Jumat, 31 Agustus 2012

JADI GURU YANG KREATIF DAN MENYENANGKAN ITU GAMPANG, USMAN KUSMANA

Sumber: edukasi.kompasiana.com/.../jadi-guru-yang-kreatif-dan-menyenangk... Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan diba... Jadikan Teman | Kirim Pesan Hari selasa 7 Agustus 2012 Kemarin, saya menggelar pelatihan guru PAUD untuk 3 kecamatan di daerah saya. Trainernya Kak Kusumo Suryo Harjuno, Seorang Trainer Nasional asal Surabaya. Tema dan materi pelatihan tersebut diambil dari buku ” Ice Breaker, Kiat Mendidik Anak Cerdas dan Berkualitas” karangan Kak Kusumo yang kini sudah 12 kali cetak ulang dan menjadi salah satu buku best seller. Kegiatan pelatihan ini saya selenggarakan berkaitan dengan semarak Ramadhan dan peringatan Nuzulul Qur’an di lingkungan lembaga saya. Jika malam harinya Kak Kusumo memberikan sedikit pencerahan di jamaah tarawih, maka pelatihan ini didedikasikan bagi para guru PAUD dan orang tua. Pelatihan itu sungguh luar biasa. Menarik, kreatif dan mencerahkan. Dari acara pelatihan tersebut, saya berani mengambil sebuah kesimpulan, bahwa sebenarnya menjadi guru yang di “idolakan” itu gampang. Guru yang diidolakan itu yaitu guru yang kreatif dan menyenangkan muridnya ketika dia sedang mengajar, guru yang ditunggu-tunggu oleh siswanya untuk masuk kelas, guru yang jika dia tidak masuk kelas murud-muridnya akan kecewa bukan malah senang. Selama ini proses belajar mengajar di sekolah, baik di tingkat PAUD, SD atau SMP, SMA guru-guru lebih mengandalkan kekuatan suara daripada “gerakan”. Padahal suara hanya berpengaruh 10 persen saja bagi keberhasilan proses belajar dan mendidik anak di kelas. prosentase terbesar justru dari gerakan, pelibatan dan rangsangan. Oleh karenanya dituntut adanya ketauladanan dan kreatifitas dari guru. Selama ini ada banyak salah kaprah yang dilakukan oleh guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam mengajar. Banyak guru yang menggunakan cara berfikir dewasa dalam mengajar. Dia tidak masuk dalam jiwa anak dan terlibat dalam dunianya. Selanjutnya guru banyak yang tidak menyadari, bahwa apapun bisa berbicara dan bertujuan. Gaya bicara, berpenampilan kita akan ikut “berbicara”, dan dinilai oleh anak-anak didik kita. Sehingga penampilan, gaya bicara, antusias di kelas ikut berpengaruh dalam keberhasilan mengajar. Dalam mengajar kita juga harus menghargai proses tidak semata hasil. Seringkali guru menilai dan menghargai murid dari hasil akhir saja. Sementara proses yang dijalani siswa selama menjalani proses belajarnya jarang di apresiasi. Dalam faktanya keberhasilan didalam kelas sangatlah dipengaruhi bagaimana kemampuan guru untuk mampu mengalihkan situasi dari yang membosankan , membuat ngantuk, menjenuhkan dan tegang menjadi relaks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau di ruang pertemuan. Dan itulah peran yang dilakukan oleh konsep Ice breaker. Karena anak melakukan proses belajar melalui pengalaman hidupnya, maka pengalaman yang baik dan menyenangkan akan berdampak positif bagi perkembangannya. Anak belajar dari semua yang dia lihat, ia dengar dan ia rasakan. Proses belajar anak tersebut akan effektif jika anak berada dalam kondisi senang dan bahagia, pun sebaliknya. Memahami dan menguasai Ice Breaker dalam mengajar, akan mampu membuat kita jadi guru dan pendidik yang kreatif dan menyenangkan dimata murid-muridnya. Mampu membangkitkan gairah belajar dan memberikan kesan yang menyenangkan ketika belajar. Menjadi guru yang kreatif dan menyenangkan itu gampang ternyata.

0 komentar:

Posting Komentar