Senin, 10 September 2012

Tips Life Skill : The Art of Giving dr. Nasir

dokternasir.web.id/.../perubahan-itu-bermula-dari-diri.html 0511 0901 1216 4937 Realistic Clip Art of an Asian Man Giving His Sweetheart Flowers clipart image Tips Life Skill : The Art of GivingBulan ini adalah bulan Maulid, bulan dimana umat Islam dimana-mana memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. yang kemudian diutus menjadi Rasul terakhir penunjuk kepada kehidupan yang terang benderang. Sebagai umatnya, tentu selayaknya mengikuti suri teladan yang indah yang dibawa dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. jika ingin selamat di dunia dan di akhirat. Contoh yang diberikan oleh beliau diantaranya adalah memperbanyak amalan semasa hidup di dunia, karena hanya dengan amalan-lah hidup kita akan ditemani hingga di akhirat kelak. Tidak dengan istri, tidak dengan anak, keluarga, bahkan harta pun tidak dibawa mati. Namun tahukah Anda, bahwa ternyata beramal juga ada ilmu dan seninya. Bagaimana kita bisa beramal kalau kita tidak mengetahui ilmunya, ilmu adalah “how to” atau panduan atau cara kita melaksanakan amalan-amalan itu. Namun terkadang banyak orang yang melupakan seni dalam beramal. Jelaslah bahwa dengan seni, hidup bisa menjadi lebih indah. Begitu pula dengan amalan, jika difahami benar kunci suksesnya atau seninya, amalan sekecil apapun bisa lebih efektif. Beramal baik sering kali diperumpamakan oleh Allah sebagai perdagangan. Dalam perdagangan berarti ada untung, ada rugi ada juga impas. Beramal sama seperti modal, modal banyak belum tentu untung banyak, kadang modal banyak malah rugi banyak. Dalam beramal pun, beramal banyak belum tentu pahalanya lebih banyak dari yang beramal kecil. Kemarin saya mendapatkan pesan dari sebuah grup di facebook yang selalu mengirimi motivasi dan inspirasi kehidupan yang menggugah hati. Saya hanya sekedar repost saja, karena ingin membagi-bagikan inspirasi ini kepada Anda semua. Kalau Anda ingin bergabung dengan grup tersebut, silahkan gabung dari sini. Walaupun mungkin bahasannya seolah-olah eksklusif untuk Muslim saja, tapi saya pikir layak untuk dibaca dan bisa diterapkan dalam kehidupan secara luas. Pesan yang saya dapat adalah adalah tips agar amal Anda lebih efisien, berganda dan lebih bermanfaat di dunia dan akhirat. Tips 1 Lebih baik memberi sedikit bantuan pada orang banyak, daripada memberi banyak bantuan pada sedikit orang. Kenapa? Amal akan dinilai kalau kita ikhlas dan tidak berharap balas budi kecuali balasan dari Allah. Dalam Islam kalau ada yang memberi pertolongan kita katakan “Jazakumullah” semoga Allah yang membalas, jadi memang konsepnya ketika kita menolong kita harus ikhlas dan tidak mengharap hutang budi. Kalau berharap hutang budi berarti tidak ikhlas, maka tidak ada nilainya di akhirat, walau mungkin di dunia ada. Misalnya kita punya uang 1 juta, dan mau beramal. Kita beri ke teman yang kesulitan. Kemudian suatu saat kita kesulitan, kita minta bantuan dia, tapi dia gak bantu, mungkin kita akan bilang, “dulu kan gue bantu elo!” Itu namanya tidak ikhlas, berarti kita mengingat-ingat, mengungkit-ungkit. Nilai amalnya malah hilang. Coba uang satu jutanya kita pecah jadi Rp 50.000 misalnya kita kasih ke satpam dekat rumah, tukang rumput, marbot mesjid, dll. Maka kita akan lupa ngasih siapa aja. Kalau mau hitung-hitungan juga malu, uangnya tidak seberapa. Sekalipun suatu saat kita terjebak hitung-hitungan dengan salah satunya, masih ada belasan amal lain yang bernilai. Hasilnya insya Allah kita lebih ikhlas. Tips 2 Beramal dengan memilih lembaga atau orang yang memberi manfaat kepada lebih banyak orang. Jika Anda ingin menyumbang 1 juta, lalu kita memberi donasi 1 juta ke yayasan panti asuhan, lembaga pendidikan, atau yayasan seni merawat pohon bonsai misalnya. Kira kira di sisi Allah lebih mulia mana? Mungkin secara nominal sama mulianya, karena sama-sama 1 juta pengorbanannya. Tapi coba pakai kalkulasi bisnis, kemana satu juta tersebut yang lebih banyak memberi kebahagiaan? Nah yang lebih banyak manfaat dan membahagiakan, insya Allah akan punya nilai lebih. Tips 3 Memilih amal yang meningkatkan produktifitas. Anda mau beramal Rp 100.000, Anda bisa memberi uang 100.000 ke pengemis untuk makan. Anda bisa memberi 100.000 ke adik yang mau pakai hura-hura, atau ke pelajar yang rajin untuk beli buku dan peralatan sekolah, atau ke pengusaha miskin yang bisa memutar uang 100.000 tersebut menjadi 120.000 dalam satu hari, lalu 20000 keuntungannya untuk makan, dan Rp 100,000 sisanya untuk modal lagi dan seterusnya. Pilihan kepada siapa uang tersebut diberikan, akan berpengaruh terhadap nilai amal Anda. Tips 4 Memberi ketika dibutuhkan (Timing) Percaya atau tidak, memberi uang Rp 100.000 kepada orang yang lagi bengong dengan meminjamkan uang Rp 100.000 kepada orang yang butuh jelas lebih mulia amalan yang kedua (sekalipun bentuknya pinjaman). Kenapa? Karena pemberian yang kedua memiliki nilai pertolongan yang lebih tinggi, nilai kepuasannya juga tinggi bagi yang menerima. Jadi timing memberi juga memberikan nilai tambah. Tips 5 Memberi sesuai kebutuhan Kita punya uang 1 juta untuk disumbangkan ke 20 anak yatim. Lalu dengan serta merta kita beli baju, buku, dll. Kemudian kita sumbangkan. Tidak salah! tapi belum tentu efisien. Kalau saja kita beri masing2 Rp 50.000 mungkin ada yang beli buku, mungkin ada yang beli baju, mungkin ada yang menabung. Tapi yang pasti mereka menggunakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Ini hanya sedikit coretan untuk membuat kita lebih efisien dan efektif dalam beramal. Melalui momentum Maulid Nabi ini, mari kita mulai dari diri sendiri meniru suri teladan terbaik yang dicontohkan Nabi Muhammad, yang intinya adalah mengembangkan sikap ikhlas dalam beramal. Pertimbangan amal ini sepenuhnya merupakan bisnis akhirat. Mungkin kalau pertimbangan kita matang dalam bisnis, maka keuntungan yang diperoleh pun bisa berlipat ganda. Wallahu ‘alam. Mungkin ada ide lain? Bagaimana dengan pengalaman Anda?

0 komentar:

Posting Komentar