Senin, 10 September 2012

Melakukan Perubahan Diri

twinkle-euisry.blogspot.com/.../melakukan-perubahan-diri... Perubahan diri? Berubah menjadi Ksatria Baja Hitam?? Transformasi jadi kodok?? Bukannn!!! Ini iseng-iseng mau share ilmu dari Aa Gym waktu beliau dulu ngasih ceramah di kampusku sewaktu acara Indahnya Kebersamaan With Aa Gym (dengan beberapa modifikasi =P). ------------------------------------ Hidup ini terus berubah seiring perjalanan waktu, maka kita pun harus selalu berubah setiap waktu. Mengapa? Karena jika kita tetap diam di tempat, jumud, tidak bergeser dalam arti melakukan perubahan, maka kita akan tertinggal. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini, kecepatan perubahan kehidupan di dunia ini sudah semakin tinggi. Kita tidak perlu takut untuk berubah, tentunya dalam artian berubah ke arah yang lebih baik. Referensinya sudah sangat jelas, baik dalam ayat Al-Qur’an maupun dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka sendiri mengubahnya. Dalam hadits sendiri disebutkan bahwa: hari ini > hari kemarin --> beruntung hari ini = hari kemarin --> rugi hari ini < hari kemarin --> celaka Jika kita ingin beruntung, kuncinya adalah perubahan (perbaikan) diri & meningkatkan kemampuan diri. Untuk melakukan kedua hal tersebut tentu saja kita perlu belajar, dari manapun, kapanpun, dimanapun. Karena sesungguhnya hidup ini juga adalah suatu pembelajaran. Istilahnya, setiap kita adalah mahasiswa di Universitas Kehidupan. Keberuntungan itu bisa diperoleh jika kita berhasil memperoleh percepatan diri. Mengapa percepatan, bukan kecepatan? Aa Gym menganalogikan sebagai berikut. Di fisika, ketika belajar kinetika dasar, kita pasti bertemu dan hafal banget rumus tentang gerak benda yang ini: v = s/t a = v/t = s/t(t) --- maksudnya te kuadrat yah... =P Dengan v = kecepatan; s = jarak; t = waktu; dan a = percepatan Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa kecepatan itu sama dengan jarak lintasan yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak per satuan waktu tertentu, sementara percepatan, sama dengan kecepatan gerak suatu benda per satuan waktu, atau jarak lintasan yang ditempuh per kuadrat waktu. Jadi, dengan adanya percepatan diri, kita menempuh perubahan-perubahan dengan laju yang lebih tinggi, mencapai prestasi dengan melakukan lompatan yang jauh, sehingga apa yang kita peroleh dari perjalanan hidup yang kita tempuh benar-benar efektif relatif dihubungkan terhadap waktu. Lalu, bagaimana teknik-teknik untuk mengawali perubahan diri? Ini tips-tips dari Aa: Jujur terhadap kesalahan diri Kalau kita terus-terusan ngasih apologi terhadap kesalahan diri, kapan bisa berubahnya dong? Kadang kita perlu juga lho ngasih ‘pelajaran’ atau hukuman buat diri sendiri kalau kita melakukan kesalahan. Sebagai pecut aja sih, biar kita ga manja terus… Miliki cermin diri Bukan cermin buat dandan lho, itu mah pasti masing-masing dah punya =D! Maksudnya cermin buat ngaca kepribadian kita juga, biar kita bisa mengontrol diri. Cermin diri ini bisa kita dapatkan dari orang yang terdekat dengan kita. Orang terdekat dengan kita pastinya tahu lah kebiasaan-kebiasaan kita, mulai yang baik-baiknya sampai yang jelek-jeleknya. Manfaatkan orang yang membenci kita Orang yang hobby musuh-musuhan pasti tahu teori ini: jika kita membenci seseorang, kita pasti rajin banget nyari-nyari kesalahan dia, termasuk melakukan penelitian yang akurat mengenai cacat-cela yang ada di dirinya =P. Kita bisa memanfaatkan misalnya ucapan-ucapan pedas orang yang membenci kita tentang keburukan kita. Jadi jangan marah, tapi jadikan itu rujukan buat kita introspeksi diri, siapa tahu memang keburukan itu ada di diri kita. Kalo udah tahu, tinggal dievaluasi, lah. Sering bersillaturrahim (berkumpul) dengan orang yang lebih baik dari kita Ini sih semua juga tahu. Kalo kita gaulnya sama orang yang lebih baik dari kita, masa sih kita jadi ga ngiri gitu lho, alias termotivasi supaya kita juga bisa sebaik bahkan lebih baik dari dia? Pelajari fenomena di sekitar kita Seperti disebutkan tadi, kehidupan di sekitar kita kan melaju terus. Nah, kita perlu jeli mempelajari fenomena apa saja yang terjadi di sekitar. Dari situ kita bisa tahu ‘perilaku dunia’, so kita bisa ancang-ancang merancang strategi perubahan diri yang jitu.

0 komentar:

Posting Komentar