Selasa, 11 September 2012

MENULISLAH ……..

Sumber: edukasi.kompasiana.com/2012/07/11/menulislah/ Seringnya keinginan untuk menulis, selalu terbantahkan oleh ketiadaan ide. Akhirnya niat indah dan Insyaalloh mulia itu jadi terhenti . Rencana mengawinkan diri dengan dunia tulisan berantakan sudah, berganti dengan rasa tak berdaya. Namun keinginan tak pernah padam, dan praktis jari tangan lebih banyak menggaruk kepala ketimbang memencet tombol berhuruf itu. Jika sudah begini saya tak perduli lagi hendak menulis apa, saya tak butuh ide dan arah tulisan. Jari-jaripun mulai mencari dimana ia harus terjatuh, semua meluncur begitu saja. Meski diawalnya berantakan, ajaibnya setelah beberapa kalimat terbentuk, ada sesuatu yang berbentuk disana ketika dibaca. Sebuah catatan diri meski tak karuan namun mengarah pada satu hal. Yang tertulis rasanya lebih dekat dengan perasaan yang melibatkan kerja hati. Sungguh aneh, kenapa yang tak diawali oleh sebuah konsep tapi ada sesuatu yang didapatkan? Diksi yang lebih variatif,lugas dan tak terikat oleh apapun. Dari sini, saya mulai meyakini bahwa sesungguhnya ide itu hanya perkara bagaimana mengikatnya. Kebiasaan kita yang terlalu kaku memperlakukan pengertianlah yang justru jadi pembatasnya. Alam bawah sadar ini begitu berlimpah untuk dikunjungi. Yang dibutuhkan adalah bagaimana menyambungkan suasana agar terjadi retakan-retakan yang akan membanjir dalam proses kreatif ini. Agaknya menulis menjadi sesuatu yang harus dibiasakan. Tak ada istilah menunggu datangnya ide yang katanya datang dari langit itu. Cukuplah menguatkan tekad untuk selalu menulis, dan menulis sambil terus melatih kepekaan jiwa ini sebagai sebuah keperdulian. Sungguh hakikat menulis adalah sebuah kesediaan untuk mau berbagi atas satu hal atau persoalan yang mungkin disana terdapat setitik pencerahan.

0 komentar:

Posting Komentar