Senin, 10 September 2012

Melakukan Perubahan Diri Sebelum Sakratul Maut Datang

filsafat.kompasiana.com/.../melakukan-perubahan-diri-sebel.. Saat lumpur melumuri diri dan air keruh mengalir darah dan saat itu pula gerak waktu tak dapat merobah seseorang menjadi bebas. Maka dengan angkuhnya seseorang berkata,”akulah setumpuk raga yang bebas menentukan langkahku sendiri”. Kemanakah arah tujuan yang akan ditempuh ?. Ramadhan tinggal menghitung hari,lebih kurang dua pekan lagi. Ramadhan tempat mensucikan diri dan tempat meminta ampun atas segala kotoran debu dan dekil yang selama ini begitu setia menempel diraga, akankah terlepas ?. Saya sebagai individual muslimah, tidak selalu ada dalam rangkulan Yang Maha Pencipta. Namun setidaknya, marilah berusaha untuk merangkak sedepa demi sedepa dalam melakukan perubahan diri. Perubahan diri yang dimaksud, menurut Dr. Muhammad Alghazali adalah : 1. Memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin. 2. Mencari ilmu. 3. Jangan terlalu larut dalam kesedihan. 4. Menguasai dan mengatasi rasa cemas. 5. Menghilangkan rasa dendam. 6. Menghilangkan sifat egois. 7. Jangan mengharapkan balasan timbal balik. 8. Berpikiran positif terhadap apa yang dilakukan. 9. Mengoreksi diri. 10 Bersipat sabar. 11 Menjadi diri sendiri. 12 Bersih lahir batin. 13 Membekali diri dengan Iman dan Taqwa. Firman Allah dalam QS. Az-Zukhruf 84-85 : “Dan dialah Tuhan yang disembah dilangit dan dibumi, dan dialah yang Maha Mengetahui, dan Maha Suci Tuhan yang mempunyai kerajaan langit dan bumi”. Sebelum Ramadhan berlalu, “Siratul Mustaqim” yaitu saat yang paling tepat untuk menuju kejalan yang lurus masih terbuka lebar bagi kita semua, agar kelak kita siap menghadapi Sakratul Maut. Seperti Firman Allah SWT,”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan (QS.29.57)”. Adapun tanda-tanda kematian akan datang : 1. Tenaga yang sudah melemah. 2. Sering datangnya penyakit. Penyakit yang tak kunjung sembuh. 3. Uban yang mulai tumbuh. 4. Usia yang sudah tua. Umur udah mencapai 60 tahun. 5. Berubahnya pendengaran dan penglihatan. Seandainya bila kita banyak mengingat kematian pada siang hari dan malam hari, niscaya akan tertanam pada diri kebencian terhadap segala hal yang fana dan akan tertahan kecintaan dalam diri kepada segala hal yang abadi (Umar Ibnu Abdul Aziz). Selama matahari terbit dan terbenam, maka Malaikat Maut selalu berseru: “Wahai orang-orang berumur 40 tahun, ini saatnya bagi kalian untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena pikiran serta kekuatanmu masih kuat”. “Wahai orang-orang yang telah berumur 50 tahun, waktu menuai telah dekat”. “Wahai orang-orang yang telah berumur 60 tahun, engkau telah lupa dengan siksaan dan tidak mengindahkan panggillan, maka tidak seorangpun yang akan menjadi penolongmu”. Hidup harus optimis. Tiada hari untuk berleha-leha selama kita masih mampu untuk melakukan perubahan diri, kenapa tidak ?. Semoga kita semua termasuk orang yang selalu mengingat akan kematian, “Nauzubillahiminzaliq” Sumber : -Buku Dr. Muhammad Al Ghazali.

0 komentar:

Posting Komentar