Selasa, 11 September 2012

KAJIAN, TULISAN DAN TUHAN

Sumber: edukasi.kompasiana.com/2012/06/02/kajian-tulisan-dan-tuhan/ Tulisan dan Tuhan Jalan kehidupan mengajarkan kita pada banyak realita di lapangan yang belum tersentuh oleh mata tajam pikiran manusia, sehingga meninggalkan goresan kajian yang belum terselesaikan. Bumi tempat manusia bernostalgia mengejar cita-cita, banyak memberikan ragam ilmu pengetahuan yang unik dan menarik. Begitu banyaknya yang belum tersentuh ini, mengajak kita untuk memberikan makna pada setiap jengkal kehidupan ini. Mengaji dan mengkaji merupakan tugas pokok manusia selain tugas kewajiban yang sudah dimandatkan oleh Tuhan. Mengaji firman Tuhan sudah tidak sesulit dulu, di musim digital saat ini sudah banyak yang menyediakan alat-alat yang mempermudah mengenal firman Tuhan dan Tuhan. Sudah tidak asing lagi di telinga manusia bahwa kemajuan teknologi saat ini juga merupakan hasil dari mengaji firman Tuhan, akan tetapi seringkali Tuhannya dilupakan. Maka dari itu, mengaji friman Tuhan jangan hanya dijadikan rutinitas tanpa semakin mengenal Tuhan. Mengaji merupakan salah satu cara menguatkan Tuhan dalam hati kita, sehingga pikiran dan hati kita tetap ingat kepada Tuhan. Mengkaji merupakan lanjutan dari memperkuat keimanan kita kepada Tuhan. Mengkaji akan alam ini, kondisi bangsa ini, realitas sosial negera ini, bahkan akan keberadaan alam ghaib pun patut kita kaji. Adalah hal yang mesti dilakukan oleh manusia jika mempunyai akal, mengaji dan mengkaji. semua bentuk ciptaan Tuhan yang bertebaran di muka bumi ini bisa dijakan bahan kajian, kajian yang memperkuat keimanan kepada Tuhan. Meskipun juga banyak yang justru mengurangi kadar keimanan. ini bentuk lain dari implikasi kajian yang dilakukan. Cogito ergo sum adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis. Artinya adalah: “aku berpikir maka aku ada.” Ada penulis yang mengatakan, “aku menulis maka aku ada.” Dual hal inilah yang patut kita lanjutkan dalam kehidupan ini, berpikir dan menulis. Berpikir merupakan modal untuk menulis sebuah ide, jika kita terus lanjutkan berpikir kita ini dan didokumentasikan dalam sebuah tulisan, kita ada dalam sebuah komunitas. Tulisan tidak perlu selalu ilmiah, termasuk tulisan ini yang hanya keluar langsung dari kepala. Namun dengan tulisan kita bisa mengenal Tuhan, alam, manusia, bangsa, negera, malaikat, bidadari dan lainnya. Maka tulislah jejak kehidupanmu dengan baik, agar dikemudian hari kau bisa dikenal. Teringat ada perkataan menarik dan baik dari Confusius, jika kau ingin hidup selamanya, maka didiklah manusia. Ternyata Tuhan juga mendidik manusia dengan tulisan, tulisan yang bertebaran dalam bentuk ciptaan-Nya. Tuhan, selalu ada yang meminta kepada-Nya agar dipanjangkan umur, dimudahkan usahanya, dilancarkan bisnisnya, dijodohkan dengan pilihan sendiri. Manusia seringkali mengeluh kepada-Nya, Tuhan bahkan dipaksa untuk tunduk dan patuh kepada doa-doanya. Lalu siapa engkau ? maunya menang sendiri, membuat aturan sendiri, bukankah Tuhan adalah raja di atas raja, sang pengatur kehidupan. kita tidak pantas hadir dan terkadang absen dalam melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba-Nya dengan hanya menunaikan ibadah tanpa ikhlas kepada-Nya. Kajian adalah bentuk mengaji yang lebih mendalam untuk memperkuat keimanan, Tulisan adalah penyampai ilmu pengetahuan kepada generasi selanjutnya, Tuhan merupakan tempat kita meminta rahmat-Nya. [Tuhan masih hidup :-) jangan takut salah, kita hidup untuk belajar ]

0 komentar:

Posting Komentar