Jumat, 24 Agustus 2012

Revitalisasi Program Pembinaan kelas : beberapa alternatif pemikiran dan kegiatan
28/02/2012 Leave a comment Go to comments

Oleh Wasis Samekto S.Sos

Guru SMP-SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Lembang

Kelas di dalam konteks struktur pengelolaan pendidikan memiliki fungsi diantaranya sebagai sarana klasifikasi, identifikasi dan treatment pembelajaran bagi guru bidang studi untuk efektifitas pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Akan Tetapi Fungsi struktural pemenuhan tujuan-tujuan akademis ini sesungguhnya di bangun dari fungsi kultural kelas yang sayangnya tidak terlalu banyak dilihat oleh pengelola pendidikan, bahwa kelas sesungguhnya adalah sebuah kesatuan sosial yang memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan-tujuan dan target satuan pendidikan, bahkan menjadi dasar bagi tercapainya tujuan-tujuan tersebut.

Sebagai pengelola pendidikan ( guru ), kita memahami sekolah adalah salah satu agen sosialisasi terpenting dalam pembentukan kepribadian siswa, di dalam lingkup sekolah bahkan kita bisa memahami bahwa terdapat penemuan kembali peran figur ayah dan ibu yang ideal melalui optimalisasi peran-peran guru sebagai sosok motivator, fasilitator, konselor, problem solver.

Di dalam sekolah terdapat ruang-ruang pemenuhan pengetahuan dan wawasan melalui media cetak dan tulis yang di arahkan secara positif, dan siswa mendapatkan peran, nilai dan norma yang optimal melalui kedekatan-kedekatan bersama teman-teman sebaya mereka, terutama di kelas.

Mengingat pentingnya fungsi dan kedudukan satuan sosial kelas tersebut, maka pelaksanaan program pembinaan kelas yang dapat menjadi bahan pemikiran kita bersama adalah sebagai berikut :

1. Program Pembinaan kerukunan sosial kelas

Pembinaan kerukunan sosial kelas akan mampu menyalurkan energi siswa, meminimalisir potensi-potensi konflik antar siswa yang mungkin terjadi karena faktor perbedaan-perbedaan budaya, kebiasaan, suku bangsa atau pun keyakinan. Pada gilirannya potensi tersebut dapat disinergisasikan dan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Program ini dapat diimplementasikan dalam bentuk penyusunan target soliditas kelas dan sinergisasi kelas yang terangkum dalam tiga kalimat sederhana : Siswa saling mengenal, Siswa saling memahami satu sama lain, Siswa saling menanggung dan menolong. Guru kemudian menyusun kesepakatan bersama berupa Aturan-aturan kelas, etika kelas, sistem punishment dan reward yang akan diterapkan dari, bagi dan untuk siswa. Kegiatan harian yang dapat di lakukan diantaranya : Penerapan tiga kata dalam setiap interaksi dikelas : terimakasih, mohon maaf dan minta tolong. Penerapan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) Sedangkan Kegiatan mingguan dapat berupa : reward siswa berprestasi di kelas, kegiatan super camp pelajaran di kelas, Silaturahim siswa ke rumah guru, atau kerumah siswa yang lain. Adapun kegiatan bulanan diantaranya : Mempersaudarakan kelas dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan target dan tujuan pengenalan, pemahaman dan saling menolong yang akan dievaluasi dalam waktu satu bulan, Dan Kegiatan tengah semester dapat berbentuk : Pembelajaran kelas di alam bebas melalui kegiatan hiking kelas ( pendakian bukit dan gunung), kegiatan homestay dan bakti sosial kelas.

2. Program pembinaan akademis kelas

Program pembinaan akademis siswa dilakukan secara simultan bersama dengan program kerukunan sosial diatas. Adapun target program ini pada umumnya terkait dengan peningkatan prestasi akademis ( nilai) bidang studi siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut : Penyusunan secara mandiri oleh siswa kumpulan-kumpulan soal-soal seluruh pelajaran bidang studi, kegiatan supercamp soal sabtu malam minggu dimana seluruh siswa kelas mendapatkan bimbingan intensif pelajaran dan pembinaan ruhani dari wali kelas atau guru bidang studi, pelatihan learning how to learn ( pembekalan teknik belajar efektif), pemberian penghargaan siswa berprestasi akademis, klinik belajar khusus untuk siswa-siswa yang membutuhkan bimbingan khusus belajar, Pembentukan peer teaching kelas dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok belajar yang dikoordinasikan oleh siswa yang telah menguasai pelajaran tertentu.

3. Program Pembinaan Pembentukan karakter .

Program pembinaan pembentukan karakter dengan kesepakatan karakter/kebiasaan positif apa saja yang akandibentuk dalam frame waktu tertentu ( bulanan, tengah semester, semester, tahunan), Misalkan fokus kita adalah pembiasaan kejujuran, maka diperlukan sosialisasi dan pemberian pemahaman, urgensi dan manfaat kejujuran dalam kehidupan. Kemudian dipastikan masing-masing siswa memiliki target untuk berusaha jujur dalam setiap aktivitasnya selama satu pekan dan akan di evaluasi secara berkala oleh siswa yang bersangkutan sebagai sarana mandiri self evaluating dan secara kolektif wali kelas mendiskusikan hasil masing-masing siswa tanpa menekankan kepada hasil tetapi kepada proses, pemberian reward dilakukan secara kolektif sebagai sebuah keberhasilan kelas, jika ada evaluasi kepada siswa juga didasarkan kepada proses ( usaha) yang telah dilakukan, tidak hanya dari sisi hasil. Jika ini dilakukan maka siswa akan termotivasi secara mandiri untuk dapat memiliki target-target perilaku positif yang akan dikembangkannya setiap pekan. Dengan pelaksanaan program pembinaan kelas seperti di atas, maka diharapkan potensi-potensi konflik, penanaman peran, nilai dan norma yang negatif hasil dari interaksi teman sebaya yang kerap terjadi di kelas dapat diminimalisir, energi siswa dapat diarahkan dan disinergisasi dalam hal-hal yang positif, pada akhirnya tujuan pendidikan pembentukan kepribadian siswa dapat direalisasikan secara terukur, sistematis dan optimal.

0 komentar:

Posting Komentar