Jumat, 24 Agustus 2012


MENULIS ITU MENYEHATKAN
Wed, Dec 1, 2010maharoh

www.oaseimani.com/menulis-itu-menyehatkan.htmlBagikan

Pernah mendengar ungkapan bahwa menulis itu menyehatkan? Loh, apa hubungan antara menulis dan kesehatan? Nah, itu dia yang menjadi topik di tulisan ini. Mungkin ada yang percaya dengan ungkapan itu. Tapi tak sedikit pula yang tidak percaya. Bagi yang tidak percaya mungkin menganggap bahwa kesehatan yang didapatkan hanyalah berasal dari sugesti belaka. Sedangkan yang percaya, bisa jadi karena dirinya memang pernah merasakannya sendiri. Lantas termasuk manakah anda?
Apabila anda termasuk yang belum percaya bahwa menulis itu menyehatkan setidaknya ada beberapa beberapa penelitian yang mengungkapkan hal tersebut. Konon, pada Tahun 1990-an, Dr. James W. Pennebaker melakukan penelitian selama 15 tahun tentang pengaruh membuka diri terhadap kesehatan fisik.
Hasil penelitian tersebut, ia tulis dalam buku “Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions”, bahwa menulis menjernihkan pikiran, menulis mengatasi trauma, menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru, menulis membantu memecahkan masalah, dan menulis-bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis.
Dalam kesempatan yang lain, Fatima Mernissi, berpendapat bahwa menulis menyehatkan, bahkan membuat awet muda. Menurutnya, jika kita setiap hari menulis, maka kulit kita menjadi tetap segar. Saat kita bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama di atas kertas kosong, kantung di bawah mata akan segera lenyap dan kulit akan terasa segar kembali.
Yang lebih menarik lagi adalah John Mulligan. Selama enam tahun, veteran perang Vietnam ini menjadi gelandangan di North Beach, San Fransisco. Pengalaman berdarah-darah di Vietnam membuatnya trauma. Jiwanya terluka dan hampa. Akan tetapi hidupnya berubah sama sekali setelah ia mengikuti workshop kepenulisan yang diadakan oleh penulis masyhur, Maxine Hong Kingston.
Sepulang dari workshop itu, ia memiliki paradigma baru, perasaan baru, dan kehidupan baru. Ia pun mulai menuliskan semua perasaannya. Tak dinyana hal itu membantunya untuk menghilang stress, kekusutan pikiran, dan beban hidupnya. Akhirnya dia menjadi seorang novelis. Pada kesempatan yang lain penulis novel Shopping Cart Soldiers itu pun berkata, “Menulis menghindarkan saya dari kegelapan hidup!”
Menelisik lebih jauh lagi, ternyata banyak peneliti yang mendukung pengalaman Mulligan itu. Menulis ikhwal peristiwa yang menciptakan stress adalah terapi yang digdaya bagi pikiran dan kejiwaan. “Puluhan studi telah menemukan bukti bahwa banyak orang merasa lebih sehat dan bahagia setelah menuliskan kenangan-kenangan yang traumatis,” kata Dr. James Pennebaker —guru besar psikologi University of Texas. Gagasan di balik risetnya adalah “penerjemahan pengalaman (pahit) ke dalam bahasa akan mengubah cara orang berpikir mengenai pengalaman itu”.
Bahkan salah satu studinya yang dipublikasikan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology edisi April 1998, menemukan bukti bahwa sel-sel T-limfosit para mahasiswa menjadi lebih aktif enam pekan setelah mereka menulis peristiwa-peristiwa yang menekan. Suatu indikasi adanya stimulasi sistem kekebalan.
Studi-studi lain menemukan fakta bahwa orang cenderung lebih jarang mengunjungi dokter, bekerja lebih baik dalam tugas sehari-hari, dan memperoleh skor yang lebih tinggi dalam uji psikologi, setelah mengikuti latihan menulis. Di antaranya, sebuah studi yang diterbitkan pada 14 April 1999 dalam Journal of The American Medical Association, memperlihatkan bahwa menulis secara ekspresif mampu meringankan gejala asma dan rheumatoid arthritis.
Nah, jika menulis memang terbukti dapat menyehatkan, mengapa tidak mencoba terapi kesehatan dengan cara ini? Bukankah cara ini mudah, murah, dan praktis? Bahkan menulis tak perlu training. Cukup curahkan semua beban pikiran kedalam bentuk tulisan. Jangan pernah takut salah. InsyaAllah semua itu akan membantu anda menjaga kesehatan. Wallahu A’lam.
Oleh: Firmansyah
Sumber inspirasi tulisan: http://sinthionk.multiply.com/reviews/item/48

0 komentar:

Posting Komentar