Senin, 10 September 2012

Kombinasi Menulis, Membaca dan Musik

Sumber: lifestyle.kompasiana.com/.../kombinasi-menulis-membaca-d... “Membaca membuat manusia penuh berdiskusi, membuat manusia siap dan menulis membuat manusia cermat” (William Francis Bacon) Menulis merupakan sesuatu yang mengkomunikasikan secara sistematis apa yang ada didalam pikiran dan dituangkan untuk menghasilkan sebuah karya atau tulisan. Menulis berarti apa yang dituliskan merupakan mengekspresikan kepada orang lain atas apa yang dipikirkan, dilihat, diamati, diteliti, dirasakan dan merupakan pengetahuan, gagasan, artikel, esai, cerita dan memberi manfaat serta motivasi. Membaca merupakan suatu proses dimana memerlukan pancaindera penglihatan dan kemampuan otak untuk merefleksi apa yang dilihat. Membaca berarti memaknai tulisan-tulisan dan memaknai pengetahuan dari ketidaktahuan. Musik adalah suatu keindahan seni yang terajut dari komponen-komponen nada yang terangkai oleh karya seni manusia. Mendengar musik berarti suatu proses dimana memerlukan pancaindra pendengaran yang menggugah dari keindahan nada. Sangat kompleks bagiku untuk hubungan antara menulis dan membaca. Membaca menjadi bagian penting dalam aktivitas menulis bagiku. Mungkin tanpa membaca aku akan sulit untuk menulis. Tanpa membaca takkan ada bahan untuk dituliskan, tanpa membaca sulit tulisan yang akan aku hasilkan. Sudah sangat jelas juga dari beberapa buku tentang menulis yang aku baca, bahwa sangat jelas keterkaitan menulis dan membaca terlihat nyata. Aku tersadar dengan ungkapan yang aku baca, ungkapan yang diungkapkan Atmasaki dalam buku Curahkan Gairah Menulis Karya Ratna Dewi Pusdiastuti; “Apa yang saya sampaikan kali ini adalah soal pentingnya membaca, kalau ada penulis yang mengaku bisa produktif tanpa membaca sama sekali saya kira ada dua kemungkinan pertama ia memang mencapai tahap ‘manusia guru’ makhluk langka yang dapat dikatakan sakti mandraguna. Kedua dia berbohong dan mungkin lebih masuk akal”. Dalam ungkapan itu aku tersentuh bahwa sangat penting bagiku yang memiliki impian sebagai penulis untuk membudayakan budaya membaca. Cukup memotivasi juga bahwa penulis-penulis ternama merupakan pembaca yang berlebihan dan suka membaca diatas rata-rata, karena penulis yang baik memerlukan banyak membaca dan membaca. Contoh konkritnya adalah N.H Dini pengarang wanita Indonesia yang sangat produktif, kegiatan membacanya tidak tanggung-tanggung meluangkan waktu 3-4 jam setiap membaca. Apa saja dibacanya buku, majalah, maupun koran. Membaca adalah napas hidupnya. Bagaimana denganku ? sungguh jelas aku akan berusaha selalu membudayakan budaya membaca dan membaca karena menulis adalah bagian diriku dan penulis adalah impianku. Karena untuk membangun kebiasaan menulis adalah diimbangi dengan kebiasaan membaca. Dimana pada masyarakat di Negara-negara maju menjadikan aktivitas membaca itu adalah bagian kebudayaan yang diperhatikan dalam hidup sehari-hari. Jepang yang merupakan salah satu Negara maju, membaca merupakan pekerjaan yang dilakukan terus-menerus tanpa henti. Reading is thinking and reading as reasoning, membaca adalah berpikir dan membaca sebagai alasan. Proses membacanya itu sebenarnya tidak ubahnya dengan proses ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar. Menulis merupakan sebuah torehan untuk peradaban. Sebagai manusia yang ingin perubahan maka membiasakan menulis. Sejumlah orang besar sangat percaya dan meyakini penemuan tulisan benar-benar membentuk awal perubahan. Menulis adalah mengukir peradaban. Kontribusi menulis menjadikan manusia makin hari makin belajar. Maka terjadilah peradaban manusia. Sesungguhnya menulis dan membaca adalah suatu kegiatan yang dapat memajukan Negara. Oleh sebab itu, aku jadikan menulis dan membaca sebagai kebiasaanku. Dan aku akan menulis apa yang aku baca. Dan membaca apa saja sebagai peningkatan kontribusi menulisku. Cukup jelas dan sangat perlu