Jumat, 24 Agustus 2012

MENULIS ITU MENYEHATKAN

bahasa.kompasiana.com/2011/04/.../menulis-itu-menyehatk...Bagikan

Mungkin ada seribu alasan dari anda untuk tidak memulai menulis seperti; capek, malas, sulit mendapatkan inspirasi, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti itu yang kadang-kadang bagi penulis pemula yang mengalami kesulitan ketika mengawali penulisan.
Dalam bukunya Hernowo “Quantum Writing” menjelaskan bahwa kadang-kadang tidak mempunyai alasan yang jelas ketika memulai menulis. Sekarang jadikan alasan anda bahwa menulis itu menyehatkan tubuh kita baik fisik maupun mental.
Dalam bukunya Hernowo mengutip ucapan Fatimah Mernisi yaitu “Usahakan menulis setiap hari, niscaya kulit anda segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa.” Bahkan Dr. Pennebaker telah melakukan penelitian mengenai manfaat menulis untuk kesehatan. Dr. Pennebaker mengatakan “Orang-orang yang menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mereka tentang pengalaman traumatis menunjukan peningkatan fungsi kekebalan tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang menuliskan masalah-masalah remeh temeh. Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang mereka alami menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan yang lebih positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik” . Tapi jangan jadikan menulis sebagai pelarian dari masalah anda juga, jika anda mampu menyelesaikan masalah anda, maka segera selesaikanlah.
Itulah hasil penelitian Dr. Pennebaker mengenai manfaat menulis untuk kesehatan. Penelitian itu dilakukan kepada mahasiswa-mahasiswa, melalui pengungkapan masalah yang terpendam melalui tulisan selama ini mempengaruhi juga nilai akademis mereka yang semakin membaik.
Tips Menulis ala Hernowo dalam Bukunya Quantum Writing:
1. Buat peta pikiran ide, mind mapping, cara-caranya ada dalam Quantum Writing maupun Quantum Reading
2. Dengarkan musik yang merangsang kreativitas atau imajinasi. Disarankan musik klasik.
Untuk merangsang imajinasi :
Bethoven (Symphony No.6 atau “Pastoral”
Berlioz (Harold in Italy)
Bloch (Schelomo)
Britten (Four Sea Interludes from Peter Grimes)
Copland (Lincoln Portrait, Quiet City, Appalachian spring)
Delius (Florida Suite)
Dvorak (Slavonic Dances)
Haydn (The Creation)
Hovanhess (Misterious Mountain)
Ravel (Daphnis and Chloe. Suite No.2, Mother Goose Suite, “The fairy Garden”)
Sibelus (The Bard)
Smetana (The Moldau, The High Castle)
Untuk meningkatkan kreativitas:
Sibelius (Symphony No.2,1st movement)
Vaughan Williams (In the Fen Country)
Delius (Koanga:”La Calinda”)
Kalinnikov (Aka Kombo)
D’Indy (Symphony on a French Mountain Air,1st movement)
Vaughan Williams(Norfolk Rhapsody No.1)
Mendelssohn (Scottish Symphony No.3,2nd movement)
Faure (Pavane)
Ravel (cuplikan Daphnis and Chloe, Suite 2)
3. Menulis cepat
4. Gunakan bahasa yang memperagakan bukan memberitahukan (Show Not Tell)
5. Buat peta kreatif, menulis mengalir, edit ulang.
Tips Menemukan Gaya:
1. Tentukan siapa pembacanya
2. Pikat mereka
3. Beri alasan
4. Jangan bertele-tele
5. Buat tampilan memikat
6. Akhiri dengan ledakan.

0 komentar:

Posting Komentar