Sabtu, 01 September 2012

BISNIS: TERLALU PERCAYA, HATI-HATI KENA BATUNYA

Sumber: bisnisguru.blogspot.com/ Kepercayaan termasuk faktor yang sangat penting dalam suatu bisnis. Lebih-lebih dalam bisnis online yang minim kontak fisik antara penjual dan pembeli. Tidak mengherankan jika sebagian pelaku bisnis menjaga kuat-kuat kredibilitasnya dengan mencitrakan diri sebagai orang yang bisa dipercaya dan tidak mengingkari kepercayaan yang diberikan. Namun, sebagian yang lain masih saja mencoba-coba bermain api untuk mengabaikan faktor kepercayaan ini. Padahal, sekali saja kepercayaan itu hilang alamat kredibilitas sebagai pebisnis yang akan dipertaruhkan. Kali ini, saya tidak akan membahas tentang kepercayaan dalam bisnis online karena selama enam bulan terakhir ini saya sedang vakum dari kegiatan tersebut. Walaupun demikian kegiatan bisnis offline dibidang penjualan pulsa elektrik masih tetap eksis hingga sekarang. Dan kali ini saya akan bercerita tentang bagaimana kepercayaan itu penting bagi kelangsungan suatu bisnis. Kebetulan bisnis yang saya jalani sedikit banyak juga berhubungan dengan faktor kepercayaan. Bagaimana saya harus ditinggalkan member karena telat mengirim deposit dan bagaimana saya harus kehilangan aset/modal karena terlalu percaya dengan member. Jadi, simak baik baik ya! mudah-mudahan ini tidak terjadi pada bisnis Anda. Category : Bisnis Internet, Bisnis Online, Bisnis Pulsa, Kesuksesan Hidup, Mindset Bisnis, Sukses | Read More...... Menjadi Kepala Sekolah: Antara Anugerah dan Bencana Diposkan oleh Umar Puja Kesuma, S.Pd. On 1/22/2011 12:15:00 PM 44 komentar Kepala Sekolah adalah jabatan yang sangat strategis di lingkungan sekolah. Ibarat perusahaan dia adalah manajernya, ibarat kapal ia adalah nakhodanya, dan ibarat kereta dia adalah masinisnya. Singkat kata Kepala Sekolah adalah The Man of Maker roda kehidupan di sekolah. Baik buruknya pengelolaan suatu sekolah ada pada tangan dingin dan otak jernih sang Kepala Sekolah. Begitu vitalnya peran seorang Kepala Sekolah hingga sebagian besar guru begitu mengimpi-impikan jabatan tersebut. Ada persepsi umum bahwa dengan menjadi Kepala Sekolah akan menaikkan status sosial, banyak relasi, memiliki kekuasaan, dan sebagian kecil diantaranya mempersepsikan Kepala Sekolah otomatis banyak uangnya. Padahal tentu tidak serta merta persepsi tersebut dapat dibenarkan ataupun disalahkan. Ada baiknya dalam menilai suatu persepsi mengutamakan unsur objektifitas berdasarkan realita yang ada. Jangan sampai terjebak pada alur persepsi yang keliru hanya dikarenakan penilaian secara parsial dan subjektif. Mari sejenak membuka diri dan cakrawala berpikir untuk bersama membedah maksud judul artikel ini. Pada judul tersebut terdapat dua variabel yaitu ”anugerah” dan ”bencana” yang melekat pada jabatan Kepala Sekolah. Betulkah demikian? Category : Guru, Pendidikan, Sekolah | Read More...... Mengenal Berbagai Tipe Belajar Siswa (Bagian 1) Diposkan oleh Umar Puja Kesuma, S.Pd. On 3/09/2010 12:45:00 AM 53 komentar Manusia diciptakan beraneka ragam bentuk, sifat, minat, bakat, dan lain sebagainya. Keanekaragaman hasil ciptaan Tuhan ini adalah sunatullah yang harus disyukuri. Betapa tidak, andai saja manusia diciptakan seragam, dapat dibayangkan alangkah susahnya proses interaksi antarmanusia. Penyebabnya adalah bisa jadi antarmanusia tersebut tidak saling mengenal ciri khas satu sama lain. Sehingga sangat sulit membedakan antara Si A dan Si B. Dalam konteks pendidikan, keanekaragaman tersebut dapat ditemui dalam hal tipe-tipe belajar siswa. Para ahli di bidang pendidikan menemukan fakta bahwa setiap individu siswa memiliki tipe belajarnya sendiri-sendiri. Tipe-tipe belajar tersebut cenderung berbeda satu sama lain (walaupun ada juga yang sama). Fakta tersebut selanjutnya menjadi acuan bagi para guru dalam menentukan metode pembelajaran apa yang sekiranya cocok diterapkan dikelasnya. Hal ini menjadi penting mengingat sebuah kelas terdiri dari sekumpulan individu yang berbeda. Dengan demikian, sangat dimungkinkan terdapat beraneka ragam tipe belajar di dalamnya. Alangkah tidak bijak jika guru hanya menggunakan satu metode mengajar saja secara monoton dalam setiap KBM-nya. Dengan kata lain, guru tersebut terindikasi hanya mengakomodasi salah satu dari sekian banyak tipe belajar siswanya. Untuk itu, guru profesional adalah guru yang mengajar dengan multimetode dan multigaya. Namun demikian, penerapan multimetode pengajaran tidak bisa sembarangan. Guru profesional tetap harus melakukan pengidentifikasian dahulu terhadap tipe-tipe belajar siswanya. Pengidentifikasian ini pada awalnya bisa menyulitkan, namun akan menjadi mudah jika telah terbiasa. Berikut adalah sedikit panduan mengidentifikasi tipe-tipe belajar siswa melalui pengenalan ciri dan sifatnya.

0 komentar:

Posting Komentar