Selasa, 29 Mei 2012

JALAN KELUAR
(Jajang Suhendi, Cikedal-Pandeglang)

Manusia hidup di alam dunia ini tidak bisa lepas dari berbagai permasalahan. Selama masih hidup kita terus-menerus akan mengahadapi masalah tersebut. Apabila kita mau terhindar dari masalah di dunia, maka kita harus meninggalkan dunia ini. Segala permasalahan hidup dunia akan selesai, tetapi nanti kita akan bertemu lagi dengan masalah baru. Oleh karena itu kita tidak bisa jauh dari masalah selama kita menjalani kehidupan. Kita hidup tidak bisa sendiri, kita perlu adanya lingkungan sebagai tempat bereksistensi. Lingkungan hidup sebagaimana ikan hidup di kolam merupakan keharusan yang terjadi kepada diri kita.
Kita perhatikan kehupan orang-orang ada beberapa macam watak atau karakter. Ada orang yang optimis dan ada yang pesimis. Begitu tertimpa masalah ada yang langsung mengeluh dan ada yang berani mengahadapinya. Dapat kita perhatikan pendapat Dr. “Awadh Bin Muhammad Al-Qarni (2003:3) yaitu: “Bila Anda memperhatikan lingkungan sekitar, maka Anda akan menemukan orang-orang yang kerap mengeluh dan tertimpa banyak masalah. Padahal, jika mereka dapat berpikir sejenak, niscaya akan menemukan jalam keluar, karena kunci keberhasilan itu sesungguhnya terletak dalam diri mereka.”
Benarkah jalan keluar dari setiap permasalahan bisa ditemukan dari dalam diri kita? Memang jalan keluar yang paling utama dan paling pertama yang harus kita dapatkan adalah dari dalam diri dulu. Apapun masalahnya solusinya oleh diri kita sendiri. Di dalam diri kita ada potensi yang sengaja Allah ciptakan untuk setiap manusia. Keamanan suatu negara juga akan bisa kita dapatkan setelah setiap warganya memiliki jiwa tentram dan suka akan perdamaian. Keamanan sangat ditentukan oleh peranan orangnya.
Namun kenyataan membuktikan bahwa menemukan jalan keluar yang berasal dari dalam diri sulit kita temukan sebelum adanya upaya pencarian lewat tulisan orang-orang yang dianggap lebih mengetahui masalah dan solusi di bidangnya masing-masing. Sambil mempersiapkan pikiran kreatif bahwa Nabi Muhammad SAW yang kerap mendapatkan permasalahan dalam kehidupannya. Para pegawai, karyawan, dan para pimpinan perusahaan atau organisasi. Begitu pula para pelaku bisnis, hartawan, ahli politik, dan siapa saja yang merasa takut terhadap tekanan dan putus asa. Mereka kerap kali dihinggapi perasaan iri, dengki, angkuh, dan sebagainya. Solusi yang kita harapkan dari berbagai persoalan adalah ilmu berbuah amal dan karya nyata, dipraktekkan secara bertahap, dan mampu mengobati penyakit yang mengidap dalam diri. Itulah syarat kesuksesan yang harus kita raih dari keterpurukan seperti apa yang kita kemukakan dimuka.
Kesuksesan atau keberhasilan tidak akan dapat kita raih sebelum kita memiliki kekuatan, kebenaran, tekad dan konsistensi. Allah menciptakan manusia tidak sia-sia atau main-main. “Maka, apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja? (Al-Mu’minun: 115) Manusia dan jin diciptakan supaya menyembah Allah. Dalam diri kita terdapat akal dan hati yang suci bersih. Pikiran harus kita pertajam dengan banyak membaca, berpikir, dan melakukan olah pikir pada umumnya setiap ada kesempatan yang baik. Otak kita perlu kita perkuat dengan banya melakukan kegiatan berpikir. Banyak objek dan peristiwa yang kita pikirkan akan memperkuat daya pikir kita.
Daya pikir yang kuat akan mampu menghadapi berbagai masalah dengan sarana yang sesuai. Oleh karena itu pentingnya banyak belajar yang menitikberatkan pikiran. Banyak berpikir, otak kita akan berkembang dengan sendirinya. Berkembangnya kekuatan otak akan mampu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan kita. Namun kekuatan otak untuk berpikir harus kita imbangi dengan kekuatan hati untuk merasakan sesuatu. Perasaan kuat berdasarkan landasan iman dan ketakwaan ditambah dengan pikiran akan menjadi sarana untuk memecahkan masalah sekompleks apapun. Insya Allah!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar