Jumat, 24 Agustus 2012

MENULIS ITU MENYEHATKAN

lifestyle.kompasiana.com/hobi/.../menulis-itu-menyehatkan/Bagikan

Pagi ini saya mengepost tulisan di Kompasiana. Betapa senang dan bungahnya saya saat beberapa waktu kemudian melihat jumlah orang yang membacanya ada 40 orang dengan 3 komentar dan 2 orang memberikan bintang “inspiratif”, hal yang tak bisa saya temukan saat saya menulis di beberapa blog saya yang tidak terjamah massa. Hehehehe.

Benar apa yang diungkapkan seorang kawan saya beberapa waktu yang lalu, “Hendaknya kita menghargai sesuatu yang memang sudah berharga.” Iya, mau tak mau memang harus diakui beberapa (sebagian banyak) orang menulis untuk dibaca. Betapa bahagianya saya saat beberapa post saya di blog saya di repost oleh blogger lainnya, atau saat orang-orang asing itu (entah dengan alasan apa) memfollow blog saya. Menulis bisa jadi suatu bentuk pengakuan diri, itu nyata. Saat eksistensi diri telah diakui orang lewat tulisan-tulisan yang ia buat, saat itulah seorang penulis menang. Lebih dari berapa budget yang ia dapat ataupun buku yang ia terbitkan. Komentar dari para penggemar yang menggilainya, bahkan lebih banyak lagi kritikus yang mencaci makinya, itulah hasil jerih payah paling indah yang bisa dituai oleh seorang penulis.

Namun, apakah semua komentar itu sehat? Haha. Soal ini harus kita telaah lebih jauh. Saya suka jika tulisan saya diapresiasi tapi juga paling risih jika ada komentar semacam ini seenaknya nampang di beberapa tulisan saya, “Permisi, boleh kenalan?”

Tidak semua tulisan itu bermutu, sama halnya dengan tidak semua komentar itu berbobot. Tulisan yang memberikan manfaat bagi para pembacanya. Itu adalah tulisan yang sehat dan layak dipublikasikan. Ada banyak tulisan, tapi hanya sedikit tulisan yang bergizi dan layak dikonsumsi. Komentar yang memberikan masukan positif ataupun kritik yang bertujuan untuk memperbaiki karya seseorang, itu baru komentar yang sehat. Adanya komentar-komentar dan kritik-kritik seperti ini akan memompa semangat seseorang untuk terus berkembang dan terus memperbaiki tulisannya, tak berhenti belajar dan belajar.

Kualitas sebuah tulisan adalah cermin dari kualitas pribadi seseorang. Kemampuan membawa diri dan kematangan seseorang jelas bisa terbaca dari apa yang ia tuturkan (baik secara verbal maupun non verbal). Kebiasaan menulis akan melatih kita untuk menjadi lebih jeli menempatkan diri dan menciptakan image kita sebagai seorang manusia yang mumpuni. Menulis dan berkomentar pun butuh yang namanya bijak…

Bijaklah dalam menulis, bijaklah dalam berkomentar. Percayalah, akan selalu ada satu atau dua orang yang tersenyum karena satu tulisan atau satu komentar bijak anda. Semangat dan terus berkarya, torehkan lebih banyak lagi senyuman :)

0 komentar:

Posting Komentar