Quran, dan kata Imam Ghazali yang melebihi ibadah kaum awam adalah merenung. Istilah sekarang adalah kegiatan refleksi. Kita merenung dengan Asmaul Husna yang sesuai dengan objek yang direnungkannya.
Sambil membaca Al-Quran, kita memikirkan apa yang terkandung di balik lafadz yang kita baca. Untuk mengetahui makna di balik ayat-ayat, maka kita harus banyak membaca tafsir atau terjemahannya. Resapi dengan penuh kesungguhan dan penuh keikhlasan. Membaca ayat-ayat dan maknanya atas dorongan hati nurani kita, tanpa paksaan dari pihak luar. Sehingga setiap mempunyai uang untuk membeli buku-buku yang bisa dijadikan makanan hati dan pikiran.
Sebagian waktu malam lebih baik kita isi dengan kegiatan yang bernilai ibadah saja, sedangkan beramal shaleh dilakukannya pada waktu siang hari. Tidur kita cukupkan dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 02.00 saja. Selebihnya kita gunakan untuk beramal ibadah kepada Allah. Sebab, kita sebagai makhluk banyak khilafnya dari pada benarnya. Sewajarnya kita bersungguh-sungguh dalam kebaikan di waktu malam itu.
Kita sangat membutuhkan sesuatu atas bantuan Allah dalam menghadapi masalah ringan dan beratnya, supaya kita tidak termasuk orang sombong. Hanya orang sombonglah yang tidak mau memohon bantuan dari Tuhan yang menciptakan makhluk, alam beserta isinya. Agar kita tidak terkesan orang sombong mulai saat ini berbalik arah dari orang yang menganggap sepele pada hal-hal ibadah menjadi orang yang biasa dan mampu beribadah.

Dengan menggunakan hati untuk mengolah apa yang telah kita pikirkan dan kita lakukan pada waktu siang hari dampaknya sangat besar. Hati menjadi tenang dan pikiran menjadi jernih kembali. Pada saat siang hari tiba, tenaga kita terasa pulih kembali. Pengalaman penulis ketika pada siang hari pusing memikirkan pekerjaan atau sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Minta tolong kepada orang lain ada imbalannya, pinjam uang harus ada jasanya, bukan mengurangi beban malah menambah beban saja.
Penulis memohon dalam keheningan malam kepada Allah seolah-olah penulis melihatnya dan curhat kepada-Nya. Yang terjadi keadaan diri penulis berubah, timbul semangat bahwa penulis bisa bangkit dengan potensi yang penulis miliki. Sementara sebagian orang lain belum tentu memiliki dan menyadari adanya potensi tersebut.
Setiap orang mempunyai potensi menulis, tetapi yang menyadarinya masih langka sehingga sedikit saja orang yang mengembangkan kemampuan menulis itu. Maka, penulis menyadari bahwa kegiatan menulis bisa membuat orang terangkat nasib dan kedudukannya. Bagi seorang guru kegiatan menulis itu akan mengubah dirinya menjadikan kegiatan yang menyenangkan dan bisa menambah penghasilan yang berdasarkan nilai-nilai ibadah tentunya. Menulis yang berasarkan hati yang ikhlas tanpa paksaan dari pihak lain. Benar-benar menulis ingin beribadah dan melakukan hal-hal terbaik.
Kita buktikan bahwa sebagian waktu malam bisa diisi dengan kegiatan menulis yang menyenangkan dan bisa menghasilkan sesuatu, baik itu menghasilkan berupa materi maupun berupa non materi. Lebih baik kita melakukan menulis yang bisa menghasilkan materi dan penghargaan dari pada kita hidup tanpa melakuakan sesuatu yang berharga. Lebih baik kita banyak memberi dari hasil menulis dari pada tidak ikanbanyak memberi karena tidak banyak menulis.
Waktu malam memang sangat kondusif untuk dijadikan waktu terbaik dan terbanyak untuk menulis. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang diberikan Allah kepada kita. Kita merenung, berpikir, dan merasakan nikmatnya apa yang Allah berikan kepada kita itu sangat berlimpah. Kemudian kita manfaatkan nikmat waktu malam dengan kegiatan menulis apa yang direnungi, apa yang dipikirkan, dan apa yang dirasakan.
Jangankan mengisi waktu untuk menulis hal-hal yang menyenangkan, maka menuliskan hal-hal yang menjengkelkan, menyakitkan, memalukan dan hal-hal negatif lain juga bisa membuat diri kita merasa senang. Itu salah satu rahasia Allah untuk kita yang benar-benar peka terhadap masalah ini. Malam hari kita isi dengan merenung sambil menuliskannya, mudah-mudahan banyak inspirasi bahan penulisan. Membuat kegiatan menulis di malam hari jadi kebiasaan yang menyenanatangkan dan mendatang manfaat.
Apa saja yang kita lihat, dengar, pikirkan, dan kita rasakan semoga semuanya menjadi bahan penulisan di waktu malam hari. Merenung tidak sekedar merenung tanpa aplikasi lain, tetapi merenung yang lebih produktif ( menghasilkan ) sesuatu yang bisa mengubah kondisi dan situasi yang inovatif. Walaupun hanya sekilas ide harus kita tangkap sebagai ide besar yang bisa mengubah diri kita dan lingkungan tempat kita tinggal. Dengan menulis di waktu malam hari bisa melahirkan suatu yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup.


0 komentar:

Posting Komentar