dibudayakan antara menulis dan membaca. Selanjutkan aku berpikir untuk kaitan antara menulis dan musik. Mungkin kaitannya dapat dilihat dari seorang penyanyi dalam menulis lirik lagu. Lirik lagu yang penuh keindahan dan menjadi musik yang nikmat untuk didengarkan. Ataupun penyanyi yang menulis biografinya dan menjadikan buku. Mungkin itu yang menjadi kaitan antara menulis dan musik. Tapi yang aku lakukan adalah antara menulis, membaca dan mendengarkan musik. Bagiku ketiga hal ini bila dilakukan dan saling mengisi maka akan terbentuk sesuatu yang nyaman dan menyenangkan. Bagiku menulis sangat menyenangkan, membuatku termotivasi dan membuatku penuh kebanggaan. Membaca bagiku memacuku untuk selalu termotivasi walaupun budaya membaca baru ku budayakan pada diriku dan aku yakin membaca juga hal yang menyenangkan. Bagiku mendengarkan musik juga suatu hal yang menyenangkan dan memotivasi. Aku sering menulis sambil mendengarkan musik, sungguh ini termasuk kombinasi yang menyenangkan. Aku pernah menulis sambil mendengarkan musik. Ini juga menjadi caraku untuk menulis agar bisa tenang. Menulis sambil mendengarkan musik merupakan suatu kombinasiku untuk mengatasi keramaian, dan menenangkan serta memacu kesenangan untuk menghasilkan tulisan. Ataupun yang pernah aku lakukan dan sering aku lakukan, aku sering mendengarkan musik untuk menghasilkan karya puisiku. Terkadang pula bagiku ketika ide belum muncul dan suasana hati masih kurang untuk menulis maka mendengarkan musik adalah suatu cara membangkitkan selera untuk menulis, dan untuk menenangkan agar memiliki suasana hati yang nyaman dalam menulis. Selain aku yang sering menulis sambil mendengarkan musik, aku juga sering membaca sambil mendengarkan musik. Membaca sambil mendengarkan musik bagiku memiliki efek yang hampir sama dengan menulis sambil mendengarkan musik yaitu menenangkan dan menyenangkan. Membaca sambil dengarkan musik juga merupakan suatu kombinasi kegiatan yang sering aku lakukan di kampus dan di kelas. Terkadang saat mengasyikan membaca sambil dengarkan musik selain mengatasi keramaian ketika kelas sedang tidak ada dosen. Selain itu cukup menyenangkan dan menarik juga ketika membaca bahan untuk menghadapi ujian sambil mendengarkan musik. Membaca dan menulis juga bagiku suatu kombinasi nyata yang membuatku belajar berkarya tulis dan menghasilkan tulisan. Menulis apa yang dibaca salah satu cara untuk menghasilkan tulisan. Dan sangat pasti membaca membuatku termotivasi untuk menulis. Membaca membuatku ingin menghasilkan karya tulis. Selain itu ungkapan Helvy Tiana Rosa juga membuatku sadar bahwa membaca dapat menghasilkan ide bagiku, inilah ungkapannya “Bahwa ide dapat muncul dengan cara banyak membaca dan rajin surfing di Internet”. Kombinasi antara menulis, membaca, dan musik juga merupakan cara yang dilakukan Maya Angelou, nama aslinya Marguereite Johnson. Ia merupakan penulis serba bisa dan super kreatif. Ia lahir di St. Louis Amerika Serikat 1928. Ia mahir menulis puisi, otobiografi, skenario, esai, kritik sastra, novel dan kolumnis majalah atau surat kabar. Dalam menekuni menulis Maya memiliki kamar kerja yang asyik. Kamarnya ia tata sedemikian rapi dan indah. Ada bunga, kamus dan kitab suci, diiringi alunan musik yang lembut. Kamar yang sedemikian menyenangkan itu bukan untuk tidur, tapi untuk membangkitkan inspirasi dalam menyusun bahasa. Ia juga mengungkapkan “Saya selalu menulis sesuatu dengan bahasa yang indah. Bahasa indah adalah melodi. Dan menulis berdoa dulu”. Kombinasi antara menulis, membaca, dan musik adalah suatu hal yang memotivasiku dan membuat aku setia menghasilkan tulisan untuk jari jemari catatanku. Sesuatu kombinasi yang akan aku lakoni menuju impianku, menjadi penulis. “Sesungguhnya malas membaca itu penyakit manusia modern yang jiwanya primitif. Dan orang primitif memang tidak suka menulis, bukan ?” (Andrias Harefa dalam Buku Happy Writin

0 komentar:

Posting Komentar