Selasa, 11 September 2012

AKU HARUS BISA MENULIS, MALAM INI !!!!

Sumber: fiksi.kompasiana.com/cermin/.../aku-harus-bisa-menulis-malam-ini/ Entah sudah berapa lembar kertas kosong yang telah dihabiskan. Semua hanya berisi coretan-coretan. Tak ada kalimat yang memuaskan hati dan layak dibaca. Itulah yang aku rasakan. Ada perasaan kekecewaan. Memuncak pada amarah. Semua kertas kosong itu kuremas-remas. Kelemparkan sekuatnya ke arah tembok kamar. Tergolek menjadi sampai di lantai. Suasana bertambah panas. Sebab sedang musim kemarau. Sudah lama langit tak mendung. Kipas angin kecil di kamar tak kuasa menahan keringatku yang tiada henti mengucur. Wajahku sudah penuh peluh. “Aku harus bisa! Aku harus bisa! Aku tak boleh menyerah!” Kata-kata itu yang selalu memberi kekuatan, agar aku terus mencoba. Kuraih lagi selembar kertas kosong. Aku bertekad malam itu harus bisa menyelesaikan sebuah tulisan. Apapun yang terjadi. Sudah terlalu lama aku menunda keinginan untuk bisa menulis. Diam sejenak. Anganku menerawang. Memikirkan sesuatu yang sangat berkesan selama hidupku. Kuseruput kopi yang sudah mulai dingin agar pikiran lebih jernih. Sejak dulu aku memang memiliki keinginan untuk menjadi seorang penulis. Tetapi keinginan itu selalu terpendam. Tangan ini rasanya begitu sulit untuk mengayunkan pena. Untuk menggunakan komputer atau laptop. Aku belum memilikinya. Aku hanyalah seorang pemuda desa lulusan SMU. Namun semua itu tak menghalangi niat yang sudah menebal dalam hati. Aku ingin menulis untuk berbagi. Berbagi manfaat dan kebaikan dengan menulis. Aku pikir adalah sesuatu yang mulia. Banyak buku yang telah kubaca. Semua itu semakin menginspirasiku untuk menjadi seorang penulis. Aku percaya diri dapat melakukannya. Bila bukan hari ini. Pasti malam ini! Itulah sebabnya aku tak putus asa untuk terus mencoba. Sudah tak terhitung berapa kertas kosong yang menjadi korban ketidakmampuanku. Demi untuk merangkai kalimat demi kalimat, agar enak dibaca. Malam semakin larut. Suara jangkrik membuat suasana berisik. Sudah menjadi teman yang membosankan setiap malam. Tapi malam ini. Suara jangkrik terasa begitu merdu. Udara mulai terasa sejuk. Peluh tak lagi mengucur. Aku mulai mengumbar senyum. “Aku pasti bisa! Tidak boleh menyerah!” tekadku. Kutarik nafas dalam-dalam. Menajamkan mata dang menguatkan tekad. Aku mulai menggores pena. “Sudah kutekadkan hati untuk bisa menulis. Tak adalah yang dapat menghalangi niat ini. Bila yang lain bisa. Akupun pasti bisa. Bila ada yang bisa menulis dengan sekali mencoba, maka akupun pasti bisa walau harus mencoba sepuluh kali. Bila ada yang bisa menulis dengan hanya mencoba sepuluh kali. Akupun bisa walau harus dengan mencoba seratus kali. Aku selalu percaya. Tidak ada yang mustahil bila ada kemauan dan usaha. Malam ini akan kubuktikan. Aku pasti bisa menulis seperti para penulis lain. Saya yakin, mereka semua memulai dari ketidakbisaan. Aku memang tidak memiliki kepintaran yang lebih. Kepintaranku terbatas. Tetapi aku memiliki keluasan dan kedalaman hati yang dapat menjadi sumber inspirasi. Aku tahu orang-orang di sekitarku sering menertawakan dan meremehkan. Ketika kukatakan ingin menjadi seorang penulis. Jujur, semua hinaan itu tidak membuatku saat hati. Sebaliknya semakin menguatkan tekadku. Aku akan membuat sejarah dengan menulis. Menulis akan menjadi tujuan hidupku. Dengan menulis, aku menjadi ada. Dengan menulis kutinggalkan jejak-jejak pemikiranku. Dengan menulis aku akan mewarnai dunia. Dengan menulis akan kusuarakn kebenaran hati. Dengan menulis akan akan menjadi beraarti. Mulai hari ini. Aku tiada henti akan terus menulis untuk berbagi. Sebab menulis akan menjadi suara hatiku!

0 komentar:

Posting Komentar